Home / Romansa / Mengandung Benih Majikanku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Mengandung Benih Majikanku: Chapter 71 - Chapter 80

128 Chapters

BAB 71

Kania sangat gila, baru beberapa jam di mall di negeri ini. Wanita itu sudah banyak menjajah beberapa barang dan pakaian, bahkan tangannya banyak sekali makanan yang dipegang. Lelaki yang diperintahkan Alex menjaga perempuan itu, menggelengkan kepala kala lengan ikut membantu membawa belanjaan istri sang bos. "Nyonya, apa kita gak kembali ke mobil dulu? Kita taruh belanjaan di sana," ucap wanita berbaju biru. Mendengar ucapan wanita itu, Kania melirik tangan bawahan suaminya. Ia menghela napas dan menatap iba, perempuan tersebut menganggukan kepala. "Maaf membuat kalian kesulitan," kata Kania lemah. Lelaki yang bersama mereka mengerutkan kening, paham akan kebingungan pria tersebut dia kembali bersuara dengan bahasa inggris. "Sorry for giving you a hard time." Dia mengulangi perkataannya membuat lelaki itu mengangguk lalu menggeleng. "Young lady, don't trouble us, take it easy. This is our duty as subordinates," balas pria tersebut. _Nyonya muda, tidak merepotkan kami, tenang
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

BAB 72

Kini arah jarum jam menuju angka sebelas malam, Devano memasuki kediamannya. Para pelayan menunduk hormat saat membukakan pintu, lelaki itu dengan langkah lemah berjalan ke kamarnya. Ia segera membuka benda untuk jalan akses keluar masuk dan lekas menutup perlahan tidak menimbulkan suara keras. Mata Devano terarah ke seseorang yang terlelap di ranjang, senyuman terulas di bibirnya. "Kamu ini bener-bener ya," ucap lelaki itu pelan. Tangannya terulur memegang kepala sang istri, ia menerima informasi pengeluarkan di kartu yang dipegang istrinya. Merasakan gerakan sesuatu menyentuh dia, Kania perlahan membuka mata, tatapan mereka bertabrakan."Bangunlah! Bantu aku membersihkan diri," seru lelaki itu. Kania mengerjapkan mata, dia bergegas bangun saat sang suami menjauh dari wajahnya. "Tuan ... kamu kenapa?" tanya wanita tersebut. Devano tidak menanggapi, lelaki itu memilih melangkah ke bilik mandi. Paham akan hal ini, wanita tersebut bergegas mengikuti dan membantu sang suami untuk me
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

BAB 73

Kania tengah diam di dekat kolam, memasukan kakinya ke air. Menikmati hawa dingin yang terasa memasuki kulit, helaan napas terdengar dari bibir wanita tersebut. "Huh ... inimah kerja berkedok honeymoon," gerutu wanita itu. Bibirnya mengerucut kesal, sudah beberapa hari sang suami tidak pulang? Atau pulang saat dia tidur dan pergi kala ia masih belum terbangun. "Nyonya muda, jangan terlalu lama. Ini masih pagi, takut Nyonya sakit," tutur Lisa. Mendengar penuturan Lisa yang menghampirinya, ia langsung menoleh. Tatapan wanita itu sangat sayu, terlihat sangat lemah. "Bentar dulu ya, Lis. Aku masih pengen begini. Bosen banget tau," keluh wanita tersebut. Lisa hanya mendengar itu hanya menatap iba, dia pernah melihat kalau Kania disiksa oleh Devano. Perempuan tersebut segera mendekat lalu duduk di dekat istri pemilik vila ini. "Kamu udah terlalu lama, Nyonya. Kalau kamu masih, takutnya kami yang disalahkan," alibi Lisa.Kania kembali memandang Lisa karena tadi sempat melihat kaki di
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

BAB 74

Mata mereka membulat sempurna mendengar ucapan lelaki itu, bertepatan Kania yang melangkah mendekat. Beberapa pembantu yang melihat kedatangan istri majikannya, dia segera berdiri di samping perempuan yang memakai dress berwarna maron ini. "Ni ... Nyonya muda, gimana nih. Kami takut dipecat sama Tuan Devano," lapor Lisa. Mendengar ucapan Lisa membuat perempuan itu menghela napas. Sedangkan lelaki yang menjemput itu mengeryitkan keningnya, ia baru belajar beberapa patah bahasa indonesia. Jadi yang diucapkan Lisa ada beberapa yang belum dipahami. "Come on, I know you're from Indonesia. But when you talk to me here, please use English. I feel stupid here, because I don't understand what you're saying?" keluh lelaki itu. _Ayolah, saya tahu Anda berasal dari Indonesia. Tapi kalau bicara ada saya di sini, tolong gunakan bahasa Inggris. Saya jadi merasa bodoh di sini, karena tidak mengerti apa yang Anda katakan._Kania yang mendengar gerutuan sang bawahan suaminya, ia mengulas senyuman.
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

BAB 75

Devano langsung melirik wanita yang berkata demikian, membuat sang empu segera menunduk takut. Sedangkan Alex hanya memutarkan bola matanya, dan Kania mengerutkan kening karena tak paham dengan perkataan karyawan Devano. "Apa dia tengah menghinaku?" Wanita itu bertanya-tanya dalam hati, membuat langkahnya melambat. Devano segera menarik lengan sang istri dan menatapnya membuat Kania mempercepat jalan. "Apa yang kamu pikirkan, dasar bodoh!" maki Devano pelan. Sesampai di ruangan Devano, pria yang membantu membawa bawaan Kania itu segera menaruh ke meja. Dia segera pamit yang dibalas anggukan sang bos. Sedangkan Wang, lelaki itu mengigit bibir karena takut kemarahan pemilik perusahaan ini."Siapa yang sakit? Kenapa dokter ini ikutin kita," lontar Kania. Alex dan Devano langsung memandang Kania yang bertanya, sedangkan Wang hanya melirik sekilas lalu mengalihkan pandangan lagi. "Gak perlu tau, kamu siapkan makanan di atas meja! Tunggu aku disini. Jangan ke mana-mana," perintah Deva
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

BAB 76

Wanita yang berlutut itu mamandang ke arah Kania dengan tatapan tak percaya, diperusahaan ini memang diwajibkan memahami beberapa bahasa. Apalagi inggris sangat penting, agar nanti saat diperlukan bisa membantu. Devano berkata demikian sambil menunjuk ke arah sang karyawati, membuat perempuan tersebut menunduk. "I'm used to being insulted, sir. So... I'm not too bothered about it. But, please, if you're going to fire him, don't do it. He must really need this job, because when he leaves your company. It will be difficult for them to find a place to make a living again. So please forgive him," tutur wanita itu. _Aku sudah terbiasa dihina, Tuan. Jadi ... aku gak terlalu memusingkan hal ini. Tapi, tolong, kalau kamu rencana memecat dia, jangan lakukan. Dia pasti sangat membutuhkan pekerjaan ini, karena saat keluar dari perusahaanmu. Mereka pasti sulit mencari tempat mencari rezeki lagi. Jadi tolong maafkan dia._Mendengar perkataan Kania, wanita itu menunduk. Ia merasa bersalah telah m
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

BAB 77

Kania langsung akrab dengan beberapa karyawati, ada beberapa yang terlihat tulus. Ada pula sangat ketara cari perhatian perempuan tersebut. "I'm sorry if I'm a bit sensitive these days, usually the monthly guests are coming," lontar salah satu dari mereka. _Maaf kalau aku beberapa hari ini agak sensitif, biasa tamu bulanan lagi datang._Semua mengangguk sebagai tanda mengiyakan perkataan wanita tersebut, sedangkan Kania mematung. Dia seperti terhantam sesuatu membuat ia sangat terkejut, panggilan seseorang membuat gadis ini menoleh. "Kamu dicari Tuan Devano, cepatlah ke ruangannya," seru Alex. Mendengar ucapan Alex, Kania segera bangkit. Wanita itu lekas melangkah kaki sangat cepat menuju ruangan Devano. Membuat para karyawati yang duduk semeja bersama melongo melihat kejadian ini. "Kalian ini! Bukannya kerja malah menggosip," sinis pria tersebut. "Cepat kerja!" perintahnya. Semua segera bangkit, mereka berhamburan pergi ke tempat masing-masing. Padahal jam belum menunjuk waktu
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

BAB 78

Lelaki itu segera menelepon dokter pribadinya, ia menggeram kesal karena sang empu tengah berada di luar negeri. Dengan cepat pria ini lekas memanggil William untuk memerintahkan, asisten untuk menelepon Yasmin kembali dan menyuruh mengantar Kania ke rumah sakit. [Nia, kamu disuruh Tuan Devano ke rumah sakit buat diperiksa,] - Yasmin. Kania membulatkan mata membaca deretan pesan sang teman. Baru saja ia beristirahat karena merasa tubuh sangat tak bertenaga, kini semakin dibuat terkejut dengan pesan dari Yasmin. [Apa Tuan Devano tau aku hamil?] - Kania.Dengan tubuh gemetar wanita itu menunggu sang teman mengetik, ia bernapas lega saat mendapati jawaban Yasmin. [Sepertinya enggak, Nia. Dia cuma melihat wajahmu agak pucat aja, sekarang aku ke situ ceritanya buat kasih tau kamu ya, sepertinya ada kamera di sana.] - Yasmin. Perempuan bertato ini langsung melirik ke setiap sudut ruangan. Lalu kembali lagi ke handphone dan segera menaruh ke meja. Dia kembali memejamkan mata dan menutup
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

BAB 79

Dua minggu berlalu semenjak kepergian Kania ke rumah sakit. Wanita itu kini semakin lahap makan apapun, bahkan bobot badan sepertinya telah bertambah. Sedangkan Devano, lelaki tersebut terlihat sering pucat bahkan tidak berselera mengisi perut. William yang mendapati sang bos demikian sangat bingung. "Kenapa Tuan Devano sekarang agak lemah ya? Biasanya dia sangat fit. Jarang sekali dia sakit," tutur William. Alex memang kini berada di samping lelaki itu, mereka menunggu Devano yang berlari ke toilet untuk memuntahkan isi perut karena mencium bau minuman keras. "Sepertinya Tuan Devano yang morning sick," ucap Alex dalam hati. Pria berpakaian warna cokelat itu mengedikan bahu. Ia memilih tidak melaporkan apa yang ia lihat dua minggu lalu. Tak berselang lama Devano keluar dari toilet dengan wajah pucat. "Baunya sangat gak enak, cepat bawa pergi lagi! Aku gak jadi meminumnya," perintah Devano.Pria ini saat keluar dari toilet segera menutup hidungnya. Mendengar hal ini, Alex dan Will
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

BAB 80

Devano sempat terpaku, karena ia tak langsung kambuh. Dia segera menyingkirkan lengan wanita tersebut dari lehernya, lalu memilih pergi tanpa mengeluarkan suara. Sedangkan sang empu tubuh sudah gemetar tetapi hati menjerit senang akibat bersentuhan agak lama dengan sang bos. "Antar aku ke Rayyan!" Lelaki berkata demikian saat melihat William yang berpapasan dengannya, mendengar hal itu ia segera berbalik badan lalu bergegas melangkah cepat mengikuti langkah sang Bos. "Dimana, kami akan segera ke sana," seru William saat telepon tersambung. Setelah Rayyan memberitahu keberadaannya, lelaki itu segera memasukan benda pipih ke saku. Dia lekas membuka pintu mobil agar sang bos memasuki kendaraan tersebut lalu diikuti iaa yang menempati kursi kemudi. "Cepat!" seru Devano lagi. Mendengar perintah sang bos, William mengangguk cepat. Dia segera menyalakan kendaraan lalu mulai mengendarai dengan kecepatan perlahan lalu semakin cepat. Saat baru beberapa menit mengemudi, Devano berteriak me
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status