Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 21 - Chapter 30

655 Chapters

Bab 0021

Sepertinya dia terlalu meremehkan Yuna.Satu jam kemudian, kontrak sudah berhasil ditandatangani sesuai dengan waktu yang ditentukan.Ketika pertemuan itu telah berakhir, Vina dengan sengaja berkata di hadapan semua orang, "Wano, Qirana sudah pesan tempat di Restoran Aneka, datanglah malam nanti. Tempat itu yang sering kalian kunjungi dulu saat masih berkencan."Maksudnya sangat jelas.Tidak mungkin Yuna tidak mendengar perkataan Vina.Dengan senyum, Yuna tetap menjaga ekspresinya tetap tenang sambil menundukkan kepalanya untuk membereskan dokumen.Saat bangkit berdiri, dia mengangguk sedikit pada Wano dan berkata, "Pak Wano, selamat menikmati makan malam anda."Setelah selesai, dia membawa buku serta dokumen sambil beranjak pergi.Akan tetapi, Wano meraih pergelangan tangannya.Dengan satu tarikan kuat, Yuna jatuh ke dalam pelukannya.Raut wajah Yuna seketika berubah dingin dan menatap Wano sambil berkata, "Pak Wano, tolong jaga sikap anda, di sini adalah ruang pertemuan."Jemari tang
Read more

Bab 0022

Qirana tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.Dia meronta sambil mengumpat, "Yuna, berani-beraninya kamu memukulku! Percayalah, aku akan membuat ayahmu mati di penjara!"Mengingat kembali ayahnya, kemarahan Yuna semakin memuncak sehingga kekuatan tangannya semakin meningkat."Karena orang tuamu nggak tahu cara mendidik anak, maka aku dengan senang hati membantu mereka tanpa ragu."Postur tubuh Qirana lebih pendek dari Yuna. Ditambah lagi, dia selalu dimanja sejak kecil sehingga dia sama sekali bukanlah tandingan Yuna.Beberapa saat kemudian, wajahnya ditampar hingga memar.Rasanya sangat menyakitkan sehingga membuatnya marah dan berkata, "Yuna, tunggu pembalasanku!"Selesai mengatakannya, Qirana berlari ke luar sambil memegang wajahnya.Yuna melihat telapak tangannya yang agak memerah, kebencian dalam matanya tak kunjung memudar.Penderitaan yang disebabkan oleh Qirana tak dapat dibayar hanya dengan beberapa tamparan.Setelah kesulitan melepaskan diri dari keterpurukan yang du
Read more

Bab 0023

Wano menatap Yuna dengan tajam.Wano langsung berkata tanpa memberikan kesempatan bagi Yuna untuk protes, "Minta maaf padanya!"Yuna menatap Wano dengan dingin.Wano tak bertanya lebih dulu padanya dan malah langsung menyuruhnya minta maaf.Sepercaya itukah dia pada Qirana?' batin Yuna.Yuna sudah sering merasakan ketidakadilan Wano. Dulu, saat melihatnya seperti ini, dia merasa sangat tersakiti.Sekarang, hatinya terasa kebas.Yuna menatap Wano dengan dingin seraya berkata dengan angkuh, "Kenapa aku harus minta maaf atas sesuatu yang nggak pernah kulakukan? Apa Pak Wano ingin aku mengakui kesalahan yang nggak pernah kulakukan?""Yuna, aku beri kamu waktu satu menit untuk minta maaf padanya. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!"Yuna tersenyum sinis, "Pak Wano, apa konsekuensi yang kudapat kalau tak mau melakukannya?"Tanpa mempertimbangkan alasan atau konsekuensi, Wano memaksanya untuk mendonorkan darah kepada Qirana hingga hampir membuatnya pingsan di rumah sakit.Wano telah menu
Read more

Bab 0024

Untuk mengumpulkan bukti kesalahan Yuna, Vina membawa Wano pergi ke ruang kontrol untuk memeriksa CCTV secara langsung.Qirana mengikuti di belakang dengan memakai masker.Qirana melihat rekaman CCTV dengan penuh kebencian hingga menggertakkan giginya.Kali ini, dia harus benar-benar mengusir Yuna dari sini!Beberapa orang itu duduk di dalam ruang kontrol. Mereka mulai mengawasi pemutaran rekaman CCTV dengan saksama.Pada saat yang krusial, Wano sengaja memerintahkan petugas untuk melambatkan kecepatan pemutaran.Namun, setelah melihat berulang kali, pada saat Qirana pergi ke kamar mandi, tidak ada bayangan Yuna sama sekali.Qirana menatap layar dengan tidak percaya, "Nggak mungkin, pasti Yuna telah merusak rekaman CCTV ini. Dia masuk ke kamar mandi sebelum aku masuk, nggak mungkin dia nggak ada!"Wano menatap orang-orang di ruang kontrol dengan serius, "Apa Sekretaris Yuna meminta kalian mengubah rekaman ini?"Para petugas di ruang kontrol bergantian menggelengkan kepala, "Nyonya Vina
Read more

Bab 0025

Profesor Bayu tertawa puas lalu berkata, "Kenapa, kamu nggak suka karena aku semakin tua?"Nggak, hanya nggak terbiasa, menurutku kamu masih sangat muda dan tampan.""Aku sudah 60 tahun, bagaimana bisa disebut tampan. Sebaliknya, kamu terlihat berantakan, kudengar dari Xena, kamu sedang ada masalah, jadi aku datang menemuimu."Yuna tidak bisa lagi menahan air matanya.Sudah 3 tahun Yuna tidak bertemu dengan Profesor Bayu, namun begitu mendengar Yuna sedang dalam masalah, Profesor Bayu menyempatkan diri datang menemui Yuna.Yuna tidak tahu, bagaimana membalas kebaikannya itu.Yuna menundukkan kepalanya merasa malu, "Ini salahku, membuat Profesor khawatir."Setelah sekian lama tidak bertemu, mereka bertiga pun berbincang dengan bahagia.Tiba-tiba, ponsel Profesor Bayu berbunyi, melihat siapa yang meneleponnya, memicingkan mata sambil tersenyum kemudian mengangkat panggilan itu."Bocah busuk."Pria di seberang telepon berkata dengan nada sedikit mengejek, "Pria tua, kamu datang ke Kota Bu
Read more

Bab 0026

Setelah menulis kata itu, Wano meletakkan tangannya di paha Yuna untuk menggodanya.Menatap penuh arti ke arah Yuna, seperti sedang berkata, lihat apa yang berani tanganku lakukan, jika kamu berani bicara.Yuna ingin memberontak, namun dia takut profesornya akan tahu hubungannya dengan Wano.Dia hanya bisa menunduk dan makan kue dalam diam.Wano yang melihat Yuna patuh seperti anak kucing, merasakan hatinya seperti tersetrum listrik, perasaan aneh yang mengalir ke seluruh tubuhnya.Tangan Wano mencengkram erat tangan Yuna, "Muridmu ini terlihat pintar, bagaimana bisa memilih orang yang salah?"Profesor Bayu menghela napas, "Dia melepas profesi hukumnya demi pria itu, tapi siapa sangka, pria itu hanya pria berengsek yang tidak tahu caranya menghargai orang, dia bahkan menindas Yuna."Kali ini aku datang, untuk menggantikan Yuna memarahinya, kudengar pria itu memasukkan ayah Yuna ini ke penjara, bahkan menuntut Yuna karena sengaja melukai seseorang. "Aku ingin lihat, siapa yang begitu b
Read more

Bab 0027

Yuna terkekeh kecil, "Aku terlalu banyak bermimpi saat itu, merasa cinta adalah hal paling berharga dalam hidupku.Rela melakukan apapun, demi mendapatkannya.Tapi nggak kusangka, apa yang begitu berharga untukku, ternyata hanya sebuah alat tawar-menawar di matanya.Dan jika memang seperti itu, aku nggak perlu lagi menahan diri, nggak ada bedanya tawar-menawar sekali atau berkali-kali.Selama itu bisa ditukar dengan keselamatan ayahku."Yuna terlihat tenang mengucapkannya, tapi Xena bisa menangkap, seberapa sakit hatinya Yuna.Xena melihat Yuna dengan tatapan membara, suaranya sarat dengan rasa frustrasi."Aku yang nggak mampu, seandainya aku yang berada di posisi Wano, aku nggak akan membiarkan kamu sedih demi menutupi sesuatu."Yuna tersenyum tipis, "Belajar dari kegagalan, aku nggak mengeluh, dalam waktu 3 bulan aku akan bebas.""Apa rencanamu selanjutnya, apa nggak mau kembali ke dunia politik dan hukum?""Aku nggak pernah jadi pengacara sebelumnya, nggak akan ada firma hukum yang
Read more

Bab 0028

Yuna merasa hatinya begitu sakit saat mendengar kata "rumah".Dia pernah menganggap tempat itu sebagai rumahnya. Dia bahkan membeli dekorasi rumah dan mengatur segala penempatan di rumah itu sendiri.Kedatangannya sudah membuat rumah yang semula dingin berubah menjadi terasa hangat.Setiap hari setelah pulang kerja, dia akan pergi ke pasar membeli bahan makanan dan memasak makanan kesukaan Wano.Dia merasa saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya adalah menunggu Wano pulang kerja dan makan malam bersamanya.Dia bahkan berpikir, meskipun Wano tidak ingin terikat pernikahan, tetapi hidup seperti ini selamanya juga lebih baik.Akan tetapi, sungguh tidak terpikirkan oleh Yuna bahwa dia terlalu memandang tinggi dirinya, karena sebenarnya dari awal hingga akhir Wano tidak pernah benar-benar tulus padanya.Wano hanya menganggapnya tak lebih dari sekedar teman tidur dan sebagai alat untuk memuaskan hasratnya.Yuna tersenyum kesal mengingat akan hal itu."Itu rumahmu, bukan rumahku. Aku ng
Read more

Bab 0029

Mungkin inilah perbedaan antara cinta dan tidak cinta.Wano benar-benar percaya pada setiap kata orang yang dicintainya.Sebaliknya, dia hanya mengira apa pun yang dikatakan Yuna hanya sekedar candaan.Tiba-tiba Yuna menampilkan senyum jahat dengan kilatan menggoda di dalam matanya yang indah.Dia memutar tubuhnya dan menekan tubuh Wano.Ciuman Yuna begitu bergairah mencium jakun Wano.Suaranya lembut dan serak, "Pak Wano, apakah ini yang kamu inginkan? Aku bisa memperlihatkan semuanya padamu."Tatapan Yuna begitu membara, jemarinya menyentuh wajah Wano dengan lembut, membawa godaan dan pesona yang kuat.Wano meraih tangan-tangan kecil yang gelisah itu.Jakun itu meluncur naik turun tanpa disadari, "Yuna, apakah memang harus seperti ini? Bukankah kembali ke masa lalu itu lebih baik?"Yuna mendekat pada telinga Wano dan tersenyum tipis, "Bukankah hubungan tanpa perasaan adalah permainan yang paling diinginkan oleh Pak Wano? Tapi, mengapa semakin saya memikirkan kata-kata tersebut, saya
Read more

Bab 0030

Ayahnya sedang berada di unit gawat darurat saat Yuna bergegas ke rumah sakit.Dia memaksa dirinya berjalan hingga sampai di penjaga sipir dan suaranya terdengar bergetar."Bagaimana keadaan Ayahku?""Sedang diberikan pertolongan. Kami tidak tahu bagaimana situasi di dalam. Dia melakukan percobaan bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya hingga kehilangan banyak darah. Dia baru saja menjalani operasi jantung, sehingga situasinya lumayan membahayakan."Yuna terhuyung-huyung mundur beberapa langkah saat mendengar perkataan tersebut.Penjaga sipir dengan sigap menangkap Yuna dan berkata dengan prihatin, "Nona Yuna, jangan khawatir. Baru saja dokter sudah datang. Jadi, aku merasa Pak Yudha akan baik-baik saja."Yuna berusaha menekan emosinya agar air matanya tidak terjatuh. Dia kemudian menatap penjaga sipir itu dan berkata, "Bagaimana bisa Ayahku bunuh diri?"Penjaga sipir itu dengan tampak ragu-ragu berkata, "Kemarin, Pak Yudha berada dalam suasana hati yang tertekan.""Kami memb
Read more
PREV
123456
...
66
DMCA.com Protection Status