"Permainan baru saja dimulai Wano, pertunjukkan sesungguhnya belum datang."Asisten pria itu mengangguk dan berkata, "Kali ini kita benar-benar menyerang Keluarga Lasegaf pak, Wano akan terungkap di internet lalu rencana kita bisa berlanjut."Senyum jahat muncul di wajah pria itu, lalu dia berkata, "Semakin Wano menginginkan sesuatu, maka aku akan menghancurkannya, aku penasaran seberapa mampu dia melawanku."Pria itu mengangkat gelas anggur merahnya lalu menyesapnya dengan santai, tatapan matanya terlihat sendu.Tangan besarnya menggenggam pahanya yang mati rasa.Bayangan kejadian beberapa tahun yang lalu muncul kembali dalam benaknya.Tepat di saat itu sang asisten menerima panggilan telepon, lalu dia melaporkannya, "Pak, orang di lokasi bilang bahwa Wano menerobos ke dalam api untuk mencari Vina."Pria itu menyipitkan matanya.Api itu begitu besar dan Wano berani untuk menerobosnya.Apa Wano tidak takut mati?Pria itu mencibir dan berkata, "Karena dia begitu ingin mati, mari kita ba
Baca selengkapnya