Saat pintu terbuka, aroma menyengat menusuk indera penciuman Adhinatha, pemuda itu menutupi hidungnya dengan punggung tangannya. "Ya ampun! Bau apa ini," ujar Adhinatha. Kamar itu dalam keadaan gelap, pengap, berantakan dan bau arak. Kendi-kendi bekas arak berserakan, pemuda itu berjalan dengan perlahan lalu membuka tirai dan jendela. Walaupun sudah sore, tapi setidaknya ada sedikit cahaya dan udara yang masuk untuk mengurangi kepengapan dan aroma tidak sedap. Mata Adhinatha melotot, dia hampir pingsan saat melihat temannya tergeletak dan bertelanjang dada di atas ranjang. Pemuda tampan dan manis itu terlihat menyedihkan, tubuhnya kurus dan seperti tidak mandi berhari-hari. Kondisinya sangat buruk walaupun dia sedang mabuk, dia biasanya selalu mengunakan pakaian terbaik para bangsawan tapi sekarang dia seperti gembel. "Hei!! Danumaya .." panggil Adhinatha, dia berdiri di sisi ranjang dengan melipat kedua tangannya dengan angkuh. ''Humm .." Danumaya hanya berdehem, dia membuka mat
Read more