Mendengar perkataan Yuna, Zidan segera bangkit.Gemetar, Zidan melihat kearah Wano, "Pak Wano, Yuna berkata akan memaafkanku, apa aku sudah boleh pergi?"Wano berkata dengan nada dingin, "Enyahlah!"Nuria tidak berani mengatakan satu kata pun, di depan Wano yang menyeramkan.Hanya bisa pergi bersama Zidan dan ibunya.Ruangan itu hening sekali lagi.Yudha menghela napas, "Mereka mengganggu acara makan-makan kita yang bahagia."Yuna segera menenangkan, "Ayah, aku akan meminta koki untuk memasak lagi beberapa sayur, kita lanjutkan makan. Mulai hari ini, apa pun yang terjadi dengan keluarga Qalif nggak ada hubungannya dengan kita lagi, ini adalah hal yang baik.""Ya, ke depannya kita bukan lagi budak mereka, kita jalani kehidupan kita sendiri."Yudha membawa para tamu ke dalam dan tidak lupa menyapa Wano."Wano, kamu baru saja datang, aku akan minta seseorang mengambilkanmu piring dan alat makan."Wano memegang tangan Yuna, dengan suara berat, "Terimakasih Paman Yudha."Dari awal sampai ak
Read more