Share

142. Mencari Simpati

Penulis: Urbaby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 20:34:28

Juliet baru saja bersiap-siap untuk tidur tetapi urung ia lakukan saat mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Dengan rasa penasaran akan siapa gerangan yang mengunjungi kamarnya malam-malam ia segera mengecek siapa dibalik pintu tersebut.

“Ibu, apa aku mengganggu?” tanya Amora setelah pintu kamar itu dibuka oleh Juliet.

Ternyata Amora yang datang mengunjungi kamarnya, padahal ia mengira wanita itu sudah beristirahat di kamarnya tetapi ternyata ia malah ada di sini.

“Sama sekali tidak, Amora. Memangnya ada apa, aku pikir kamu sudah beristirahat di dalam kamarmu,” ucap Juliet penasaran dengan kedatangan menantunya tersebut.

Amora menggeleng kecil, lalu memasang ekspresi wajah sedih yang siap menarik simpati Juliet. “Bagaimana mungkin aku bisa tidur saat mengetahui suami aku juga ada di rumah ini bersama wanita lain, alih-alih tidur bersamaku ia justru lebih memilih tidur dengan perempuan lain. Aku benar-benar tidak bisa beristirahat dengan baik, Ibu.”

Juliet menghela napas mendengar pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jiminie Koo
butuh 100 episode buat bongkar Amora kayanya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   143. Apakah Ketahuan?

    “Aku benar-benar tidak tahan dengan wanita itu, Ibu!”Amora masih saja melanjutkan tangisannya di hadapan ibu mertuanya, dengan menjelek-jelekkan Valerie agar wanita di hadapannya itu terus bersimpati padanya dan terus berada di pihaknya.Ia tidak ingin ibu mertuanya sampai beralih menyukai Valerie, karena itu tandanya posisinya di hidup Sean akan benar-benar terancam. Dirinya benar-benar akan ditendang jauh-jauh dari kehidupan Sean jika sampai itu terjadi.Akan tetapi jika ibu mertuanya itu masih di pihaknya dan memberinya dukungan penuh, maka ia sangat yakin justru Valerie-lah yang akan di tendang jauh-jauh dan posisinya akan kembali aman di dalam hidup Sean. Ya, itu harus!“Kau tenang saja, secepatnya akan kubuat wanita itu meninggalkan Sean. Jika Sean tidak akan meninggalkan wanita itu, maka akan aku buat wanita itulah yang akan meninggalkan putraku.”Amora menggeleng pelan. “Tetapi dia sudah seperti parasit yang menempel terus menerus di dekat Sean, Ibu. Bahkan Ibu lihat sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   144. Mulai Curiga

    Amora begitu antusias mendapati telepon dari kekasihnya, yaitu Bara. Jadi tanpa memastikan ada yang mendengar atau pintu kamar tertutup rapat, Amora langsung menerima telepon itu.‘Halo, Baby!’ sapa Amora dengan raut wajah yang sebelumnya penuh kesedihan, kini berganti menjadi aura penuh kebahagiaan.Terdengar suara yang sangat dirindukannya itu bersuara, ‘Kau di mana? Kenapa belum pulang ke apartemen?’Amora sudah menduga alasan kenapa Bara menghubunginya, karena semenjak Sean sudah tidak pernah pulang ke penthouse mereka karena lebih memilih di tempat Valerie. Amora pun juga lebih banyak menghabiskan waktu di apartemen Bara, baginya ia tidak ingin terpenjara sendiri dalam keheningan penthouse luas itu.Bagi Amora, berlarut-larut dalam kesedihan karena Sean lebih memilih wanita lain dibandingkan dirinya adalah bukan sifatnya. Dia lebih memilih bersenang-senang di luar sana, menjalin hubungan yang lebih mendalam dengan Bara.Dan itu semua memberikan kebahagiaan tersendiri untuknya. Ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   145. Kecerdikan Seorang Amora

    Amora sama sekali tidak menghiraukan permintaan Sean, ia tetap kekeuh mempertahankan ponsel tetap di tangannya dan sama sekali tidak ada niatan untuk memberikannya pada suaminya itu.“Berikan ponselnya, Amora!” tekan Sean sekali lagi, mulai tidak sabaran karena Amora tidak menuruti perintahnya.Lagi pula apa salahnya jika ia berniat untuk mengecek ponselnya, toh ia hanya ingin memastikan kebenaran dari perkataan wanita itu. Karena rasanya mustahil saja jika mereka mempunyai panggilan sayang, padahal hanya sahabat.Atau apakah di dalam persahabatan para perempuan itu berbeda dengan circle pria? Ah, entahlah! Yang pasti Sean ingin mengecek secara langsung kebenarannya.Amora terus menggenggam ponselnya dengan kuat sembari menyembunyikannya di belakang tubuhnya. “Untuk apa dicek, Sean? Apakah kau meragukanku?” tanya Amora tidak suka.Sean menghela napas, masih berusaha menahan diri agar tidak melakukan pemaksaan pada wanita itu dan merebut dengan kasar ponsel tersebut.“Aku hanya ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   146. Berencana Membuat Sarapan

    Pagi-pagi sekali Valerie sengaja bangun cepat, karena ia berniat untuk membuatkan sarapan untuk orang rumah. Terbiasa memasak sarapannya sendiri, Valerie berniat untuk sekalian saja membuat sarapan untuk semua orang.Saat sudah sampai di dapur, tampak art sudah bersiap-siap untuk memasak dan sebagian lagi membersihkan rumah yang luas ini.“Selamat pagi,” sapa Valerie seceria mungkin.Dua orang art yang bertugas di bagian dapur serta merta menoleh ke arah sumber suara itu, dan betapa terkejutnya saat mendapati salah satu nyonya di rumah ini memasuki dapur di saat masih pagi sekali.“Selamat pagi, Nyonya,” sapanya berbarengan. “Ada apa? Apa ada sesuatu yang bisa aku bantu, Nyonya?” tanya salah satu dari mereka, pasalnya ia merasa heran karena Valerie bangun sepagi ini dan turun langsung ke area dapur.Area yang tentu saja tidak diperuntukkan untuk nyonya di rumah ini. Tetapi ternyata istri dari Sean itu malah datang langsung ke area dapur, alih-alih meminta bantuan.Valerie dengan senyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   147. Ternyata Tidak Mudah

    “Wah, aromanya sedap sekali,” celetuk art itu yang tiba-tiba berada di samping Valerie yang tengah mengaduk-ngaduk nasi goreng buatannya di atas wajan.Valerie seketika menoleh dan tersenyum puas. “Benarkah? Aku harap aromanya sepadan dengan rasanya,” balasnya masih berusaha merendah diri dan tidak langsung puas dengan hasilnya.Padahal aroma nasi goreng yang menguar di area dapur itu memang tercium dan langsung menggugah selera. Valerie pun tidak bisa menampik kalau kemungkinan besar nasi goreng seafood buatannya ini akan berhasil dan akan disukai banyak orang.Art yang berdiri di dekatnya itu langsung mengangguk. “Tentu saja nasi goreng buatan Anda akan lezat, buktinya dari aromanya saja sudah menggugah selera. Kalah sama nasi goreng buatanku selama ini. Lain kali, aku bisa minta resep dan diajarkan secara langsung, ya!”Mendengar hal itu, Valerie tentu saja terkejut. Tidak ada yang berbeda dari nasi goreng buatannya dengan resep-resep yang lainnya, nasi gorengnya cukup basic dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   148. Terlalu Lancang

    “Siapa yang memberikan izin wanita ini untuk memasuki area dapur dan memasak, huh?”Kemarahan Juliet seketika membuat kedua art itu dibuat ketar-ketir. Keduanya hanya terdiam, tidak ada yang ingin bersuara untuk menanggapi kemarahan dari Juliet.“Jawab! Kenapa kalian berdua hanya diam saja?” teriak Juliet, mulai kesal karena kedua art kepercayaannya itu hanya diam saja.Sedangkan Valerie pun hanya diam di tempatnya, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia tidak menduga Juliet akan berakhir semarah ini hanya karena ia memasuki area dapur dan memasak di sana. Padahal niatannya baik, hanya ingin membantu dan melakukan rutinitas paginya seperti biasanya yaitu membuat sarapan.“Baiklah, jika tidak ada yang ingin membuka suara maka kalian berdua aku pecat. Keluar dari sini sekarang juga!” teriak Juliet kembali dengan nada final.Kedua art itu seketika berubah pucat pasi, ia tidak menyangka akan dipecat seperti ini. Segera ia berseru untuk membela diri. “Jangan pecat kami, Nyonya. Kami mi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   149. Sarapan Pagi

    Meja makan pada akhirnya terisi pagi itu. Posisi duduk masih sama saja seperti saat makan malam semalam. Amora masih memaksa untuk duduk di samping Sean dan membuat Valerie duduk di samping Juliet.Juliet terlihat biasa-biasa saja, sama sekali tidak menunjukkan kalau tadi ia habis memarahi habis-habisan Valerie. Begitu pun dengan Valerie, dia menunjukkan raut wajah seceria mungkin meskipun hatinya masih terasa nyeri setiap mengingat kalimat Juliet yang sangat menyakiti hatinya.Valerie sama sekali tidak memberitahukan kejadian tadi pada Sean, jadi pria itu tidak tahu menahu kalau ibunya baru saja memarahi dirinya habis-habisan bahkan menghinanya. Di samping ia tidak ingin kembali menimbulkan perdebatan antara ibu dan anak, Valerie merasa tidak ada gunanya juga ia mengadukan perlakuan Juliet pada Sean.Biarlah ia menanggung semuanya seorang diri, Sean tidak perlu tahu karena ini sudah menjadi konsekuensinya menjadi istri dari seorang Sean Emilio Kyler.“Pagi ini sarapan roti saja, ya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   150. Semua Karena Nasi Goreng

    Dengan antusias yang besar, Juliet langsung bergerak memindahkan piring berisi nasi goreng buatan Valerie itu dari depan Rodrigo. Namun, belum sempat ia melakukan itu tangannya segera ditahan oleh suaminya.“Apa yang kau lakukan?” tanya Rodrigo semakin tidak mengerti dengan tingkah istrinya tersebut.“Tentu saja aku harus membuangnya, Sayang. Nasi goreng ini tidak enak dan kau tidak boleh melanjutkan memakannya lagi,” balas Juliet dengan penuh percaya diri, sembari kembali menarik piring itu dari tangan Rodrigo yang membuat keadaan menjadi aneh karena aktivitas tari menarik itu.Amora, Sean, serta Valerie hanya bisa terdiam melihat kedua orang tua itu yang bertingkah seperti anak kecil. Sedikit curiga dengan tingkah Juliet yang menurutnya aneh, sedangkan Valerie paham kenapa Juliet bersikeras melarang suaminya menikmati nasi goreng itu karena hasil dari masakannya.Amora dan Sean malah tidak paham kenapa Juliet kekeuh sekali ingin menjauhkan nasi goreng itu dari jangkauan Rodrigo. Sea

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07

Bab terbaru

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   188. Aku Pergi!

    “Kalian berdua berciuman! Kau membiarkan pria lain mencium dan menyentuh tubuh yang sudah menjadi milikku. Kau sangat-sangat menjijikkan di mataku!”Napas Sean berubah terengah-engah, dengan kasar ia lalu mendorong Valerie ke belakang dan membuatnya terbanting di kasur.Valerie masih berusaha menghindar, berusaha melepaskan diri dari tindihan tubuh Sean yang keras dan berat. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Sean yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi pria itu terlalu kuat, terlalu marah. Bahkan Sean sama sekali tidak menyadari kalau perbuatannya yang begitu kasar sudah melukai dan menyakiti tubuh Valerie yang rapuh.Pria itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika menatap ke arah Valerie. Dengan ketakutan yang amat sangat, Valerie masih berusaha memberontak dan turun dari ranjang. Tetapi Sean berhasil menangkapnya dan kembali membantingnya di ranjang dengan kasar, lalu menindihnya sekuat tenaga.Valerie mengernyit merasakan cengkeraman tangan Sean yang kas

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   187. Kau Menjijikkan!

    “Wanita murahan harus diperlakukan selayaknya wanita murahan pada umumnya!”Kata-kata Sean yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu.Pria itu sudah berhasil melepaskan kemejanya dan membuka ikat pinggang celananya, lalu meletakkannya di atas nakas ujung ranjang. Ekspresi wajahnya tenang, namun kedua bola matanya memancar begitu dingin. Dan ketenangan pria itulah yang malah membuat Valerie gemetar takut.“P—please ... dengarkan aku dulu, Sean! Kau harus mendengarkan semuanya ....”Valerie masih mencoba membujuk pria itu agar mendengar penjelasannya, bukannya langsung menuduhnya seperti yang dia lihat. Namun, mendapati ekspresi wajah Sean, ia tahu semua usahanya tidak akan pernah berhasil.Sean terlalu marah, pria itu telah dibutakan oleh kemurkaannya.“Lepaskan kemeja yang kau kenakan, Valerie!” perintah Sean dengan nada datar.Wajah Valerie langsung berubah pucat pasi mendengar perintah yang dilontarkan oleh Sean d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   186. Kepuasan

    “Sa—sakit ...” rintih Bara mengernyit ketika Amora mengusap luka di sudut bibirnya dengan kapas.“Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa Sean bisa semarah itu?” tanya Amora yang sejak tadi penasaran hal apa yang Bara lakukan sampai menyulut amarah Sean. Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengelabui Andre dan Shela untuk diberikan kepercayaan mengurus pria ini. Dan luka-luka yang ada di tubuh Bara akibat pukulan dari Sean sangat-sangat fatal, hidungnya patah dan tiga tulang rusuknya retak sehingga harus ditahan dengan sebuah perban. Belum lagi ditambah dengan luka lebam di seluruh tubuh dan wajah Bara yang membuatnya benar-benar terlihat memprihatinkan.Mata Bara bahkan sudah mulai membengkak membiru. Pukulan demi pukulan yang Sean layangkan benar-benar brutal.“Aku mencium wanita itu di hadapan Sean!” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan ia melontarkan kalimat itu dengan penuh kebanggaan.Bola mata Amora langsung melebar sempurna mendengar pengakua

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   185. Hinaan Dari Orang Dicintai

    “Sean, apa yang dikatakan pria itu semuanya bohong. Bahkan aku tidak mengenalnya dan dia pria gila!” Valerie berusaha menjelaskan ketika mereka sudah sampai di penthouse dan Sean masih menyeretnya dengan kasar memasuki kamar tidur mereka. Dan setelah membuka pintu, Sean langsung menghempaskan tubuh Valerie kasar ke tengah ranjang. “Dia berbohong, Sean!” Napas Valerie berubah tersengal putus asa mencoba meyakinkan Sean.Ingin rasanya Sean mempercayai perkataan Valerie bahwa Bara lah yang tengah berbohong. Hanya saja, bagaimana mungkin Bara bisa tahu siapa itu Valerie sehingga sengaja melakukan hal tersebut untuk mempengaruhinya. Jadi, justru Bara yang berkata benar dan Valerie berbohong.“Dia sama sekali tidak mengenalmu dan apa hubungan kita. Jadi, bagaimana mungkin dia berbohong?” tanya Sean datar, dengan tangannya yang bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu.“Dia berbohong, percayalah padaku! Kami tidak berpapasan di luar seperti perkataannya, justru dialah yang masuk ke

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   184. Apa Salahnya?

    “Apa yang kau lakukan pada istriku, sialan?” teriak Sean dengan amarah yang menggebu-gebu.Sean sengaja memberitahukan kepada Bara siapa sebenarnya Valerie. Dia bukan karyawan biasa di perusahaan ini, melainkan wanita itu sudah menjadi istrinya. Jadi, bagaimana mungkin Bara berani melakukan hal tak senonoh seperti apa yang dilihatnya barusan pada Valerie.Untuk melampiaskan amarahnya yang begitu menggebu-gebu, Sean terus menyarangkan pukulan demi pukulan yang membuat Bara kewalahan dibuatnya.“Mana aku tahu, Sean! Perempuan ini sendiri yang menawarkan diri padaku. Jadi, kenapa aku harus menolaknya?” balas Bara dengan nada terbata-bata, merasa kesakitan dan nyeri di seluruh tubuhnya akibat pukulan Sean yang tidak main-main.Meskipun kemarahan Sean sudah meluap-luap padanya, tetapi tetap saja Bara memancing amarah pria itu untuk semakin menjadi-jadi. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini, tentu saja ia harus menyelamatkan pernikahan Amora. Meskipun ia benci setengah mati pada pria d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   183. Aksi Bejad Bara

    Para kolega bisnisnya akhirnya pulang juga, rapat akhirnya selesai. Dan semuanya berjalan sesuai keinginannya, dengan kata lain agenda rapatnya sukses besar.Hanya saja entah kenapa ia tidak bisa merasa lega, padahal yang dia nanti-nantikan akhirnya berhasil. Seakan ada sebuah kekhawatiran yang melandanya, dan membuatnya kalut luar biasa.Bahkan ia tidak bisa fokus mengikuti rapat ini, dan ia hanya mempercayakan semuanya kepada sekretarisnya. Ia hanya menjadi pengamat, sekaligus jika dimintai pendapat tetapi ia tidak turun tangan langsung untuk mempresentasikan hasil rapat tersebut.“Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada beban berat yang mengganjal di dalam hatiku, padahal semuanya berjalan sesuai keinginan.”Sean berbisik pada dirinya sendiri, mempertanyakan kegundahan yang ia rasakan saat ini.‘Kau tahu kenapa?’ tanya balik suara hatinya.“Ah ya, aku tahu mengapa.”Sean mengakuinya.Semuanya tentu saja karena satu nama. Sebuah nama yang akhir-akhir ini begitu mempengaruhinya. Seora

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   182. Help Me!

    “Ba—bara?”Valerie mengucapkan nama itu dengan kepala yang terus berpikir keras. Ia tidak tahu siapa pria di hadapannya, bahkan tidak tahu menahu apa gerangan yang membuatnya memasuki ruangan Sean tanpa bersama pria itu.“Apa Anda mencari Sean? Dia tengah ada rapat penting,” ucap Valerie memperingatkan, kalau-kalau pria di hadapannya ini datang mencari Sean.Bara tersenyum miring kemudian Mengangguk. “Hmm ... Sean sendiri yang memintaku untuk menunggunya di sini,” jawabnya dengan santai sambil bergerak mendekati Valerie yang tidak jauh dari tempatnya.Seketika suasana berubah jadi canggung, Valerie merasa tidak enak jika hanya berduaan dengan pria asing di dalam ruangan tertutup ini. Bahkan dia takut Sean akan salah paham kepadanya meskipun ia tahu tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang tidak akan disukai oleh suaminya tersebut.“Ah, benarkah? Sebelumnya Sean tidak memberitahuku kalau akan ada temannya yang akan datang,” balas Valerie kembali dengan nada kikuk.Seketika ia meras

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   181. Pria Asing

    “Aku tinggal di sini tidak apa-apa, kan?”Sean dan Valerie saat ini sudah berada di ruangan CEO perusahaan ini. Sean sudah bersiap-siap untuk menghadiri rapat, tetapi rasanya berat jika harus meninggalkan Valerie seorang diri di ruangannya.Valerie memberikan anggukan kecil. “Iya, Sean. Ini sudah yang ketiga kalinya kamu berpamitan tetapi belum juga pergi,” jawab Valerie sembari terkekeh.Terlihat sekali bukan dirinya yang berat dibiarkan seorang diri di dalam ruangan luas dan megah bercampur maskulin itu. Melainkan Sean sendiri yang seakan enggan untuk meninggalkannya, padahal Valerie sama sekali tidak keberatan.“Apa kau yakin? Aku takut jika kau kenapa-kenapa di sini tanpa aku, Valerie,” ucap Sean kembali dengan nada nelangsa.Valerie kembali terkekeh. “Tidak apa-apa, Sean. Aku baik-baik saja. Lagi pula, ini adalah perusahaan yang di dalamnya banyak manusia. Kalaupun ada apa-apa, aku bisa meminta tolong pada mereka. Dan juga durasi rapat itu tidak memakan waktu selama berhari-hari

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   180. Gosip-Gosip

    Semua mata hanya tertuju pada dua sejoli yang baru saja memasuki pintu gedung perusahaan Kyler Group. Bagaimana tidak, CEO dari perusahaan mereka kini menggandeng seorang wanita yang ia ketahui adalah salah satu karyawan di perusahaan ini.Valerie yang menyadari tatapan itu seketika merasa tidak nyaman, dia segera menjauh agar kemesraan yang diperbuat oleh Sean tidak terlalu jelas. Namun, bukannya Sean membiarkan Valerie menjauh darinya dia justru meraih pinggang Valerie dan memeluknya. Setelah itu ia kembali menghela Valerie memasuki perusahaannya tanpa peduli dengan tatapan penasaran dari para karyawan yang kebetulan ada di sana dan melihat kedatangannya.“Sean, lepaskan aku!” pinta Valerie dengan nada berbisik, sembari berusaha menjauhkan tangan Sean dari pinggangnya.Namun bukannya melepaskan pelukannya sesuai permintaan Valerie, Sean justru semakin mengeratkannya. Ia lalu menunduk dan menatap Valerie tidak suka. “Memangnya ada yang salah?”Sean mengatakan kalimat itu dengan nada

DMCA.com Protection Status