Semua Bab Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan: Bab 141 - Bab 150

188 Bab

141. Kepercayaan dan Restu

Tok! Tok! Tok!“Masuk!”Suara berat ayahnya dari dalam ruangan terdengar, tanpa membuang waktu lama Sean segera memasuki ruangan itu dan mendapati ayahnya tengah berkutat dengan sesuatu di atas mejanya.“Ada apa memanggilku ke sini, Ayah?” tanya Sean tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.Pasalnya, baru saja ia akan ikut terlelap sambil mendekap tubuh Valerie yang lebih dulu jatuh tertidur. Tetapi pesan dari ayahnya memintanya menemuinya di ruangannya membuatnya urung untuk ikut tenggelam ke dalam mimpi bersama istrinya itu.Rodrigo langsung mengangkat kepalanya dan menatap lekat ke arah putranya tersebut. “Duduk dulu, Sean!” perintahnya yang langsung diangguki oleh Sean.Setelah Sean duduk di atas sofa, barulah Rodrigo kembali membuka suara, “Wanita itu? Apakah kau bersungguh-sungguh dengannya?”Sean seketika merasa aneh dengan pertanyaan ayahnya tersebut, kenapa malah harus dipertanyakan padahal sudah jelas sekali bagaimana keseriusan Sean terhadap Valerie. Apakah sikap yang ditunjukka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

142. Mencari Simpati

Juliet baru saja bersiap-siap untuk tidur tetapi urung ia lakukan saat mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Dengan rasa penasaran akan siapa gerangan yang mengunjungi kamarnya malam-malam ia segera mengecek siapa dibalik pintu tersebut.“Ibu, apa aku mengganggu?” tanya Amora setelah pintu kamar itu dibuka oleh Juliet.Ternyata Amora yang datang mengunjungi kamarnya, padahal ia mengira wanita itu sudah beristirahat di kamarnya tetapi ternyata ia malah ada di sini.“Sama sekali tidak, Amora. Memangnya ada apa, aku pikir kamu sudah beristirahat di dalam kamarmu,” ucap Juliet penasaran dengan kedatangan menantunya tersebut.Amora menggeleng kecil, lalu memasang ekspresi wajah sedih yang siap menarik simpati Juliet. “Bagaimana mungkin aku bisa tidur saat mengetahui suami aku juga ada di rumah ini bersama wanita lain, alih-alih tidur bersamaku ia justru lebih memilih tidur dengan perempuan lain. Aku benar-benar tidak bisa beristirahat dengan baik, Ibu.”Juliet menghela napas mendengar pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-28
Baca selengkapnya

143. Apakah Ketahuan?

“Aku benar-benar tidak tahan dengan wanita itu, Ibu!”Amora masih saja melanjutkan tangisannya di hadapan ibu mertuanya, dengan menjelek-jelekkan Valerie agar wanita di hadapannya itu terus bersimpati padanya dan terus berada di pihaknya.Ia tidak ingin ibu mertuanya sampai beralih menyukai Valerie, karena itu tandanya posisinya di hidup Sean akan benar-benar terancam. Dirinya benar-benar akan ditendang jauh-jauh dari kehidupan Sean jika sampai itu terjadi.Akan tetapi jika ibu mertuanya itu masih di pihaknya dan memberinya dukungan penuh, maka ia sangat yakin justru Valerie-lah yang akan di tendang jauh-jauh dan posisinya akan kembali aman di dalam hidup Sean. Ya, itu harus!“Kau tenang saja, secepatnya akan kubuat wanita itu meninggalkan Sean. Jika Sean tidak akan meninggalkan wanita itu, maka akan aku buat wanita itulah yang akan meninggalkan putraku.”Amora menggeleng pelan. “Tetapi dia sudah seperti parasit yang menempel terus menerus di dekat Sean, Ibu. Bahkan Ibu lihat sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

144. Mulai Curiga

Amora begitu antusias mendapati telepon dari kekasihnya, yaitu Bara. Jadi tanpa memastikan ada yang mendengar atau pintu kamar tertutup rapat, Amora langsung menerima telepon itu.‘Halo, Baby!’ sapa Amora dengan raut wajah yang sebelumnya penuh kesedihan, kini berganti menjadi aura penuh kebahagiaan.Terdengar suara yang sangat dirindukannya itu bersuara, ‘Kau di mana? Kenapa belum pulang ke apartemen?’Amora sudah menduga alasan kenapa Bara menghubunginya, karena semenjak Sean sudah tidak pernah pulang ke penthouse mereka karena lebih memilih di tempat Valerie. Amora pun juga lebih banyak menghabiskan waktu di apartemen Bara, baginya ia tidak ingin terpenjara sendiri dalam keheningan penthouse luas itu.Bagi Amora, berlarut-larut dalam kesedihan karena Sean lebih memilih wanita lain dibandingkan dirinya adalah bukan sifatnya. Dia lebih memilih bersenang-senang di luar sana, menjalin hubungan yang lebih mendalam dengan Bara.Dan itu semua memberikan kebahagiaan tersendiri untuknya. Ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya

145. Kecerdikan Seorang Amora

Amora sama sekali tidak menghiraukan permintaan Sean, ia tetap kekeuh mempertahankan ponsel tetap di tangannya dan sama sekali tidak ada niatan untuk memberikannya pada suaminya itu.“Berikan ponselnya, Amora!” tekan Sean sekali lagi, mulai tidak sabaran karena Amora tidak menuruti perintahnya.Lagi pula apa salahnya jika ia berniat untuk mengecek ponselnya, toh ia hanya ingin memastikan kebenaran dari perkataan wanita itu. Karena rasanya mustahil saja jika mereka mempunyai panggilan sayang, padahal hanya sahabat.Atau apakah di dalam persahabatan para perempuan itu berbeda dengan circle pria? Ah, entahlah! Yang pasti Sean ingin mengecek secara langsung kebenarannya.Amora terus menggenggam ponselnya dengan kuat sembari menyembunyikannya di belakang tubuhnya. “Untuk apa dicek, Sean? Apakah kau meragukanku?” tanya Amora tidak suka.Sean menghela napas, masih berusaha menahan diri agar tidak melakukan pemaksaan pada wanita itu dan merebut dengan kasar ponsel tersebut.“Aku hanya ingin m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

146. Berencana Membuat Sarapan

Pagi-pagi sekali Valerie sengaja bangun cepat, karena ia berniat untuk membuatkan sarapan untuk orang rumah. Terbiasa memasak sarapannya sendiri, Valerie berniat untuk sekalian saja membuat sarapan untuk semua orang.Saat sudah sampai di dapur, tampak art sudah bersiap-siap untuk memasak dan sebagian lagi membersihkan rumah yang luas ini.“Selamat pagi,” sapa Valerie seceria mungkin.Dua orang art yang bertugas di bagian dapur serta merta menoleh ke arah sumber suara itu, dan betapa terkejutnya saat mendapati salah satu nyonya di rumah ini memasuki dapur di saat masih pagi sekali.“Selamat pagi, Nyonya,” sapanya berbarengan. “Ada apa? Apa ada sesuatu yang bisa aku bantu, Nyonya?” tanya salah satu dari mereka, pasalnya ia merasa heran karena Valerie bangun sepagi ini dan turun langsung ke area dapur.Area yang tentu saja tidak diperuntukkan untuk nyonya di rumah ini. Tetapi ternyata istri dari Sean itu malah datang langsung ke area dapur, alih-alih meminta bantuan.Valerie dengan senyu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-03
Baca selengkapnya

147. Ternyata Tidak Mudah

“Wah, aromanya sedap sekali,” celetuk art itu yang tiba-tiba berada di samping Valerie yang tengah mengaduk-ngaduk nasi goreng buatannya di atas wajan.Valerie seketika menoleh dan tersenyum puas. “Benarkah? Aku harap aromanya sepadan dengan rasanya,” balasnya masih berusaha merendah diri dan tidak langsung puas dengan hasilnya.Padahal aroma nasi goreng yang menguar di area dapur itu memang tercium dan langsung menggugah selera. Valerie pun tidak bisa menampik kalau kemungkinan besar nasi goreng seafood buatannya ini akan berhasil dan akan disukai banyak orang.Art yang berdiri di dekatnya itu langsung mengangguk. “Tentu saja nasi goreng buatan Anda akan lezat, buktinya dari aromanya saja sudah menggugah selera. Kalah sama nasi goreng buatanku selama ini. Lain kali, aku bisa minta resep dan diajarkan secara langsung, ya!”Mendengar hal itu, Valerie tentu saja terkejut. Tidak ada yang berbeda dari nasi goreng buatannya dengan resep-resep yang lainnya, nasi gorengnya cukup basic dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

148. Terlalu Lancang

“Siapa yang memberikan izin wanita ini untuk memasuki area dapur dan memasak, huh?”Kemarahan Juliet seketika membuat kedua art itu dibuat ketar-ketir. Keduanya hanya terdiam, tidak ada yang ingin bersuara untuk menanggapi kemarahan dari Juliet.“Jawab! Kenapa kalian berdua hanya diam saja?” teriak Juliet, mulai kesal karena kedua art kepercayaannya itu hanya diam saja.Sedangkan Valerie pun hanya diam di tempatnya, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia tidak menduga Juliet akan berakhir semarah ini hanya karena ia memasuki area dapur dan memasak di sana. Padahal niatannya baik, hanya ingin membantu dan melakukan rutinitas paginya seperti biasanya yaitu membuat sarapan.“Baiklah, jika tidak ada yang ingin membuka suara maka kalian berdua aku pecat. Keluar dari sini sekarang juga!” teriak Juliet kembali dengan nada final.Kedua art itu seketika berubah pucat pasi, ia tidak menyangka akan dipecat seperti ini. Segera ia berseru untuk membela diri. “Jangan pecat kami, Nyonya. Kami mi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

149. Sarapan Pagi

Meja makan pada akhirnya terisi pagi itu. Posisi duduk masih sama saja seperti saat makan malam semalam. Amora masih memaksa untuk duduk di samping Sean dan membuat Valerie duduk di samping Juliet.Juliet terlihat biasa-biasa saja, sama sekali tidak menunjukkan kalau tadi ia habis memarahi habis-habisan Valerie. Begitu pun dengan Valerie, dia menunjukkan raut wajah seceria mungkin meskipun hatinya masih terasa nyeri setiap mengingat kalimat Juliet yang sangat menyakiti hatinya.Valerie sama sekali tidak memberitahukan kejadian tadi pada Sean, jadi pria itu tidak tahu menahu kalau ibunya baru saja memarahi dirinya habis-habisan bahkan menghinanya. Di samping ia tidak ingin kembali menimbulkan perdebatan antara ibu dan anak, Valerie merasa tidak ada gunanya juga ia mengadukan perlakuan Juliet pada Sean.Biarlah ia menanggung semuanya seorang diri, Sean tidak perlu tahu karena ini sudah menjadi konsekuensinya menjadi istri dari seorang Sean Emilio Kyler.“Pagi ini sarapan roti saja, ya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

150. Semua Karena Nasi Goreng

Dengan antusias yang besar, Juliet langsung bergerak memindahkan piring berisi nasi goreng buatan Valerie itu dari depan Rodrigo. Namun, belum sempat ia melakukan itu tangannya segera ditahan oleh suaminya.“Apa yang kau lakukan?” tanya Rodrigo semakin tidak mengerti dengan tingkah istrinya tersebut.“Tentu saja aku harus membuangnya, Sayang. Nasi goreng ini tidak enak dan kau tidak boleh melanjutkan memakannya lagi,” balas Juliet dengan penuh percaya diri, sembari kembali menarik piring itu dari tangan Rodrigo yang membuat keadaan menjadi aneh karena aktivitas tari menarik itu.Amora, Sean, serta Valerie hanya bisa terdiam melihat kedua orang tua itu yang bertingkah seperti anak kecil. Sedikit curiga dengan tingkah Juliet yang menurutnya aneh, sedangkan Valerie paham kenapa Juliet bersikeras melarang suaminya menikmati nasi goreng itu karena hasil dari masakannya.Amora dan Sean malah tidak paham kenapa Juliet kekeuh sekali ingin menjauhkan nasi goreng itu dari jangkauan Rodrigo. Sea
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
19
DMCA.com Protection Status