Ujung bibir Ma Yin tertarik ke atas membentuk seringai ketika menyadari perubahan wajah Qi Yun. Ia menikmati momen ini, melihat musuhnya terpojok.“Apa?” Mata Qi Xiang membelalak kaget sesaat, menit berikutnya wajahnya berubah menjadi bengis. “Sudah bosan hidup wanita tua itu rupanya, beraninya menginjakkan kaki di Kotaraja!”“Yang Mulia,” tiba-tiba terdengar Qi Yun menyela, suaranya tenang namun tegas. “Tenangkan diri Yang Mulia, kabar burung tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.”“Apakah kau tahu di mana wanita tua itu berada?” Qi Xiang memandang Ma Yin dengan penasaran, mengabaikan kata-kata Qi Yun.“Menurut rumor, Xian Lian berada di rumah putra angkatnya, di Wisma Barat!” jawab Ma Yin, matanya berkilat seperti sedang memenangkan pertaruhan.Kali ini, saking syoknya, Qi Yun menjatuhkan wadah bambu penyimpan biji-biji catur. Suara benda jatuh itu menggema di taman yang sepi, menambah ketegangan suasana.“Wang Yun, jelaskan bagaimana mungkin ada pemberontak dan buronan ista
Last Updated : 2024-07-17 Read more