Share

Bab 0022

Author: Aryanti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Qirana tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.

Dia meronta sambil mengumpat, "Yuna, berani-beraninya kamu memukulku! Percayalah, aku akan membuat ayahmu mati di penjara!"

Mengingat kembali ayahnya, kemarahan Yuna semakin memuncak sehingga kekuatan tangannya semakin meningkat.

"Karena orang tuamu nggak tahu cara mendidik anak, maka aku dengan senang hati membantu mereka tanpa ragu."

Postur tubuh Qirana lebih pendek dari Yuna. Ditambah lagi, dia selalu dimanja sejak kecil sehingga dia sama sekali bukanlah tandingan Yuna.

Beberapa saat kemudian, wajahnya ditampar hingga memar.

Rasanya sangat menyakitkan sehingga membuatnya marah dan berkata, "Yuna, tunggu pembalasanku!"

Selesai mengatakannya, Qirana berlari ke luar sambil memegang wajahnya.

Yuna melihat telapak tangannya yang agak memerah, kebencian dalam matanya tak kunjung memudar.

Penderitaan yang disebabkan oleh Qirana tak dapat dibayar hanya dengan beberapa tamparan.

Setelah kesulitan melepaskan diri dari keterpurukan yang du
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Isthifa iyatunnisa
Qirana bikin emosi anj
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0023

    Wano menatap Yuna dengan tajam.Wano langsung berkata tanpa memberikan kesempatan bagi Yuna untuk protes, "Minta maaf padanya!"Yuna menatap Wano dengan dingin.Wano tak bertanya lebih dulu padanya dan malah langsung menyuruhnya minta maaf.Sepercaya itukah dia pada Qirana?' batin Yuna.Yuna sudah sering merasakan ketidakadilan Wano. Dulu, saat melihatnya seperti ini, dia merasa sangat tersakiti.Sekarang, hatinya terasa kebas.Yuna menatap Wano dengan dingin seraya berkata dengan angkuh, "Kenapa aku harus minta maaf atas sesuatu yang nggak pernah kulakukan? Apa Pak Wano ingin aku mengakui kesalahan yang nggak pernah kulakukan?""Yuna, aku beri kamu waktu satu menit untuk minta maaf padanya. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!"Yuna tersenyum sinis, "Pak Wano, apa konsekuensi yang kudapat kalau tak mau melakukannya?"Tanpa mempertimbangkan alasan atau konsekuensi, Wano memaksanya untuk mendonorkan darah kepada Qirana hingga hampir membuatnya pingsan di rumah sakit.Wano telah menu

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0024

    Untuk mengumpulkan bukti kesalahan Yuna, Vina membawa Wano pergi ke ruang kontrol untuk memeriksa CCTV secara langsung.Qirana mengikuti di belakang dengan memakai masker.Qirana melihat rekaman CCTV dengan penuh kebencian hingga menggertakkan giginya.Kali ini, dia harus benar-benar mengusir Yuna dari sini!Beberapa orang itu duduk di dalam ruang kontrol. Mereka mulai mengawasi pemutaran rekaman CCTV dengan saksama.Pada saat yang krusial, Wano sengaja memerintahkan petugas untuk melambatkan kecepatan pemutaran.Namun, setelah melihat berulang kali, pada saat Qirana pergi ke kamar mandi, tidak ada bayangan Yuna sama sekali.Qirana menatap layar dengan tidak percaya, "Nggak mungkin, pasti Yuna telah merusak rekaman CCTV ini. Dia masuk ke kamar mandi sebelum aku masuk, nggak mungkin dia nggak ada!"Wano menatap orang-orang di ruang kontrol dengan serius, "Apa Sekretaris Yuna meminta kalian mengubah rekaman ini?"Para petugas di ruang kontrol bergantian menggelengkan kepala, "Nyonya Vina

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0025

    Profesor Bayu tertawa puas lalu berkata, "Kenapa, kamu nggak suka karena aku semakin tua?"Nggak, hanya nggak terbiasa, menurutku kamu masih sangat muda dan tampan.""Aku sudah 60 tahun, bagaimana bisa disebut tampan. Sebaliknya, kamu terlihat berantakan, kudengar dari Xena, kamu sedang ada masalah, jadi aku datang menemuimu."Yuna tidak bisa lagi menahan air matanya.Sudah 3 tahun Yuna tidak bertemu dengan Profesor Bayu, namun begitu mendengar Yuna sedang dalam masalah, Profesor Bayu menyempatkan diri datang menemui Yuna.Yuna tidak tahu, bagaimana membalas kebaikannya itu.Yuna menundukkan kepalanya merasa malu, "Ini salahku, membuat Profesor khawatir."Setelah sekian lama tidak bertemu, mereka bertiga pun berbincang dengan bahagia.Tiba-tiba, ponsel Profesor Bayu berbunyi, melihat siapa yang meneleponnya, memicingkan mata sambil tersenyum kemudian mengangkat panggilan itu."Bocah busuk."Pria di seberang telepon berkata dengan nada sedikit mengejek, "Pria tua, kamu datang ke Kota Bu

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0026

    Setelah menulis kata itu, Wano meletakkan tangannya di paha Yuna untuk menggodanya.Menatap penuh arti ke arah Yuna, seperti sedang berkata, lihat apa yang berani tanganku lakukan, jika kamu berani bicara.Yuna ingin memberontak, namun dia takut profesornya akan tahu hubungannya dengan Wano.Dia hanya bisa menunduk dan makan kue dalam diam.Wano yang melihat Yuna patuh seperti anak kucing, merasakan hatinya seperti tersetrum listrik, perasaan aneh yang mengalir ke seluruh tubuhnya.Tangan Wano mencengkram erat tangan Yuna, "Muridmu ini terlihat pintar, bagaimana bisa memilih orang yang salah?"Profesor Bayu menghela napas, "Dia melepas profesi hukumnya demi pria itu, tapi siapa sangka, pria itu hanya pria berengsek yang tidak tahu caranya menghargai orang, dia bahkan menindas Yuna."Kali ini aku datang, untuk menggantikan Yuna memarahinya, kudengar pria itu memasukkan ayah Yuna ini ke penjara, bahkan menuntut Yuna karena sengaja melukai seseorang. "Aku ingin lihat, siapa yang begitu b

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0027

    Yuna terkekeh kecil, "Aku terlalu banyak bermimpi saat itu, merasa cinta adalah hal paling berharga dalam hidupku.Rela melakukan apapun, demi mendapatkannya.Tapi nggak kusangka, apa yang begitu berharga untukku, ternyata hanya sebuah alat tawar-menawar di matanya.Dan jika memang seperti itu, aku nggak perlu lagi menahan diri, nggak ada bedanya tawar-menawar sekali atau berkali-kali.Selama itu bisa ditukar dengan keselamatan ayahku."Yuna terlihat tenang mengucapkannya, tapi Xena bisa menangkap, seberapa sakit hatinya Yuna.Xena melihat Yuna dengan tatapan membara, suaranya sarat dengan rasa frustrasi."Aku yang nggak mampu, seandainya aku yang berada di posisi Wano, aku nggak akan membiarkan kamu sedih demi menutupi sesuatu."Yuna tersenyum tipis, "Belajar dari kegagalan, aku nggak mengeluh, dalam waktu 3 bulan aku akan bebas.""Apa rencanamu selanjutnya, apa nggak mau kembali ke dunia politik dan hukum?""Aku nggak pernah jadi pengacara sebelumnya, nggak akan ada firma hukum yang

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0028

    Yuna merasa hatinya begitu sakit saat mendengar kata "rumah".Dia pernah menganggap tempat itu sebagai rumahnya. Dia bahkan membeli dekorasi rumah dan mengatur segala penempatan di rumah itu sendiri.Kedatangannya sudah membuat rumah yang semula dingin berubah menjadi terasa hangat.Setiap hari setelah pulang kerja, dia akan pergi ke pasar membeli bahan makanan dan memasak makanan kesukaan Wano.Dia merasa saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya adalah menunggu Wano pulang kerja dan makan malam bersamanya.Dia bahkan berpikir, meskipun Wano tidak ingin terikat pernikahan, tetapi hidup seperti ini selamanya juga lebih baik.Akan tetapi, sungguh tidak terpikirkan oleh Yuna bahwa dia terlalu memandang tinggi dirinya, karena sebenarnya dari awal hingga akhir Wano tidak pernah benar-benar tulus padanya.Wano hanya menganggapnya tak lebih dari sekedar teman tidur dan sebagai alat untuk memuaskan hasratnya.Yuna tersenyum kesal mengingat akan hal itu."Itu rumahmu, bukan rumahku. Aku ng

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0029

    Mungkin inilah perbedaan antara cinta dan tidak cinta.Wano benar-benar percaya pada setiap kata orang yang dicintainya.Sebaliknya, dia hanya mengira apa pun yang dikatakan Yuna hanya sekedar candaan.Tiba-tiba Yuna menampilkan senyum jahat dengan kilatan menggoda di dalam matanya yang indah.Dia memutar tubuhnya dan menekan tubuh Wano.Ciuman Yuna begitu bergairah mencium jakun Wano.Suaranya lembut dan serak, "Pak Wano, apakah ini yang kamu inginkan? Aku bisa memperlihatkan semuanya padamu."Tatapan Yuna begitu membara, jemarinya menyentuh wajah Wano dengan lembut, membawa godaan dan pesona yang kuat.Wano meraih tangan-tangan kecil yang gelisah itu.Jakun itu meluncur naik turun tanpa disadari, "Yuna, apakah memang harus seperti ini? Bukankah kembali ke masa lalu itu lebih baik?"Yuna mendekat pada telinga Wano dan tersenyum tipis, "Bukankah hubungan tanpa perasaan adalah permainan yang paling diinginkan oleh Pak Wano? Tapi, mengapa semakin saya memikirkan kata-kata tersebut, saya

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0030

    Ayahnya sedang berada di unit gawat darurat saat Yuna bergegas ke rumah sakit.Dia memaksa dirinya berjalan hingga sampai di penjaga sipir dan suaranya terdengar bergetar."Bagaimana keadaan Ayahku?""Sedang diberikan pertolongan. Kami tidak tahu bagaimana situasi di dalam. Dia melakukan percobaan bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya hingga kehilangan banyak darah. Dia baru saja menjalani operasi jantung, sehingga situasinya lumayan membahayakan."Yuna terhuyung-huyung mundur beberapa langkah saat mendengar perkataan tersebut.Penjaga sipir dengan sigap menangkap Yuna dan berkata dengan prihatin, "Nona Yuna, jangan khawatir. Baru saja dokter sudah datang. Jadi, aku merasa Pak Yudha akan baik-baik saja."Yuna berusaha menekan emosinya agar air matanya tidak terjatuh. Dia kemudian menatap penjaga sipir itu dan berkata, "Bagaimana bisa Ayahku bunuh diri?"Penjaga sipir itu dengan tampak ragu-ragu berkata, "Kemarin, Pak Yudha berada dalam suasana hati yang tertekan.""Kami memb

Latest chapter

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0655

    Yuna segera mundur setelah Wano menyentuhnya.Dia menatapnya dengan ekspresi datar, lalu berkata, "Pak Wano, kita ini sudah bercerai, tolong jaga sikapmu. Saat ini aku sudah mempunyai pacar."Setelah mendengar perkataan Yuna, Wano merasa lega.Dia langsung tertawa dan berkata, "Beri aku waktu 20 menit."Selesai berbicara, dia berbalik badan dan pergi.Dari perkataan Yuna, Wano tahu bahwa wanita itu sedang memberi peringatan padanya agar tidak terlalu menampakkan kemesraan di tempat umum.Jika tidak, semuanya akan terungkap dan rencana mereka akan sia-sia.Tidak disangka ternyata Yuna mengakui Jeri sebagai pacarnya. Itu artinya Yuna sudah memaafkannya.Setelah memahami maksud dari perkataan Yuna, Wano pun pergi dan berjalan masuk ke mobilnya, kemudian menekan pedal gasnya dengan bersemangat.Dia pun kembali ke kompleks apartemen elit miliknya yang berlokasi di tengah kota.Apartemen di daerah itu dibangun dengan tinggi, luas masing-masing apartemen yang disewakan bisa mencapai 400 meter

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0654

    Ternyata itu karena Yuaris sudah mengetahuinya sejak awal.Anak itu bahkan terus merahasiakannya.Dia hanya seorang anak kecil yang baru berusia dua tahun.Tapi dia harus menanggung beban seberat ini.Memikirkan hal itu, hati Yuna terasa semakin sakit.Dia memeluk kepala Yuaris dan menciumi wajahnya berkali-kali.Suaranya tersendat karena menangis. Dia berkata, "Sayang, Ibu yang seharusnya meminta maaf padamu. Ibu sudah lalai dan membiarkan ayahmu menipu Ibu selama dua tahun. Selama itu Ibu nggak memenuhi tanggung jawab sebagai seorang ibu. Ibu benar-benar sangat sedih."Yuaris juga menangis saat melihat Yuna menangis.Tangan kecil Yuaris menepuk kepala Yuna dengan pelan dan berkata, "Ibu, jangan menangis. Aku juga jadi ingin menangis kalau melihat Ibu sedih."Saat melihat anak dan ibu itu berpelukan dengan sedih, Maggie akhirnya tidak bisa menahan perasaannya lagi.Dia berjalan mendekati Yuna dan menepuk-nepuk punggungnya, lalu berkata, "Yuna, luka Yuaris belum pulih. Setelah efek biu

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0653

    Air mata yang asin dan bercampur rasa darah memenuhi mulut Yuna.Dia tidak bisa melupakan rasa sakit di hatinya saat dirinya kehilangan bayinya dua tahun lalu. Dia tidak akan pernah bisa melupakan rasa kecewa saat melihat mayat bayinya.Hampir setiap malam dia memimpikan hal yang sama selama dua tahun.Dia bermimpi anak yang sudah meninggal itu memanggilnya dengan sebutan ibu.Keesokan pagi setiap terbangun dari tidur, bantalnya selalu basah.Rasa rindu yang terus terulang setiap hari dan rasa sakitnya yang semakin bertambah itu menyebabkan depresinya kambuh.Ternyata semuanya palsu.Selama ini ternyata bayi yang dikira sudah tiada itu selalu berada di sampingnya.Yuna tidak hanya tidak memberinya ASI secara eksklusif, tapi juga merasa gagal memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.Dia dengan bodohnya juga mengira bahwa Yuaris menyukainya hanya karena keakraban mereka.Ternyata itu adalah ikatan batin antara ibu dan anak.Betapa bodohnya Yuna yang selama ini tidak menyadari ikat

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0652

    Terlebih lagi, pada saat itu, dia juga melihat bahwa jenazah bayinya memang sekecil itu.Yuna terus merasa ada yang tidak beres selama dua tahun terakhir.Mengapa saat pemeriksaan kehamilan dokter mengatakan bahwa ukuran tubuh bayi Yuna normal?Mengapa bayinya ternyata berukuran kecil ketika lahir?Ternyata, bayi yang dia lihat saat itu bukanlah anaknya.Namun, dia adalah anak dengan penyakit jantung yang ada dalam perut Maggie.Selain itu, Wano sengaja membuat bayinya diasuh oleh Maggie.Untuk menghindari perhatian orang-orang jahat.Jadi, Yuaris adalah bayinya.Itu sebabnya golongan darahnya sama dengan Yuaris, yaitu Rh-negatif.Yuna tak bisa menahan air matanya lagi saat menyadari semua ini.Melihat ekspresi panik dan kebingungan Maggie, membuat air mata Yuna tak bisa berhenti mengalir.Dia menahan semua rasa sakit dan kepiluan dalam hatinya.Dia melihat Maggie dan Xena seraya berkata, "Kak Maggie, Kak Xena, terima kasih."Dengan kalimat sederhana itu, mereka semua langsung memahami

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0651

    Mendengar ucapannya, raut wajah Maggie seketika berubah. Dia pun buru-buru menarik lengan Yuna seraya berkata, "Kamu nggak boleh melakukannya."Saking cemasnya, perkataannya terdengar melengking.Yuna memandangnya dengan kebingungan, "Kenapa nggak boleh? Kita ini saudara dan Yuaris itu anakmu. Aku bisa saja mendonorkan darah dalam situasi medis yang darurat begini."Mendengar perkataan Yuna, sang dokter pun berkata, "Kalau memang begitu, ini bisa jadi tindakan darurat. Dengan begitu, anak itu nggak perlu menunggu terlalu lama dan ini bisa meringankan rasa sakitnya.""Itu juga nggak boleh. Pokoknya kalau aku bilang nggak bisa, berarti nggak bisa. Dia anakku, aku nggak mau ada kesalahan terjadi padanya. Bagaimana kalau tubuhnya menolak? Yuaris masih sangat kecil."Yuna merasa bingung dan tak mengerti dengan keanehan pemikiran Maggie.Maggie biasanya bukan orang yang seperti ini.Dia juga begitu menyayangi Yuaris.Bahkan, dokter pun menyatakan kalau hal itu diperbolehkan, lantas mengapa d

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0650

    Yuaris mengangguk berkali-kali.Melihat bayangan mereka yang pergi, membuat mata besarnya terus bergerak.Bagaimana caranya agar sang tante tidak mengetahui kebenarannya?Dokter Sari bersiap untuk memeriksa Yacob.Tiba-tiba saja dia bertanya, "Pengacara Yuna, apa kamu yakin ini anaknya? Bukan yang di luar sana?"Yuna sedikit kebingungan, "Kenapa? Ada yang salah?""Anak ini nggak punya bekas luka sedikit pun, jadi dia nggak pernah menjalani operasi."Hati Yuna agak berdesir ketika mendengarkan kata-kata itu, "Mungkinkah kakakku takut anak itu punya bekas luka, jadi dia melakukan operasi penghilang bekas luka?"Sari memeriksa tubuh Yacob dengan alatnya dan berkata, "Aku bisa memastikan kalau anak ini nggak punya penyakit jantung dan belum pernah melakukan operasi apa pun. Mereka berdua kembar, jangan-jangan kamu salah orang.""Nggak mungkin, mereka berdua bukan kembar identik, jadi sudah berbeda sejak kecil. Mana mungkin aku nggak mengenali mereka.""Kalau begitu, ini aneh. Anak itu sebe

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0649

    Pada saat ini, ponsel Zanny berdering.Dia melihat layar ponselnya dan menerima telepon dari Yuna."Yuna.""Zanny, apa kamu sudah mendapatkan buktinya?""Sudah, aku akan segera mengirimkannya padamu.""Oke, serahkan semua urusan ini padaku."Mereka berdua mengobrol sebentar sebelum Yuna mengakhiri percakapan mereka.Yuna menatap dua bocah di depannya dan berkata, "Tante mau pergi kerja, kalian bermain saja dulu dengan pelayan dan Kakek. Sebentar lagi Nenek cantik akan tiba. Main yang tenang dan jangan lari-lari, mengerti?"Yuaris dan Yacob mengangguk berkali-kali, lalu berkata, "Kami mengerti, Tante bisa berangkat kerja dengan tenang."Yuna mengatakan sesuatu pada pelayan sebelum akhirnya pergi dengan mengendarai mobilnya.Hari ini dia akan pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian kliennya yang merupakan seorang dokter anak.Suami klien itu berselingkuh dan diam-diam memindahkan harta bersama yang sudah mereka kumpulkan.Demi mendapatkan hak asuh anak, mereka bertengkar dengan sen

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0648

    Setelah mendengar perkataan Yuna, mata Zanny memancarkan rasa sakit yang tidak terlukiskan.Selama dua tahun, dia mampu menyembunyikan penderitaannya dengan baik.Dia pikir tidak ada orang yang bisa mengetahui pikirannya.Siapa sangka ternyata Yuna bisa menebaknya dengan tepat.Dia meremas jari Yuna dengan pelan dan menggelengkan kepalanya.Hanya dengan satu gerakan, Yuna bisa mengetahui apa yang ingin dikatakan Zanny.Dia segera mengangguk dan berkata, "Jangan khawatir, aku tahu apa yang harus kulakukan."Pada saat ini, Yanuar tiba-tiba mendorong pintu dan masuk.Saat melihat Zanny yang sudah siuman, dia segera berjalan ke samping kasur.Dia menatap Zanny dengan emosi yang tidak bisa digambarkan.Dia dengan suara serak bertanya, "Zanny, bagaimana keadaanmu?"Mata Zanny yang semula berlinang air mata itu langsung terlihat dingin saat melihat Yanuar.Dia menundukkan pandangannya dan melengkungkan sedikit bibirnya.Zanny memang sedang tersenyum, tapi Yanuar merasa bahwa mantan kekasihnya

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0647

    Saat bisa melihat kembali ekspresi marah Yuna, Wano tersenyum bahagia.Tangannya yang besar membelai telinga Yuna, dia dengan suara rendah berkata, "Ayo umpat aku sekali lagi!""Dasar bajingan tengik!"Yuna mengumpat Wano sekali lagi tanpa ragu.Dia tidak hanya ingin mengumpatnya, tapi juga ingin menggigitnya sekeras mungkin.Jika bukan karena Wano menggoda Yuna seperti siluman rubah, wanita itu tidak harus menunjukkan ekspresi memalukannya di depan Wano.Saat dirinya bisa kembali mendengarkan umpatan yang sudah tidak asing baginya, Wano tertawa dan memeluk wanita itu dengan erat.Wano berbaring di pundak Yuna, ada emosi tak tertahankan yang terdengar dari suaranya.Ada perasaan bersemangat sekaligus kesedihan yang didominasi oleh rasa sakit hati."Akhirnya Yunaku kembali."Yuna yang suka memukul, mengumpat dan memarahinya akhirnya kembali seperti sedia kala.Tangan besar Wano membelai kepala Yuna dengan lembut, dia sekali lagi berkata dengan suara lembut. "Untuk seterusnya, kamu seper

DMCA.com Protection Status