Semua Bab Jeratan Hubungan Tanpa Status: Bab 591 - Bab 600

655 Bab

Bab 0591

Yuna menatapnya dengan sedikit curiga, "Tapi kenapa kamu sepertinya harus selalu mendahuluiku, seolah-olah takut aku tahu. Aku juga sudah tanya ke Kak Maggie dan dia nggak bilang kalau kamu yang melakukannya. Aku sangat senang karena kalian ikut mengunjungi bayiku, tapi kenapa membuatnya kelihatan misterius begini?"Xena tak berani bertindak gegabah ketika menghadapi ketajaman pemikiran Yuna.Dia pun tersenyum tipis, "Kami cuma khawatir nanti kamu memikirkannya terlalu jauh. Kamu dan Wano sudah bertengkar hebat. Kalau sampai tahu aku melakukan ini buat dia, takutnya kamu nanti marah padaku. Karena itu aku nggak pernah bilang."Mendengar ucapannya, Yuna merasa itu bukanlah alasan yang sesungguhnya.Samar-samar, dia merasa bahwa kakak seperguruannya dan Maggie pasti menyembunyikan sesuatu darinya.Namun, dia tak bertanya lebih lanjut.Dia hanya menganggung pelan, "Aku nggak mungkin berpikiran sesempit itu, aku dan dia juga nggak sampai ke titik bermusuhan."Setelah mengatakannya, Yuna pe
Baca selengkapnya

Bab 0592

Mengapa ucapan Jeri tadi persis dengan yang Wano ucapkan dua tahun lalu?Yuna mengingatnya dengan jelas. Wano selalu bersandar di perutnya untuk mengajari sang bayi setiap harinya.Wano bilang bahwa setelah bayinya lahir, dia akan memukul pantatnya karena sudah menguasai istrinya begitu lama.Namun, waktu Yuaris masih di perut kakaknya, mereka sama sekali tidak mengenal Jeri.Semua teka-teki ini seketika menghampiri Yuna.Dia merasa bahwa matanya seakan-akan tertutup sesuatu. Alhasil, dia tak bisa memahami kejadian ini dengan jelas.Dia kemudian menghampiri Jeri, "Apa kamu pernah bertemu Kak Maggie sebelumnya?"Jeri yang sedang asyik bermain dengan Yuaris, langsung menghentikan gerakannya begitu mendengar pertanyaan itu.Senyumannya membeku detik itu juga.Dia terlalu sibuk membahagiakan Yuaris hingga mengatakan kejujuran tanpa sadar.Jeri pun terkekeh sejenak, "Di tempatku, itu kata-kata yang biasanya dipakai kalau orang dewasa mau menghukum anak-anak."Yuna menatapnya dengan perasaan
Baca selengkapnya

Bab 0593

Si kecil Yuaris seakan-akan bisa mengerti dengan apa yang Yuna pikirkan. Mungkinkah ini benar-benar ikatan batin antara ibu dan anak?Jeri membawa Yuaris berjalan ke arah sang penjual seraya berkata, "Ingat ucapanmu, ya. Cuma membelikan tantemu, kamu nggak boleh diam-diam memakannya.""Aku tahu."Yuna tengah duduk sambil mengobrol dengan Maggie, saat Jeri tiba-tiba berjalan ke arahnya dengan menggandeng Yuaris dan membawa permen kapas merah muda.Wajah Jeri menyunggingkan senyuman lembut, membuat hati Yuna menghangat seperti paparan sinar matahari.Jeri kemudian berkata dengan lirih, "Yuna, ini buat kamu."Yuna mengambil permen kapas itu dan tersenyum tipis, "Kok kamu bisa tahu kalau aku suka makan ini?"Yuaris memandangnya sambil tersenyum, "Tentu saja karena aku yang memberitahunya. Tante, aku tahu Tante sangat suka dengan permen kapas. Jadi, Tante harus janji sama Yuaris agar nggak sedih lagi. Kalau sedang merindukan kakak, anggap saja Yuaris sebagai dia. Aku akan menyayangimu seper
Baca selengkapnya

Bab 0594

Yuaris menangkup pipi Yuna dengan tangan mungilnya saat mengatakannya.Tampang serius dan bijaknya membuat Yuna tak tahan lagi.Wajahnya seketika dibanjiri air mata.Suaranya tersendat karena menangis, "Apa aku benar-benar boleh memperlakukanmu seperti anakku?"Yuaris mengangguk dengan mantap, "Tentu saja boleh. Tante, kamu nggak perlu takut kalau Ibu Maggie akan marah. Aku sudah mendapatkan izinnya, dia bahkan sangat senang dengan yang kulakukan ini."Semua rasa khawatirnya seketika lenyap. Dia bahkan tak bisa menahan diri untuk memeluk Yuaris dengan eratnya.Suaranya diwarnai gemetar dan rasa pedih, "Apa kamu bisa menyebutnya lagi?"Yuaris bersandar di dekat telinganya. Suaranya terdengar lirih namun penuh kehangatan, "Ibu."Yuna akhirnya tak bisa menahannya lebih lama lagi ketika mendengar panggilan itu.Ini adalah adegan yang muncul berkali-kali dalam mimpinya.Hampir setiap hari, dia selalu bermimpi bahwa anaknya memanggilnya dengan sebutan ibu.Namun, setiap kali terbangun, banta
Baca selengkapnya

Bab 0595

Dia melihatnya lembar demi lembar. Setiap foto yang dilihatnya membuat hatinya terasa sakit.Alasan pertama karena dia bisa melihat anaknya tumbuh besar. Sedangkan alasan kedua karena dia melihat Yuaris begitu akrab dengan Yuna.Hal itulah yang menjadi sakit hatinya.Yuaris menepuk tangan besar Jeri dan berkata sambil tersenyum. "Lihat-lihat saja dulu, aku mau temani ibu di dapur."Selesai berbicara, dia melangkahkan kaki mungilnya ke dapur, kemudian mengambil bangku kecil dan duduk di samping Yuna sambil menatap wanita itu dengan mendongakkan wajah mungilnya.Hati Yuna luluh saat melihatnya, dia lantas menyanyikan lagu anak-anak untuk Yuaris.Mereka berdua bermain dengan asyik di dapur.Jeri duduk sendiri di sofa sambil tersenyum bahagia.Dia membuka laci dan ingin meletakkan album foto yang dipegangnya, kemudian pergi ke dapur untuk membantu Yuna.Pada saat yang bersamaan, dia melihat sebotol obat.Paroksetin.Tidak salah, itu adalah obat anti depresi.Apa depresi Yuna kambuh lagi?S
Baca selengkapnya

Bab 0596

Saat melihat wajah yang selalu dia pikirkan setiap saat, Shelvi mengira dirinya sedang bermimpi.Dia menatap Wano dengan air mata berlinang sembari berkata, "Apa kamu Wano? Apa kamu benar-benar Wano anakku?"Mata Wano juga memerah.Ini adalah pertama kalinya Wano mengenali Shelvi setelah tahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya.Wano meletakkan tangannya di wajah Shelvi, kemudian menyeka air matanya dan berkata, "Ibu, ini aku, Wano Lasegaf, anak kandungmu."Setelah Wano mengkonfirmasi kebenarannya, Shelvi tidak bisa menahan luapan emosinya lagi.Air matanya mengalir dengan deras.Shelvi menangis sambil berkata dengan suara terisak. "Anakku, anakku yang baik. Ibu sudah meninggalkanmu selama bertahun-tahun, Ibu sudah membuatmu kehilangan keluargamu, Ibu sudah membuat istri dan anakmu nggak saling mengenal. Ibu benar-benar minta maaf."Dia memeluk Wano sambil menangis keras.Seluruh tubuhnya gemetaran.Wano juga tidak bisa menahan air matanya.Setelah bertahun-tahun, akhirnya Wano bisa
Baca selengkapnya

Bab 0597

"Aku pikir benda ini sangat penting bagi Jordan. Kalau nggak, mungkin dia sudah membunuh kakek."Saat mendengar bahwa ayahnya berada dalam bahaya, Shelvi menggertakkan giginya karena marah."Dasar penjahat, dia sudah merugikan keluarga kita, dia harus menerima balasan yang setimpal.""Jangan khawatir, aku nggak akan membiarkannya begitu saja. Dia sudah membuat Ibu dan Yuna menderita, aku akan membalasnya berkali lipat."Hans tiba-tiba memikirkan sesuatu saat melihat beberapa batu mulia yang tergeletak di atas meja.Dia langsung mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa sesuatu.Dia akhirnya menemukan foto dari sebuah berita.Hans menyerahkan ponselnya pada Wano dan berkata, "Coba lihat, apa menurutmu batu mulia ini mirip dengan batu mulia di dalam foto ini?"Wano mengambil ponsel itu dan melihat foto ratu dari Mandapura, Ratu Isha yang sedang melakukan kunjungan ke suatu tempat.Dia mengenakan cincin berwarna hijau zamrud, bentuk batu mulia di cincin yang melingkar di jari Ratu Isha meman
Baca selengkapnya

Bab 0598

Jeri memberikan sebuket bunga segar pada Yuna, tatapan matanya yang memesona tidak bisa menyembunyikan rasa kasih sayangnya yang begitu mendalam pada wanita yang dicintainya itu.Hal ini membuat Yuna merasa tidak nyaman.Yuna menerima bunga itu dan berkata dengan nada suara datar. "Kita cuma berpura-pura menjadi pasangan, Pak Jeri nggak perlu terlalu serius. Kita cuma perlu berpura-pura saat diperlukan."Jeri masuk ke rumah Yuna sambil tersenyum, kemudian meletakkan sarapan di atas meja makan.Dia lantas memeluk Yuaris yang baru saja bangun dari tidur, kemudian dengan tenang berkata, "Berpura-pura juga harus terlihat realistis. Kalau nggak terus berlatih, bagaimana bisa terlihat nyata saat dibutuhkan. Benar kan, Sayang?"Yuaris berbaring dengan lembut di pundak Jeri, dia sambil tersenyum berkata, "Aku khawatir Paman terlalu mendalami peran dan nggak bisa melepasku."Mendengar hal itu, Jeri menepuk pantat Yuaris."Hei, bocah! Jangan pilih kasih begitu! Kemarin aku sudah menemanimu sehar
Baca selengkapnya

Bab 0599

Sofie melihat ke arah Yuna dan berkata, "Apa dia anakmu? Dia punya hubungan yang bagus dengan kakeknya, sepertinya dulu Pak Yudha selalu menjaganya."Mendengar hal itu, ekspresi Yuna terlihat sedih.Yudha memang sangat menjaga calon cucunya, dia juga memenuhi kebutuhan gizi Yuna saat sedang mengandung.Tapi sayang sekali anak Yuna tidak bisa diselamatkan.Dia mengerutkan bibirnya dan berkata dengan sedih. "Dia anak kakak sepupuku."Sofie terkejut dan berkata, "Oh, begitu? Anak ini begitu akrab dengan kakeknya, aku kira dia anakmu."Yuna juga tidak tahu kenapa Yuaris bisa akrab dengan ayahnya.Bahkan Yudha juga begitu peduli dengan Yuaris.Yudha juga menunjukkan reaksi saat pertama bertemu dengan anak itu.Begitu bertemu dengan Yuaris, tangan Yudha bergerak. Saat bertemu dengan Jeri, ayahnya itu juga menggerakkan bola matanya.Menurut logika, Yudha tidak pernah bertemu dengan Jeri atau Yuaris sebelumnya, tapi kenapa Yudha memberi respons saat mereka berdua datang menjenguknya?Yuna bena
Baca selengkapnya

Bab 0600

Yuaris mengedipkan mata besar hitamnya pada Yudha.Kedua kaki kecilnya berayun di kasur dengan penuh semangat.Seakan mengetahui rahasia besar yang mengejutkan.Perkataannya membuat semua orang tertawa.Sofie tertawa dan mengelus kepala Yuaris, kemudian berkata, "Anak ini pintar sekali, dia juga sangat tampan. Di masa depan nanti pasti dia akan menjadi anak dengan bakat yang nggak biasa."Yuaris sangat suka dipuji, dia mengangguk berkali-kali seperti ayam yang sedang mematuk jagung."Kakek memang pintar memilih. Nenek cantik nggak cuma cantik, tapi juga pintar memuji, aku suka Nenek cantik! Kakek, ayo cepat bangun, aku mau bantu Kakek mendapatkan Nenek cantik!"Jeri tertawa dan berjalan mendekati Yuaris, kemudian memukul pantatnya dan menggendongnya.Ada rasa kasih sayang yang tidak bisa disembunyikan dari tatapannya.Yuaris dan Yuna tidak hanya mirip secara fisik, bahkan kemampuan mengobservasi dan pemikirannya yang logis juga mirip dengan Yuna.Di usianya yang baru dua tahun, dia sud
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5859606162
...
66
DMCA.com Protection Status