Home / CEO / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan: Chapter 111 - Chapter 120

188 Chapters

111. Rencana Licik

“Aku juga menginginkan anak Valerie!”Perkataan dari Amora membuat Valerie tercekat, sama seperti dengan Sean yang saat ini tidak menyangka Amora juga akan melontarkan kalimat itu.Valerie menunggu dalam keadaan tegang jawaban yang akan diberikan oleh Sean. Perasaan takut seketika menyelimutinya, meskipun pria itu sudah berjanji padanya bahwa bayi ini akan menjadi miliknya, tetapi siapa yang tahu jika Sean tiba-tiba berubah pikiran.“Amora ....”“Kau tahu aku nekat, bukan? Kau tidak mau kejadian tadi terulang kembali, jadi tentukan pilihanmu sekarang!” ancam Amora untuk ke sekian kalinya.Sean menggeleng dengan keras. Lalu dia bersuara dengan nada berbisik, “Jangan gila, Amora. Jangan meminta sesuatu yang bukan hak kamu! Valerie berhak memiliki bayinya dan kau tidak!” tekan Sean, menyadarkan Amora dari harapannya yang semu.Wajah Amora langsung berubah memerah, amarah langsung menguasainya. “Jadi kau tidak ingin memberikan bayi itu untukku, Sean? Baiklah, maka aku akan mati saja!”Tet
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

112. Peran Antagonis

Pada akhirnya bayi ini akan menjadi milik Amora?Valerie benar-benar tidak tahan lagi berada di sana dan mendengar segala pengakuan Sean. Sudah cukup ia berusaha kuat bertahan di sana hanya untuk mendengar caci maki untuknya dari orang-orang meski secara tidak langsung ditujukan padanya. Semua itu hanya untuk mendengar jawaban dari Sean.Tetapi ternyata jawaban Sean sangat menyakitinya. Dia ingkar janji, Sean tidak menepati janji untuknya.Pada akhirnya bayinya akan diambil darinya setelah lahir, dan ia akan ditinggalkan sendiri lagi.Sungguh, Valerie hanya bisa melampiaskan semuanya dengan tangisan. Ia menangis sesenggukan dan turun dari sana, tidak sanggup lagi mendengar segala pengakuan Sean dan tatapan kemenangan dari Amora.Seperti semalam, Valerie kembali keluar dari rumah sakit dengan langkah gontai, seakan tidak punya semangat lagi. Ia tidak tahan lagi berada di tempat ini yang hanya memberinya banyak luka. Valerie tidak peduli lagi dengan keadaannya yang mungkin saja masih bu
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

113. Dia Menghilang

“Hubungi para media di kota ini dan minta untuk take down video yang beredar hari ini!”Dalam perjalanan menuju kamar inap Valerie, Sean menghubungi Alden untuk menghandle kejadian yang baru saja terjadi. Karena meskipun ia sudah mengancam para orang-orang itu, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang membangkang dan malah memberikannya pada media.Dan Sean tidak mau itu terjadi. Ia tidak ingin jika kejadian ini sampai diketahui oleh Valerie, karena dia sedang hamil dan itu tidak akan bagus untuk kesehatannya.Sean juga tidak mau jika kedua orang tuanya sampai tahu, karena hanya akan semakin menjadi rumit jika permasalahan ini sampai terkuak di media sebelum ia sendiri yang memperkenalkan Valerie kepada mereka.Belum lagi Kyler Group akan terkena imbasnya dan ia tidak ingin jika perusahaan yang sudah ia rintis harus hancur karena permasalahan ini. Jadi, sebisa mungkin ia akan menjaga sebaik mungkin agar kejadian hari ini tidak bocor dan viral di mana-mana.Alden yang tidak paham
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

114. Usaha Mencari Valerie

Suara decitan ban dan klakson yang bertalu mengundang perhatian orang-orang yang ada di sekitar tempat itu. Melihat ada kecelakaan, mereka berbondong-bondong datang untuk melihat sekaligus menolong sang korban.Valerie yang sudah setengah sadar masih bisa mendengar suara riuh di sekitarnya. Terdengar ada suara-suara penuh kekhawatiran, ada pula yang sudah sibuk menelepon ambulance untuk segera membawa sang korban kecelakaan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.Ternyata dia masih hidup? Padahal Valerie pikir ia sudah akan menyusul ibunya bersama bayinya. Tetapi ternyata Tuhan masih ingin melihatnya lebih menderita lagi tinggal di dunia ini seorang diri, oleh karena itu dia masih diberikan keselamatan dari kecelakaan ini.Sang pengemudi mobil yang kebetulan adalah pria langsung turun dari mobilnya. Perasaan takut dan was-was langsung menyelimutinya setelah menyadari bahwa ia baru saja menabrak seseorang. Oh Tuhan! Apakah dia baik-baik saja?Pria itu langsung menerobos kerumunan
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

115. Apa Dia Sudah di Surga?

Sean memasuki penthouse itu dengan jantung berdebar kencang, harapan bahwa Valerie ada di dalam sana begitu besar. Tengah menyambutnya dengan senyuman manis dan mungkin saja makan malam yang lezat.Tetapi saat pintu itu berhasil ia buka, semua pikirannya tadi hanya berakhir menjadi angan semu belaka. Tidak ada Valerie yang menunggunya di depan pintu lengkap dengan senyum manisnya, hanya kekecewaan yang langsung menyelimuti perasaannya.Sean masuk lebih dalam, ke area dapur di mana Valerie biasanya tengah berkutat dengan alat-alat masak dan tidak menyadari keberadaannya saking fokusnya memasak sesuatu yang lezat untuknya. Tetapi sama saja, Valerie pun tidak ada di sana.Jika tadi harapannya masih begitu besar jika Valerie ada di sini, kini perlahan-lahan surut. Harapan satu-satunya hanya di dalam kamar, ya semoga saja istrinya itu tengah tertidur.Dengan langkah panjang, Sean setengah berlari menapaki anak tangga menuju kamar Valerie. Dan tanpa menunggu lama ia membuka pintu kamar itu
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

116. Sang Penolong

Dengan perlahan Valerie mengerjapkan kedua matanya, obyek yang pertama kali dilihatnya adalah seorang bocah lelaki yang duduk di sampingnya, tengah bernyanyi dengan mata yang terpejam erat menikmati nyanyiannya.Tanpa sadar, Valerie membuka suara. “A—anakku ....”Spontan mata anak lelaki itu terbuka lebar mendengar suara lemah itu, ia menoleh ke arah Valerie dan langsung tersenyum lebar saat mendapati perempuan itu sudah sadar.“Aunty sudah sadar?” tanya anak kecil itu memastikan.Valerie masih belum sadar sepenuhnya, dia masih menganggap bahwa ia benar-benar ada di surga. “Apa kita sudah ada di surga, Nak?”Raut wajah anak kecil itu berkerut kebingungan. Bukankah surga tempat kita kalau sudah meninggal kata ibu gurunya, lalu kenapa aunty ini malah mengatakan mereka sudah di surga?Anak kecil itu dengan polosnya langsung menggeleng. “Kita masih di dunia, Aunty. Di rumahnya Sekala.”Bukannya menanggapi perkataan anak itu, Valerie justru langsung bangun dan memeluk erat tubuh gemoy itu.
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

117. Dia Mendengar Semuanya

“Di mana Valerie?”Amora yang ditanyai dengan pertanyaan itu langsung mengangkat alisnya. “Apa maksudmu?”“Aku tanya di mana Valerie, Amora!” tekan Sean dengan nada suara yang meninggi.Mendapati suara Sean yang terkesan meneriakinya hanya karena perempuan murahan itu langsung menyulut amarahnya. “Kenapa kau mencarinya di sini, huh? Bukankah wanita murahanmu itu sedang bersamamu, lalu kenapa kau malah bertanya padaku?”Sean langsung menyugar rambutnya dengan kasar, ia memang ke penthousenya dengan Amora hanya untuk mencari keberadaan Valerie. Entah kenapa, ia berpikir jika menghilangnya Valerie, ada sangkut pautnya dengan Amora.Amora marah besar pada Valerie karena dirinya yang lebih memilih Valerie dibanding Amora. Jadi tidak menutup kemungkinan jika Amora akan menghalalkan segala cara untuk menyakiti Valerie, dirinya saja dikhianati apalagi Valerie yang sejak awal memang tidak disukai.“Aku tahu kau yang melakukan ini semua, Amora. Jadi, please ... lepaskan Valerie dan kembalikan p
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

118. Perempuan Itu

Valerie menikmati makan malamnya dengan canggung. Setelah ia dipaksa berkali-kali untuk ikut makan bersama di atas meja makan, pada akhirnya ia menyetujui. Tetapi sungguh, dia sangat tidak nyaman dan bahkan tidak berselera. Bukan karena makanannya tidak lezat, tetapi karena ia berada di tempat yang asing.“Kenapa tidak makan, Valerie? Apa kau tidak menyukai makanannya?” tanya Brian yang menyadari Valerie hanya memainkan makanan di piringnya.Mendengar suara berat itu, Valerie langsung mengangkat kepala dan langsung bertatapan dengan mata teduh itu. Entah kenapa, setiap ia melihat sosok pria di hadapannya ini langsung mengingatkannya pada Sean.Tidak ... keduanya tidak mirip sama sekali. Wajah dan sifat berbeda jauh, hanya saja ia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Karena setiap melihat Brian, ia seperti melihat sosok Sean di sana.Apakah ia mulai gila? Atau karena dia merindukan pria itu? Ah, tidak. Dia sudah tidak boleh merindukan pria itu, Sean sudah berbahagia bersama Amora. Bahk
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

119. Pulang Ke Suami

Kini terjawablah sudah kenapa Valerie menangis saat keluar dari rumah sakit, ternyata ia bukan menangisi ibunya. Tetapi Valerie mendengar semua pengakuannya pada Amora.Sungguh! Sean merasa bersalah pada dirinya sendiri, karena secara tidak langsung ia yang membuat Valerie menghilang. Karena seandainya Valerie tidak mendengar semua itu, maka kemungkinan besar wanita itu masih ada di sampingnya saat ini, tersenyum dan tengah berbahagia dengan kehamilannya.“Sialan!” umpatnya pada diri sendiri.Saat ini ia tengah berada di dalam mobilnya, setelah melakukan perdebatan dengan Amora dan mendengar semua pengakuan wanita itu tentang kenyataan yang ada membuatnya jengah untuk berlama-lama di sana. Jadi, tanpa memperdulikan Amora lagi, ia langsung meninggalkan penthouse itu.Ia tidak langsung pergi dari sana, Sean perlu menghubungi Alden terlebih dahulu untuk mengetahui kelanjutan pencarian Valerie sampai di mana. Sean sudah mulai kesal karena pencarian Valerie yang terkesan begitu lambat.“Ba
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

120. Va—Valerie?

Dugaan jika rumah suami Valerie terletak pada perumahan kumuh, dengan rumah petak yang saling berdempetan ternyata salah besar.Bagaimana tidak, perkataan Valerie tentang dirinya yang tidak punya siapa-siapa lagi seakan menyiratkan bahwa dia berasal dari keluarga miskin dan hidupnya banyak dihabiskan di jalanan dengan terlunta-lunta.Tetapi kenyataan yang ada membuat Brian yang saat itu memaksa mengantar Valerie pulang terkejut luar biasa. Alamat yang diberikan adalah kawasan penthouse mewah yang sewa pertahunnya di bandrol dengan harga yang fantastis.Sungguh! Orang yang mampu menyewa satu unit penthouse itu tentu saja bukan sembarangan orang, mungkin saja dia berasal dari kalangan CEO atau pengusaha kaya raya.Dan tentu saja ini sudah membuktikan jika suami Valerie adalah seorang CEO perusahaan besar, atau kemungkinan seorang pengusaha yang sukses.“Ka—kamu tinggal di sini?” tanya Brian memastikan setelah mereka berada di depan gedung besar nan mewah itu.Valerie mengangguk. “Hmm ..
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status