Home / CEO / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan: Chapter 131 - Chapter 140

188 Chapters

131. Persoalan Waktu

“Apa sebaiknya kita batalkan saja rencana ini, Sean?”Perkataan Valerie yang tenang langsung membuat Sean menatapnya dengan tatapan tak mengerti. “Apa maksudmu?”Valerie menghela napas dengan pelan, berusaha untuk mengeluarkan segala kegundahan hati yang dirasakannya semenjak Sean mengabarinya bahwa sore ini mereka akan ke rumah orang tuanya dan bertemu dengan mereka.“Aku merasa tidak bisa menemui ibumu, Sean,” jawabnya kembali yang langsung mengundang tatapan tajam dari pria itu.“Kenapa?” tanya Sean dengan nada tidak suka. “Ibuku yang mengundangmu langsung untuk datang, Valerie! Lagi pula, tidak ada salahnya jika aku memperkenalkan kamu dengan mereka, toh sebentar lagi kita akan memiliki anak dan kedua orang tuaku perlu tahu itu.”Valerie kembali menggeleng pelan, ia merasa ini hanya akan menjadi masalah. Menurutnya diperkenalkan kepada orang tua Sean bukan pilihan yang tepat, karena ia merasa rendah diri. Valerie merasa kalau ia tidak akan diterima semudah itu dalam keluarga merek
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

132. Penolakan yang Terlihat Jelas

Tidak henti-hentinya Valerie berdecak kagum memandangi kemewahan mansion milik keluarga Kyler. Mansion megah dan begitu luas itu dipenuhi dengan berbagai perabotan yang tentu saja harganya fantastis.Tetapi kekagumannya itu seketika sirna berganti dengan rasa gugup yang luar bisa saat mendapati wanita paruh baya yang masih cantik di umurnya yang sekarang menuruni anak tangga satu persatu dengan langkah yang anggung.“Kalian sudah datang?” Suara keibuan itu menggema, sekali lagi membuat Valerie dilanda rasa gugup yang begitu hebat. Rasa rendah dirinya kembali muncul, membuatnya semakin sadar bahwa ini bukanlah tempatnya. Kemewahan yang terpancar dari rumah ini berserta pemiliknya membuatnya begitu rendah karena dirinya yang berasal dari kalangan bawah.“Iya, Ibu. Dan perkenalkan ini Valerie, istriku,” ucap Sean percaya diri memperkenalkan dirinya pada ibunya.Tidak ada tanggapan dari perempuan itu, hanya tatapan mata yang tajam terus terarah ke arahnya. Membuat Valerie semakin dibuat
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

133. Perempuan Tidak Punya Malu

Mendengar pengusiran langsung yang terlontar dari bibir ibunya Sean membuat Valerie tercekat, seketika ia tidak bisa berkata-kata mendengar kalimat itu.Sedangkan Sean di sampingnya langsung bereaksi tidak suka mendengar perkataan ibunya tersebut. “Apa yang Ibu katakan? Bagaimana mungkin Ibu bisa mengatakan hal itu pada Valerie?”“Memangnya ada yang salah, heh? Dibanding mengusir Amora dari sini, akan lebih baik jika wanita itu saja yang keluar. Dia hanya orang baru di dalam kehidupanmu, dibanding Amora yang sudah bertahun-tahun bersamamu. Jadi, aku rasa Amora lebih berhak ada di sini dibanding wanita tidak tahu malu itu.”Amarah Sean seketika mendidih mendengar perkataan ibunya yang seakan tengah merendahkan Valerie. Sudah ia katakan, bahwa ia tidak akan pernah membiarkan Valerie bersedih. Oleh karena itu, ia akan menjadi garda terdepan untuk membela Valerie, meskipun ia akan melawan ibunya secara langsung.“Aku tidak suka jika Ibu berkata seperti itu tentang Valerie. Wanita ini sama
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

134. Perkara Kursi

“Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?”Suara berat itu seketika mengambil alih perhatian keempat orang tersebut. Serta merta mereka berbalik untuk mencari sumber suara itu dan ternyata berasal dari Rodrigo yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya dan menatap tajam ke arah mereka.Juliet seketika melepaskan pelukannya dari Amora dan beralih mendekat ke arah Rodrigo. Langsung saja ia bergelayut manja ke tubuh suaminya yang masih gagah tegap di usianya yang sekarang.“Putra kita sudah mulai melawanku hanya karena seorang wanita, Rodrigo!” adu Juliet kepada suaminya, ada nada sedih yang terdengar jelas dari suaranya.Rodrigo langsung menatap tajam ke arah Sean dan Valerie di sampingnya. Terlihat wanita itu semakin takut dibuatnya, hanya bisa menunduk tak tahu harus melakukan apa lagi.Sean yang menyadari hal itu segera menggenggam tangan Valerie, menyalurkan kekuatan melalui dari sentuhan lembut itu. Karena hal itu juga, perasaan Valerie perlahan sedikit demi sedikit mulai tenang dan bisa
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

135. Malu-Maluin

Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring menjadi satu-satunya suara yang mengisi keheningan di meja makan tersebut.Tidak ada yang bersuara, mereka sama-sama sibuk dengan makanan di depannya. Hingga beberapa menit kemudian tiba-tiba semua pandangan mata terarah pada Valerie yang tengah khusyuk menikmati makan malam lezat itu.Valerie yang sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian segera mengangkat kepalanya dan terlihat kebingungan. Apa ada yang salah kali ini? Apa dirinya kembali membuat kesalahan?“Apa kau tidak makan selama setahun dan baru mendapatkannya sekarang?” tanya Amora tiba-tiba, membuat Valerie semakin dibuat kebingungan.Memangnya ada apa?Valerie tidak mengerti apa maksud Amora mengatakan hal itu, ia rasa tidak melakukan hal yang salah.“Kau kelaparan atau memang baru mencoba makanan yang lezat seperti ini, heh?”Celetukan kali ini berasal dari ibunya Sean, membuat Valerie seketika sadar bahwa kesalahan yang ia buat karena menikmati makanan itu terke
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

136. Terasa Mencekam

Semua mata kini beralih pada Amora, merasa aneh karena tiba-tiba saja perempuan itu mengalihkan pembicaraan. Tentu saja mereka sadar jika Amora dengan sengaja memotong perkataan Sean dan tidak membiarkan untuk melanjutkannya.Amora yang sadar akan tingkahnya segera tersenyum pelan, berusaha agar tidak menimbulkan kecurigaan orang tua Sean akan tingkahnya. Perempuan itu berdeham, dan berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja sembari menyendok makanan itu dan menikmatinya.“Ini sangat-sangat lezat, Ibu. Tidak pernah berubah semenjak Ibu membuatkan untuk pertama kalinya untukku,” ucap Amora berusaha kembali mencairkan suasana dan juga agar semua mata itu berhenti menatapnya dengan aneh.Meskipun Juliet merasa ada yang aneh dengan tingkah Amora, tetap saja ia menanggapi pujian dari menantunya tersebut. “Ah, benarkah? Aku ikut senang kalau kau menyukainya, Amora!”Kini perhatian yang sebelumnya ditujukan untuk Valerie seketika menghilang, seakan telah melupakan kalau tadinya ia menghina
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

137. Kalimat Kejam

“Bagaimana? Kalian menginapkan di sini?” ulang Rodrigo kembali untuk meminta persetujuan Sean dan Valerie menginap, alih-alih pulang setelah makan malam itu usai.Ingin sekali Valerie menolak tawaran itu karena ia merasa tidak nyaman tetap berada di rumah ini. Tetapi, akan terlihat tidak sopan jika menolak permintaan tersebut, terlebih lagi memaksa Sean untuk menolak permintaan dari ayahnya tersebut.Sean menyadari kegamangan yang Valerie rasakan dan sejujurnya ia juga tidak bisa terus menerus menahan Valerie untuk berada di sini yang tentu saja tidak memberikan kenyamanan untuknya. Apalagi Valerie tengah hamil, jadi Sean harus memastikan istrinya itu merasa nyaman dan tenang dengan sekitarnya.“Lain kali saja, Ayah. Tampaknya keadaan saat ini belum memungkinkan untuk kami menginap di rumah ini. Mungkin jika Valerie sudah mulai merasa nyaman berada di sini, maka aku akan membawanya kembali untuk bertemu kalian.”Juliet merasa tersinggung mendengar kalimat Sean, seakan-akan ia telah me
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

138. Kena Pelet

Amora tidak terima dengan perkataan Sean yang menyakiti hatinya tersebut. Bisa-bisanya pria itu memintanya pergi dari rumah ini karena ingin terus-terusan bersama dengan Valerie tanpa dirinya. Tidak! Amora tidak akan membiarkan kedua orang itu menang.Sambil berpura-pura, Amora langsung memasang wajah sedih di hadapan ibu Sean tak lupa dengan air mata yang sudah mulai meluruh membasahi pipinya.“Kalau begitu aku pulang saja, Ibu. Sean mengusirku dan tidak lagi menginginkan aku di rumah ini, jadi lebih baik aku pergi saja,” cicitnya dengan nada sedih, sembari bersiap untuk meninggalkan tempat itu.Juliet segera melarang. “Tidak, Amora! Aku yang memintamu untuk menginap di sini, jadi tidak ada yang bisa mengusirmu kecuali aku sendiri.”Setelah mengatakan kalimat itu pada Amora, Juliet kembali mengalihkan pandangan ke arah putranya. “Apa-apaan kamu ini, Sean? Amora itu masih istrimu, kenapa kamu malah memperlakukannya semena-mena seperti itu.
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

139. Benci Sebenci-Bencinya

“Apa yang baru saja Ibu katakan?” tanya Sean tidak mengerti dengan perkataan ibunya.Sean tidak salah dengar bukan? Bagaimana mungkin ibunya memintanya untuk tidur bersama Amora dalam satu kamar, sedangkan Valerie di tempatkan di kamar tamu.“Apa ada yang salah?” tanya Juliet kebingungan. “Aku memintaku dan Amora ke kamar kalian, sedangkan wanita itu sudah dipersiapkan kamar tamu untuknya.”Penjelasan santai ibunya membuat Sean kesal luar biasa. Apakah perlakuannya kepada Amora sejak tadi belum menunjukkan bagaimana bencinya dia sekarang sama wanita itu? Lalu kenapa ibunya malah merancang ia satu kamar dengan Amora? “Tidak! Aku tidak mau, Ibu. Atas dasar apa Ibu memintaku kembali satu kamar dengan Amora dan membiarkan Valerie tidur di kamar tamu? Pokoknya malam ini aku tidur bersama Valerie,” balasnya dengan keras kepala.“Memangnya apa yang salah dengan kita satu kamar, Sean?” Kali ini Amora angkat bicara, kesal karena kalimat Sean yang semakin semena-mena padanya. Seakan-akan ia s
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

140. Good Night

“Tidak apa-apa kan kalau aku memilih membawamu ke kamar tamu?” tanya Sean dengan lembut pada Valerie.Ya, Sean lebih memilih mengalah dari Amora dengan membiarkan wanita itu tidur di kamarnya terdahulu sedangkan dirinya dan Valerie memilih ke kamar tamu.Bukan tanpa alasan Sean melakukan itu, di samping ia malas mendengar perdebatan Amora yang menolak Valerie menempati kamar itu, Sean juga menghargai perasaan Valerie. Meskipun tidak diutarakan secara langsung, tetapi Valerie pastinya akan merasa tidak nyaman berada di kamar di mana dirinya dan Amora dulu banyak menghabiskan waktu bersama dulu.Alhasil Sean memilih mengalah dan membawa Valerie ke kamar tamu untuk tidur di sana. Lagi pula tidak ada masalah mau tidur di mana pun asalkan itu bersama Valerie.Valerie mengulas senyum lembut. “Tidak masalah, Sean. Lagi pula tempat ini juga nyaman, bukan sebuah masalah untukku mau tidur di mana pun.”Sean tersenyum senang, bahagia mendengar jawaban Valerie yang dipenuhi kesederhanaan. Wanita
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status