Semua Bab Ibu Susu Anak Dosenku: Bab 51 - Bab 60

138 Bab

51. Bad Mood Lagi

Sudah disembuhkan oleh surat yang tak sengaja ia baca, sekarang ia harus melihat Lela berinteraksi dengan akrab bersama pemuda itu. Lagipula, siapa pemuda itu sampai harus datang ke acara ulang tahunnya? "Baiklah, saya harap kalian semua menikmati pesta malam ini," tutup Bara sebelum turun dari panggung. Setelah turun dari panggung, ia akan menghampiri Lela tetapi dihadang oleh beberapa rekan bisnisnya dan istri-istri mereka. Alhasil ia hanya menyerahkan Baby Dam pada Bi Tati dan langsung sibuk ngobrol dengan para pebisnis itu. Lela juga masih stay bicara dengan Reza, sebab Reza mengaku ia tak mengenal satupun orang di sana seperti dirinya. Akan tetapi tiba-tiba Bi Tati datang membawa Baby Dam yang mulai berkaca-kaca matanya, ia sepertinya lelah dan ingin tidur. "Uluh-uluh, kenapa nih Bayi gantengnya Bubu?" tanya Lela menggoda bayi itu. Baby Dam malah tambah merengek, ia tidak nyaman mungkin di keramaian yang berisik. Lalu Bi Tati pamit pergi karena harus membantu yang
Baca selengkapnya

52. Setengah Sadar

Bara menikmati waktu terakhir ulang tahunnya bersama gank-nya. Gank itu berisi pria seumuran Bara yahg memiliki profesi sebagai pebisnis dan profesi hebat lainnya, termasuk Alex juga ada di sana. "Hari ini pecah banget, gue gak tau kalo elu akhirnya ngundang Kelly (penyanyi POP terkenal)," ujar Tara--seorang aktor. "Apa lu memanfaatkan gosip antara elu dan Kelly?" tanya Harry--Dokter. "Kagak anjir! Emang gosip apa antara gue ama tuh penyanyi?" tanya Bara tak mengerti apa yang mereka bicarakan. "Emang lu nggak update tentang diri lu sendiri yang trending selama seminggu ini?"Bara tertawa, "Haha! Mana ada trending seminggu?""Yeu, ada! Elu sama Kelly," balas yang lain."Bodo amat dah! Gue gak ngerti juga, biasanya asisten gue bilang kalo ada gosip, tapi ini dia nggak ngomong apa-apa tuh.""Sengaja kali.""Ck, ada aja gosipnya, pusing gua," keluh Bara."Tapi nggak apa-apa sih kalau lu sama Kelly, dia bukan penyanyi yang kebanyakan skandal kok," ujar Tara yang ada di lingkungan En
Baca selengkapnya

53. Gara-Gara Mabuk

Sebelum menjawab Lela menggendong Baby Dam yang mulai merengek. "Gak tau Pak, saya pas dateng Bapak udah di sini," balas Lela. Bara memejamkan mata sejenak, kepalanya sakit. Sial tadi malam ia malah minum alkohol banyak. "Bapak gak papa?" tanya Lela melihat Bara kesakitan. "Gak papa, efek mabuk aja." Ia lalu turun dari ranjang dan berdiri, agak oleng tapi Lela tak berani mendekat. Melihat reaksi Lela yang berlebihan membuat Bara terkejut, itu agak berlebihan karena kelihatan sekali ia takut padanya. "Kamu gak pernah liat orang mabuk?" Lela menggeleng, maka Bara mengerti, Lela anak baik-baik yang tak pernah melihat seseorang mabuk. Padahal itu hanya bentuk trauma, bukan berarti tidak pernah. Lela tak ingin orang-orang tau dengan traumanya ini, makanya ia menutupinya dengan dalih tidak pernah melihat orang mabuk. Karena sebelumnya ia juga pernah melihat Bara mabuk. ••• Bara menghela napas berkali-kali saat rapat, hal itu membuat peserta rapat deg-degan. Mereka sa
Baca selengkapnya

54. Untung Ada CCTV

Bara terkejut ketika melihat CCTV di kamar Baby Dam di malam ulang tahunnya, itu adalah saat di mana Alex mengantarnya ke kamar, ttapi ia salah kamar. Alex justru mengantarnya ke kamar Baby Dam, ternyata dilihat gesturnya, Alex juga agak mabuk. Ia memijat pelipisnya, orang mabuk mengantar orang mabuk, itu konyol. Semakin dilihat, semakin terang faktanya. Ternyata ia tidur di ranjang di mana ada Lela yang sedang tidur. Untungnya Lela tak menyadari itu, bahkan ketika ia memeluk pinggangnya. Ia merasa malu, memejamkan matanya dan melihat adegan selanjutnya. Di Pagi hari, Lela berbohong tentang apa yang terjadi. Sehingga Bara pun mulai paham kalau Lela merasa takut padanya bukan hanya karena alkohol tetapi karena ia memeluknya saat tidur. "Mampus, mau ditaro di mana muka gue nanti?!" keluhnya. ••• Malam pun tiba ketika Lela sedang makan sendirian di dapur, ia suka terbangun dan merasa lapar di malam hari. Tiba-tiba ia merasakan ada yang mebgamatinya dari jauh, sehing
Baca selengkapnya

55. Wisuda Lela

Lela mengucap syukur akhirnya ia bisa wisuda tepat waktu. Ibu dan adik-adiknya datang ke Jakarta untuk menemaninya saat wisuda itu. Meski Lela tidak mendapat predikat Cumlaude dan semacamnya, ia lulus dengan IPK 3,5. Ia merasa lega, perjuangamnya selama ini membuahkan hasil. Sementara itu, Bara sengaja membawa Baby Dam di acara wisuda itu agar anaknya ikut berfoto di hari bahagia ibu asinya. "Ma!" panggil Baby Dam saat melihat Lela berfoto bersama keluarganya. Lela dan keluarganya menoleh, sementara Lela dengan alami menggendong bayi berusia 10 bulan itu. Bara sendiri dengan canggung menyalami Ibu Lela. "Hallo, Bu. Salam kenal, saya Dosennya Lela," sapanya. Ibu Lela pun langsung berbinar, "Hallo juga, Pak. Salam kenal juga, terima kasih sudah banyak membantu anak saya." "Sama-sama Bu, itu sudah kewajiban saya." "Walau begitu saya masih harus berterima kasih, semoga ilmu yang Pak Dosen berikan bermanfaat untuk Lela nantinya." "Aamiin, Bu." "Oh ya, ini anaknya Pak
Baca selengkapnya

56. Bra Baru

Setelah mengantar ibu dan kedua adiknya ke Stasiun, Lela kembali ke mansion. Ia agak lelah tetapi bahagia karena sudah melalui wisuda. Ia langsung bersih-bersih dan istirahat, niatnya ingin mengecek Baby Dam, tapi ia terlalu lelah untuk bangkit. Jadi ia tertidur sampai Pagi, toh ia diberi libur oleh Bara dan sudah menyiapkan cadangan asi. Paginya, Lela merasakan seperti ada yang menepuk-nepuk pipinya. Sebuah benda yang lembut dan kenyal tetapi sangat kuat ketika mencengkeramnya. Tak lama sebuah benda yang lebih lembut lagi menyentuh pipinya, tapi diiringi cairan lengket. Ia pun terkejut dan bangun dari tidurnya. "Morning!" sapa Bara. Ia mengambil anaknya yang tadi asyik bermain di atas ibu susunya. "Pak Bara... kenapa di sini?" tanya Lela berusaha duduk dengan sopan. Ia mencoba menghilangkan kantuknya. Saat melihat ke bawah ia baru sadar masih menggunakan dress kebaya lengkap dengan kerudungnya. "Gak papa, kamu keliatan capek banget. Mau libur lagi?" tanyanya lembut.
Baca selengkapnya

57. 'Mama'

Tak terasa Baby Dam sudah tumbuh dengan baik, menjadi anak yang ceria, dan banyak bermain. Ia kini berusia setahun, bisa berlarian dan bicara dengan beberapa kata yang lucu, ia sangat sehat dan gemuk. "Tuan mau pulang katanya," cerita Bi Tati Lela mengeryit, "Loh bukannya belum 3 bulan?" "Ya kan anaknya mau ultah." Lela mengangguk-angguk, "Berarti abis itu balik lagi?" "Gak tau sih kalo itu, bisa iya bisa enggak." Tiada yang tau pasti jalan pikiran Bara, Lela selama ini juga telponan dengan Bara yang menanyakan kabar anaknya tetapi Bara tidak mengatakan akan pulang. Mungkin memang ia bukan tempat untuk diberi informasi pertama, secara Bi Tati adalah sesepuh di mansion itu juga Bi Hera. Siang harinya, saat Lela sedang manampung asinya, tiba-tiba Bi Tati datang. "La!" panggilnya. "Iya, Bi?" "Tuan udah pulang!" ujarnya gembira. Lela terkejut, tetapi ia buru-buru menyudahi kegiatannya dan merapihkan bajunya setelah itu. Seperti tebakan Lela, Bara tiba-tiba datan
Baca selengkapnya

58. H-1 Ulang Tahun Baby Dam

"Dokter Blenda?" kaget Lela saat tau siapa pemilik suara itu. Dokter Blenda dan Greg masuk ke ruangan guna memeriksa Lela dan Baby Dam seperti biasa jadwal bulanan mereka. "Tadi Dena ke sini ngapain?" tanya Blenda. "Dokter tau Blenda?" "Iya taulah, dia sering banget nempelin Bara pas acara-acara gitu. Tapi Bara tuh dasarnya gak enakan dari dulu, dia mulai tegaan sama Dena sejak nikah sama Riri." Lela tak tahu kalau Bara orang yang seperti itu, karena ia sering melihat Bara sebagai orang yang kets dan tak berperasaan. Melihat ketidak percayaan di wajah Lela membuat Blenda tertawa kecil, ia paham kenapa. "Dena itu hidup dengan keluarga yang berantakan, kedua orang tuanya selingkuh semua dan hidup dengan kebebasan seperti itu, sementara ketika pulang mereka malah bertengkar dan membuat psikis Dena terganggu. Hilangnya peran orang tua dan saudaranya membuat dia merindukan sosok orang yang perduli, sementara Bara adalah orang yang ada di sisinya di saat ia terpuruk." Lela m
Baca selengkapnya

59. Hari Ultah Baby Dam

Bara menyerahkan kotak yang entah apa isinya pada Lela, yang diterima dengan ragu. "Ini apa, Pak?" "Reward, karena udah bantu saya kasih asi ke dia selama hampir 10 bulan ini." Lela pun tersenyumdan mengangguk, "Terima kasih, Pak." Ia melirik ke arah Bi Tati, hal itu membuat Bara paham dan berkata. "Bi Tati juga dapet kok, cuma dia minta uang bukan hadiah. Kamu minta uang juga?" Lela langsung menggeleng, "Enggak Pak, gaji dari Bapak udah lebih buat saya." "Syukurlah, nanti pake itu di acara Ultah Damien ya." "Baik, Pak." Bara pun pergi dengan cuek, tetapi aslinya ia berharap Lela menyukai hadiahnya. Setelah Lela membuka bungkus kado itu, ia terkejut karena melihat dress panjang atau gamis dengan gaya remaja, berwarna baby blue, motifnya batik berwarna biru denim dan putih yang cantik serta manis dipandang. Ini adalah baju terbik yang pernah ia miliki, ia tersenyum senang dan membuat Bi Tati ikut senang melihatnya. "Hem, cantik banget ya bajunya." "Iya, Bi."
Baca selengkapnya

60. Janda Ketemu Duda

"Wiiiih! Akhirnya Bu Maudy mengungkapkan perasaannya sama Tuan Raniero, selama ini tuh dia cuma bilang ada rasa gitu loh, terus kayak minta pendapat gimana cara mengungkapkan perasaannya sama dia. Eh akhirnya hari ini kesampaian juga," ujar salah satu ibu-ibu yang anaknya sedang bermain dengan Lela. Sepertinya ibu-ibu itu salah satu circle Bu Maudy yang menembak Bara itu. Lela sendiri hanya mendengarkan dan pura-pura fokus pada permainannya dengan anak-anak. Entah kenapa ada perasaan tidak nyaman ketika ia mendengarkan itu. Padahal harusnya ia bahagia untuk bosnya yang duda itu, ketika menemukan cinta yang baru, daripada stuck dengan masa lalunya. "Hem, cocok banget sih mereka." "Judulnya Janda Ketemu Duda, ya gak sih?" "Setuju banget! Lagian ya... Bu Maudy itu cantik banget dan Tuan Raniero juga cakep banget. Cocok banget sih mereka." "Betul ih! Kalau mereka sampe jadi. Wah... bisa heboh banget. Apalagi Bu Maudy kan juga sama-sama pebisnis ya." "Pasti cocok banget, satu le
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status