Home / CEO / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan: Chapter 121 - Chapter 130

188 Chapters

121. Kerinduan Mendalam

“Va—Valerie ....”Sean tidak salah lihat, bukan? Wanita yang sedang tertidur di atas ranjang itu adalah Valerie dan bukan halusinasinya saja?Tubuhnya mendadak bergetar dengan jantung yang berdebar kencang mengetahui bahwa ini nyata adanya dan bukan ilusi semata. Wanita itu benar-benar Valerie, orang yang telah dicari-carinya selama berhari-hari dan hampir saja membuatnya frustasi.Sean langsung bersimpuh di dekat ranjang, menggenggam tangan Valerie dan menangis di sana. Rasa syukur tak henti-hentinya ia ucapkan, ia tidak tahu apa yang telah terjadi pada wanita itu tetapi yang pasti ia sangat bahagia dengan kembalinya istrinya itu dalam keadaan baik-baik saja.“Valerie ... terima kasih! Terima kasih karena kau sudah kembali. Aku sangat-sangat bahagia, Sayang!”Sean menangis penuh haru dan tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasihnya. Hanya saja tampaknya Valerie sama sekali tidak terganggu dalam tidurnya, wanita itu masih terlelap meskipun Sean menangis merintih di sampingnya.
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

122. Ditolak Mentah-Mentah

“Apa kamu bilang? Valerie tidak tinggal di sini lagi?”Amora begitu syok saat ia menyambangi apartemen yang ia sewakan untuk Valerie dan hanya mendapati keberadaan Lidya di sana. Belum lagi informasi yang didengarnya dari Lidya membuatnya tercengang sekaligus marah luar biasa.“Iya, Nyonya. Sudah lama tuan Sean memindahkan Valerie ke penthouse yang sangat mewah. Dan aku tidak diberikan akses untuk ke sana.”Kedua tangan Amora mengepal erat. Jadi sudah lama ia dikhianati oleh mereka berdua, bahkan Sean memberikan fasilitas mewah tanpa ia ketahui. Pria itu sengaja tidak memberitahunya agar ia punya banyak waktu memanjakan wanita murahannya itu.Sialan!“Dan kenapa kau tidak memberitahuku, Lidya?” tanya Amora marah.Pasalnya kepindahan mereka sudah lama dan ia baru mengetahuinya sekarang. Seakan mereka semua tengah bekerja sama untuk menyembunyikan darinya, membuatnya menjadi orang yang paling bodoh karena tidak tahu apa-apa.Lidya dibuat ketakutan dengan amarah yang terpancar jelas dar
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

123. Saling Memuaskan Kerinduan

Sean tidak percaya kalau ia baru saja ditolak mentah-mentah oleh Valerie. Bagaimana mungkin hal ini terjadi padanya, perempuan yang selama ini tunduk dan patuh padanya seketika berubah dalam satu waktu.Apa yang terjadi padanya?Sisi arogannya tersentil dengan penolakan itu, ia tidak suka ditolak terlebih lagi dengan orang yang ia cintai. Oleh karena itu, tanpa membuang waktu Sean langsung menyusul Valerie, menaiki anak tangga dengan langkah panjangnya menuju kamar.Saat membuka pintu kamar tersebut, suara gemericik air dari dalam kamar mandi terdengar. Menandakan bahwa wanita itu memang ada di dalam sana dan tengah melakukan ritual mandi paginya.Sean langsung membuka piyama tidurnya, sebelum masuk dan bergabung dengan Valerie di bawah shower yang tampaknya belum menyadari kehadirannya.“Sean ....”Valerie terkejut luar biasa saat sebuah tangan kekar kini memeluknya dari arah belakang, belum lagi tubuh itu bugil sama seperti dirinya.“Kenapa kau meninggalkanku, hum?” tanya Sean denga
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

124. Obsesi yang Tak Berkesudahan

Seharian ini Valerie dan Sean hanya menghabiskan waktu di rumah, mereka sepakat untuk tidak bekerja hari ini atau lebih tepatnya Sean-lah yang bersikeras untuk tidak perlu masuk kantor hari ini dan memilih saling menyalurkan kerinduan.Kerinduan yang mereka rasakan satu sama lain sangatlah besar, membuat keduanya terus menerus menghabiskan waktu dengan bercinta, sesekali beristirahat jika Valerie sudah merasakan lelah luar biasa. Namun, tampaknya Sean tidak ada lelahnya sama sekali buktinya sekarang pria itu kembali mencumbu belakang lehernya.“Oh Tuhan! Apakah kau tidak merasa lelah, Sean?” tanya Valerie kesal karena sejak tadi pria itu tidak ada rasa puasnya sama sekali. Ingin terus menyentuhnya, lagi dan lagi.Sean terkekeh di belakangnya dan tanpa rasa bersalah dia menjawab, “Tidak ada sama sekali jika itu kamu, Valerie. Tubuhmu ini bagaikan candu untukku, dan hanya kau penawarnya,” jawabnya sedikit menggombal yang terdengar cringe di telinga.Valerie hanya bisa mendengkus pelan.
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

125. Ajakan Makan Malam

“Ini apa?”Kening Valerie berkerut bingung saat Alden memberinya sebuah paper bag yang berisi gaun berwarna hijau. Tentu saja ia tidak paham arti dari pakaian tersebut.“Tuan Sean meminta Anda untuk bersiap-siap sebelum pukul tujuh malam dan jangan lupa kenakan gaun itu,” ucapan Alden memberitahukan pesan dari Sean.Valerie semakin dibuat kebingungan, untuk apa Sean memintanya untuk mengenakan gaun ini. Mau di bawa ke mana dirinya? Padahal setahunya Sean sangat menjaga sekali rahasia pernikahan kontrak mereka agar tidak tercium oleh media yang tentu saja akan merusak reputasinya.Jadi, untuk apa ia diminta untuk bersiap dan mengenakan gaun ini jika bukan untuk di bawa keluar. Benar, bukan?“Untuk apa?” tanya Valerie kembali penasaran.“Aku juga kurang tahu, Nyonya. Tuan Sean hanya berpesan untuk Anda bersiap sebelum pukul tujuh malam, untuk alasannya apa aku juga tidak tahu.”Valerie hanya bisa mengangguk-ngangguk, tidak memaksa lagi bertanya walau rasa penasaran melandanya. Lagi pula
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

126. Dinner

Sean menggandeng tangan Valerie dengan formal ketika memasuki restoran bernuansa Perancis itu dan pemilik restoran itu sendiri yang menyapa mereka serta mengantarnya ke meja yang telah disiapkan.Terlihat Sean begitu akrab dengan kepala restoran itu, bahkan mengobrol dengan bahasa Perancis. Sean begitu fasih berbahasa Perancis, membuat Valerie sekali lagi kagum dengan pria itu.Ketika kepala restoran itu sudah pergi, Sean dengan telaten menarikkan kursi untuk Valerie sebelum mengambil tempat di hadapan Valerie.“Restoran ini milik sahabat ayahku.” Sean mulai memberitahukan sembari menatap kepergian pria tadi. “Dia adalah pemilik restoran ini sekaligus sahabat karib ayahku.”Valerie mengangguk-ngangguk. “Dan kau begitu fasih berbahasa Perancis,” ucap Valerie masih kagum dengan Sean.Sean terkekeh. “Aku pernah tinggal lama di sana, Valerie. Jadi, ya, aku sedikit fasih dengan bahasanya.”“Ah, maaf karena membawamu ke restoran ini tanpa bertanya terlebih dahulu apakah kau menyukai makana
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

127. Berita Murahan

Alden yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ruangan tentu saja mengejutkan Sean yang saat ini tengah serius dengan komputer di hadapannya.Sean mengangkat kepalanya dan menatap tidak suka ke arah Alden. “Ada apa?” tanyanya dengan nada tidak suka karena tingkah Alden yang tidak biasanya.Dengan napas yang sedikit tersengal akibat berlarian untuk segera menemui bosnya, Alden segera bersuara, “Ini gawat, Tuan. Berita tentang nyonya Amora dan Anda tersebar luas di internet.”“Apa maksudmu?” tanya Sean tidak sabaran.Alden segera menyerahkan tab kepada Sean. “Anda lihat ini, Tuan!”Dengan tidak sabaran Sean langsung meraih tab tersebut dari tangan Alden dan mengecek sendiri maksud dari pria itu. Dan ia langsung tercengang saat membaca berita news yang sedang ditayangkan di sana, beserta potongan rekaman tentang kejadian hari itu.‘Artis Amora Tsamara Berniat Bunuh Diri Karena Suaminya Diduga Berselingkuh.’‘Sean Emilio Kyler Yang Diduga Suami Dari Amora Tsamara Ternyata Adalah CEO Dari K
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

128. Kemarahan Kedua Orang Tuanya

Brak!Suara gebrakan meja menggema dalam ruangan itu, pria paruh baya yang masih gagah di umurnya yang sekarang tengah berdiri sembari melayangkan tatapan tajam ke arah putranya.“Berita murahan apa itu, Sean?” teriak Rodrigo marah, diiringi dengan napas tersengal karena sejak tadi berusaha menahan amarahnya yang siap meledak.Sean berdeham, sama sekali tak gentar dengan amarah ayahnya. “Maaf karena kegaduhan yang terjadi di luar sana dari pihak yang tidak bertanggung jawab, tetapi aku bisa mengatasi semua ini, Ayah. Serahkan saja semuanya padaku.”“Apa kau tahu? Saham Kyler Group turun hanya karena masalah yang kau perbuat dan sekarang kau mengatakan bisa mengatasinya, huh?” tekan Rodrigo masih diliputi amarah yang tidak berkesudahan.Bagaimana tidak, baru saja ia mendapat kabar jika pernikahan putranya dan Amora malah menjadi konsumsi publik. Tidak sampai di sana, karena imbas dari permasalahan itu juga mengikut sertakan Kyler Group ke dalamnya.Setiap waktu saham di Kyler Group ber
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

129. Hinaan Gamblang

“Tumben mencariku? Masih ingat aku ternyata?” tanya Amora dengan nada sewot.Sedangkan orang yang di layangkan nada sinis itu hanya terkekeh, membuat Amora semakin kesal dibuatnya.“Maaf, Baby. Beberapa hari terakhir ini aku disibukkan dengan pekerjaan, kau tahu sendiri kan perusahaanku yang memenangkan tender itu dan semua itu berkat bantuanmu,” ucap Bara sembari menjawil hidung Amora dengan gemas. “Jangan marah dong, Baby. Nanti cantiknya hilang,” lanjutnya dengan menggombal.Amora hanya mendengkus, kesal sekaligus merindukan pria ini yang sudah beberapa hari tidak menghubunginya bahkan terkesan abai jika Amora yang mengiriminya pesan. Hal itulah yang membuatnya marah, karena dia merasa hanya dimanfaatkan. Seperti pepatah ‘habis manis, sepah dibuang.’“Dan karena dirimu Sean tidak lagi percaya padaku, Bara. Dia tahu bahwa aku yang mencuri data-data itu untuk diberikan padamu. Untung saja dia tidak mencium perselingkuhan kita, dia hanya mengira aku menjual data-data penting itu padam
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

130. Ini Menarik!

Cumbuan itu tak berhenti bahkan setelah mereka sudah berada di apartemen milik Bara. Bahkan lebih cepat dan panas dari sebelumnya.“Kau sangat cantik, Baby!” puji Bara di sela cumbuan mereka.Amora menggesek tubuhnya ke tubuh Bara sambil memeluk pria itu lebih erat. Kepalanya merunduk di dekat daun telinga pria itu dan menggigitnya perlahan. “Menurutmu aku sangat cantik, ya?”Bara tersenyum menyeringai. “Sangat.”Amora menarik kepalanya dan kembali menyejajarkan wajah mereka. Tangan-tangannya kini berpindah ke sisi wajah Bara, ia bisa merasakan tekanan tangan pria itu di pinggangnya. Sedangkan Bara balas memeluk tubuh Amora tak kalah eratnya, niatnya hanya ingin memberi pelajaran untuk wanita itu karena menghinanya tetapi gairah di antara mereka satu sama lain tak bisa terelakkan lagi, membuat keduanya saling menyalurkan gairah satu sama lain.Terdengar kembali desahan pelan dari bibir Amora, ia menunduk lalu kembali memagut bibir Bara. Rasanya mereka begitu pas, pria ini adalah peci
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
19
DMCA.com Protection Status