Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 321 - Chapter 330

655 Chapters

Bab 0321

Nuria tidak kenal dengan Yudi.Melihat Yudi bersikap sopan, membuat Nuria berpikir pria itu hanya sekedar berbicara.Nuria memaki dengan keras, "Yuna sama murahannya seperti ibunya, nggak punya kemampuan selain menggoda pria. Cuma memiliki Wano saja nggak cukup dan sekarang ada pria lain lagi. Apa kalian para pria itu buta? Nggak tahukah kalian wanita seperti apa Yuna itu?"Setelah Nuria selesai berbicara, dia melihat Yudi yang baru saja membungkuk dan tersenyum padanya, mengangkat kakinya lalu menendang Zidan yang berada di sebelahnya.Tendangan Yudi tiba-tiba membuat Zidan terkesiap hingga tubuhnya goyah ke belakang.Sebelum Zidan sempat pulih, tendangan lainnya kembali mengenai tulang keringnya.Terdengar suara nyaring bergema di telinga setiap orang.Lalu diikuti teriakan kesakitan Zidan."Nenek berhentilah memaki, dia adalah Yudi, kepala dari Keluarga Saradan saat ini yang selalu tersenyum sambil menyembunyikan sebilah pisau."Nuria seketika tertegun.Nuria melihat Zidan terbaring
Read more

Bab 0322

Yudi tentu saja paham ketika melihat Yuna seperti itu.Yudi segera mengambil selimut di belakangnya lalu membalut Yuna dengan selimut itu, serta menenangkannya dengan lembut, "Jangan takut, bayimu pasti baik-baik saja, nggak perlu pikirkan apa pun karena aku sudah mengurus semuanya, oke?"Meskipun Wano tidak ada di sisi Yuna, kalimat Yudi sedikitnya mempengaruhi wanita itu.Hati Yuna yang tegang perlahan mulai tenang.10 menit kemudian, Yanuar berjalan masuk dengan dokter kandungan.Setelah melakukan beberapa pemeriksaan pada Yuna, dokter itu berkata, "Bayinya nggak apa-apa, pendarahan terjadi karena sedikit terlalu emosional. Istirahatlah dengan baik, saya akan resepkan beberapa obat untuk menstabilkan kandungan, apa Anda bisa minum obat tradisional?"Yuna menganggukkan kepala ketika mendengar kata-kata dokter, "Nggak masalah, mohon resepkan sekarang."Dokter kandungan itu menepuk lengan Yuna menenangkannya, "Jangan gugup, pendarahan itu normal dan bukan berarti Anda akan keguguran ha
Read more

Bab 0323

Tubuh Yuna tampak gemetar. Dia sampai terhuyung beberapa kali ke belakang hingga menabrak dinding.Dinding dingin itu membuat Yuna tersadar.Dia tahu betul, kalau dia tanda tangan maka 80% kemungkinan Ayahnya tidak akan bisa keluar dari meja operasi.Kalau dia tidak tanda tangan, sewaktu-waktu Ayahnya dapat meninggal dunia.Meskipun dihadapkan pada dua pilihan yang sulit itu, Yuna tetap memaksakan dirinya untuk tenang.Dia berjalan perlahan ke sisi dokter dan mengambil formulir pelaksanaan operasi itu. Dia tanda tangan di atas kertas itu.Perlahan, air mata mulai mengalir di pipi Yuna dan membasahi kertas itu.Dia berkata sambil terisak, "Bisa nggak aku masuk untuk menemani Ayahku?"Dokter mengerutkan kening dan berkata, "Operasi ini memakan waktu kurang lebih tujuh hingga delapan jam. Dengan kondisi tubuhmu yang seperti ini, nggak memungkinkan untuk bisa masuk. Lebih baik tunggu di luar saja, kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Ayahmu."Yuna hanya bisa mengangguk-angg
Read more

Bab 0324

Dia menepuk-nepuk kepala Yuna. Tangan besarnya sangat ingin tetap berada di atas kepala Yuna. Tapi, dia segera menarik tangannya kembali.Zakri dengan cepat juga segera menghibur Yuna, "Pengacara Yuna, Pak Wano pasti baik-baik saja. Siapa tahu, ternyata dia sudah berhasil lolos keluar. Hanya saja, mungkin di sana masih belum ada sinyal, sehingga nggak bisa menghubungi kita."Melihat semua orang tampak menghiburnya, Yuna pun perlahan merasa lega.Dia menatap semua orang dengan mata yang mulai basah dan suaranya terdengar serak, "Aku tahu dia nggak akan meninggalkan kita. Dia pasti kembali."Setelah berkata hal itu, dia menyeka air matanya, lalu mengambil gelas air itu dan meminumnya.Kemudian, dia menatap Zakri dan berkata, "Zakri, aku ingin makan. Kamu pergi beli makanan, ya."Zakri tampak terdiam sejenak, lalu segera berkata, "Baik. Aku akan segera pergi beli."Setelah beberapa menit kemudian, Zakri sudah membeli Bubur Sapi dan siomai.Yuna duduk di bangku koridor rumah sakit dan mema
Read more

Bab 325

Itu adalah nomor panggilan tak dikenal yang berasal dari luar negeri.Meskipun suara itu terdengar samar, dia tidak mungkin sampai salah mengenali suara itu.Yudi tiba-tiba menatap ke arah Yuna.Suara Yudi terdengar bergetar, "Dia baik-baik saja, kamu sendiri bagaimana?"Suara Wano terdengar seperti menahan rasa sakit, "Berikan telepon ini pada dia."Yudi berjalan menghampiri Yuna dan dengan sedikit membungkuk dia berkata, "Ini Wano. Dia baik-baik saja."Mendengar hal itu, Yuna tampak terkejut.Butuh beberapa detik baginya untuk dapat bereaksi.Dia segera merebut telepon itu dari tangan Yudi dan menjerit, "Wano."Sambil menjerit, air mata Yuna pun tampak mengalir.Wano memejamkan matanya dengan sedih, "Yuna, aku baik-baik saja. Butuh beberapa hari lagi aku baru bisa keluar dari sini karena semua akses jalan ditutup. Arshen sudah datang?""Sudah. Operasi Ayah juga sukses." Kata Yuna sambil terisak."Baguslah. Akhirnya, aku bisa menepati janjiku padamu. Yuna, apa kamu benar-benar cukup i
Read more

Bab 0326

Roger meremas pergelangan tangan Grace dengan kuat.Dia sebenarnya tahu, sangat tidak mungkin mengirim Wano ke rumah sakit kalau melihat kondisi Wano seperti sekarang ini.Bahkan mungkin saat tim medis datang, dengan kondisi Wano seperti ini belum tentu bisa lebih baik.Dia perlahan-lahan melepaskan pergelangan tangan Grace.Suara Roger terdengar serak, "Lakukanlah."Grace mengambil pisau bedah dan mulai membedah luka Wano."Hemostat.""Pinset.""Benang jahit.""Kain kasa."Roger berdiri di samping Grace dan bertindak sebagai asisten dokter.Grace masih terlihat begitu muda, kisaran dua puluh tahunan. Tapi, teknik bedah yang dimilikinya begitu terampil dan begitu profesional.Membuat Roger agak terkejut.Setelah satu jam kemudian, peluru yang ada di dalam tubuh Wano berhasil dikeluarkan dan lukanya dijahit kembali.Grace kemudian menegakkan tubuhnya, kemudian dia menyeka keringat yang ada di keningnya dan berkata, "Dia harus berbaring selama kurang lebih tiga hari. Organ dalamnya terlu
Read more

Bab 0327

Wano menatap Vina dengan penuh kebencian.Dia mendorong Vina, lalu merangkul Yuna.Tatapannya yang dingin berubah menjadi hangat ketika melihat Yuna.Wano berkata dengan lembut, "Yuna, maaf, aku membuatmu khawatir."Yuna hanya terdiam."Wano, kamu ..."Baru saja setengah berbicara, Yuna tampak kehabisan tenaga.Akhirnya dia bisa meluapkan rasa frustrasinya.Yuna merasa lemas dan jatuh di pelukan Wano."Yuna, Yuna."Wano segera menggendongnya ke dalam kamar pasien.Dia bahkan tidak menghiraukan Vina sama sekali.Vina tampak geram.Dia mengamuk, "Wano, Yuna itu pembawa sial. Dia membuat semua orang di sisinya mati. Kalau kamu terus bersamanya, cepat atau lambat kamu yang celaka."Roger yang berada di situ ikut bersuara usai mendengar ucapan tersebut."Kalau Nenek sampai tahu kamu mengutuk cucunya seperti ini, apa dia nggak akan mengusirmu?"Vina mengomelinya, "Kamu nggak perlu ikut campur urusan keluarga kami!""Tapi aku nggak terima kamu menyebut Kak Yuna pembawa sial. Vina, kalau kamu
Read more

Bab 0328

Yuna masih harus mengatur emosi sebaik mungkin demi janin di dalam kandungannya.Hati Wano terasa pedih ketika mengetahui Yuna berusaha untuk makan meski dia selalu muntah.Dia memegang tangan Yuna dan menciumnya.Beberapa jam kemudian, Yuna membuka matanya perlahan-lahan.Dia melihat Wano yang tampak letih dan cemas.Yuna menatapnya sesaat sebelum berbicara.Dengan suara parau memanggil, "Wano,"Wano segera menghampirinya dan bertanya, "Yuna, gimana perasaanmu?"Yuna menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja, kamu nggak terluka, 'kan?""Iya, suamimu ini kuat. Kalau saja kamu nggak hamil, aku masih bisa beberapa ronde kok."Semakin Wano berbicara seolah-olah tidak terjadi apa pun, Yuna semakin tidak mempercayainya.Sepasang mata aprikot yang indah itu menatapnya selama beberapa detik, lalu berkata, "Aku ingin memelukmu."Wano pun segera memeluk Yuna.Akibat terlalu banyak bergerak, lukanya pun sobek. Wano tampak meringis kesakitan.Yuna membelai Wano dengan lembut.Tepat saat Yuna m
Read more

Bab 0329

Yanuar menoleh ke arah Zanny sambil mengerutkan dahinya, "Mau diputuskan sekarang?"Zanny mengomeli Yanuar, "Keputusan kepalamu!"Zanny menggerakkan kursi roda ke arah ibunya, lalu berkata, "Ibu, kami nggak punya hubungan apa pun. Aku membohongi Ibu soal bayi itu, jangan memperumit masalah ini lagi."Ibu Zanny memegang tangan Zanny sambil menenangkannya, "Zanny, Ibu tahu suasana hatimu sedang buruk karena bayi itu sudah tidak ada, tapi itu bukan salah Yanuar. Kalian masih muda, cepat atau lambat kamu bisa hamil lagi, benar nggak Yanuar?"Dia tersenyum sambil menatap Yanuar.Yanuar menjawab sambil tersenyum, "Bibi benar.""Benar kepalamu! Yanuar, jangan membuat masalah, pergilah, ini bukan urusanmu!"Ibu Zanny memelototi Zanny, "Perhatikan caramu berbicara, sama sekali nggak seperti perempuan. Yanuar, kalau dia bersikap begini lagi, beritahu Bibi, akan kuberi pelajaran."Yanuar segera menggelengkan kepalanya dengan sedih, "Nggak apa-apa Bibi, aku sudah terbiasa."Zanny sungguh ingin men
Read more

Bab 0330

Wano menjiwit dagu Yuna sambil tersenyum."Aku hanya ingin mengambil kotoran matamu, kamu kira apa yang akan kulakukan, hmm?"Wano menyentuh sudut mata Yuna.Wajah Yuna memerah. Dia memandang Wano dengan malu, "Kamu ...."Melihat betapa jengkelnya Yuna, senyuman Wano semakin lebar."Kalau Nyonya Lasegaf mau, akan kutahan rasa sakit ini demi memuaskanmu. Siapa tahu, aku juga bisa ...."Yuna langsung membungkam mulut Wano sambil membelalakkan matanya, "Kalau kamu terus berbicara, aku akan mengabaikanmu."Wano mengecup telapak tangan Yuna, lalu mereka berjalan ke kamar Yudha."Aku nggak akan menggodamu lagi, kita temui Ayah."Kedua orang itu masuk ke dalam kamar rawat Yudha sambil bergandengan tangan.Kebetulan saat itu Xena sedang membacakan isi surat wasiat Yudha.Yuna segera menghampiri Xena dan mengambil dokumen itu, "Ayah, apa yang kamu lakukan? Untuk apa buat surat wasiat."Yudha yang baru saja dioperasi, berkata dengan lemas, "Yuna, kalian akan segera menikah. Aku sudah menyetor du
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
66
DMCA.com Protection Status