Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 311 - Chapter 320

655 Chapters

Bab 0311

Menghadapi Wano yang seperti ini, mustahil jika Yuna tak merasa tersentuh.Dia begitu ingin menerima tawarannya, juga sangat berharap anaknya tumbuh dengan kehadiran seorang ayah.Namun, dia sadar bahwa tindakan ini sangat membahayakan anaknya.Andai Zanny tak membantunya mengambil mobil kali ini, anak itu mungkin saja telah tiada.Yuna memandang Wano dengan mata agak memerah, "Maaf, aku nggak bisa menerima permintaanmu."Wano menunduk dan menggigit ujung telinga Yuna dengan lembut.Napas hangatnya menyapu daun telinga Yuna, membuat tenggorokan Yuna tercekat dan terasa panas."Yuna, apa kamu lupa bagaimana anak ini bisa ada? Itu karena seorang ayah yang sudah bekerja keras siang dan malam. Bagaimana bisa kamu memisahkan seorang ayah dan anak seperti kami?"Wano mengatakannya sambil menggigit lembut daun telinga Yuna dengan giginya, membuat Yuna berdebar-debar hingga sekujur tubuhnya gemetaran.Suaranya bahkan bergetar ketika berbicara, "Wano, justru kami akan semakin dalam bahaya kalau
Read more

Bab 0312

Air mata Yuna mengalir di pipinya tanpa dia sadari.Dia tak mungkin bisa menolak cinta yang penuh pengorbanan seperti ini.Kini, keinginannya untuk meninggalkan Wano runtuh sudah.Yuna menatapnya, kemudian suara lembutnya berkata parau, "Wano, berjanjilah padaku. Apa pun yang terjadi, kamu harus selalu melindungi anak kita."Wano menundukkan kepalanya untuk mencium tetes air mata di sudut mata Yuna, "Aku janji padamu, setelah masalah ini selesai, kita akan pergi ke tempat yang nggak bisa ditemukan orang lain. Aku akan merawatmu dengan baik dan membantumu melakukan yoga prenatal. Kita juga akan menunggu kelahiran anak kita bersama-sama."Yuna merasa terharu, sekaligus tertarik dengan hal itu.Itu adalah pemandangan yang sudah lama dia idam-idamkan.Di mana dia dan Wano membesarkan anak-anak mereka hingga dewasa.Hatinya yang tegang seketika mereda. Senyuman yang sudah lama tak terlihat pun terukir di bibirnya."Wano."Dia memanggil Wano dengan lirih.Wano menunduk dan menatapnya, "Hmm,
Read more

Bab 0313

Mendengar hal itu, Yuna tak gentar dan malah menoleh ke belakang.Dia membalas dengan dingin, "Tentu saja, kita akan lihat apakah Pak Juna mampu melakukannya atau nggak."Setelah mengatakannya, dia berbalik dan naik ke atas.Juna begitu marah hingga menggertakkan giginya. Namun, dia tetap tak bisa berkata-kata hingga terdengar tawa pelan Wano."Maaf, ya, Pak Juna. Selama di rumah, aku selalu memperlakukannya sangat baik, dia jadi agak kurang ajar padamu begini. Tapi menurutku, apa yang Yuna bilang memang benar, sepertinya Anda nggak akan mampu melakukannya."Wano memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jas, lalu bersandar di pintu dengan senyuman misterius yang terukir di bibirnya.Namun, matanya menyiratkan sinyal bahaya ketika berkata, "Coba saja kalau sampai berani menyentuhnya."Juna mengepalkan tinjunya dengan amarah.Tak berani berkata-kata lebih jauh lagi.Sebaliknya, dia menatap Wano sambil bertanya, "Bukankah dia sudah mencampakkanmu? Kenapa kamu masih membelanya? Jangan lupa
Read more

Bab 0314

Yuna tampil di pengadilan sebagai pengacara pembela Zanny.Saat bangun di pagi hari, dia mengusap lembut perutnya, sambil bercermin dengan wajah berseri-seri.Kemudian, dia berbisik pelan, "Sayang, setelah ibu menyelesaikan kasus ini, kita akan pergi dengan ayah dari sini. Ibu benar-benar menantikannya."Dia telah memikirkan pernikahannya dengan Wano berkali-kali, serta membayangkan mereka bertiga akan hidup bahagia bersama.Yuna merasa begitu antusias dalam hatinya.Tepat pada saat itu, dia menerima telepon dari Wano.Suara pria itu terdengar rendah dan serak, penuh dengan daya pikat yang meresap ke dalam gendang telinga Yuna."Nyonya Lasegaf, apa kamu sudah siap membawa anak kita kabur bersamaku?"Yuna menjawab sambil tersenyum, "Tentu saja siap, Pak Wano atur saja semuanya."Wano tak bisa menyembunyikan kebahagiaan pada wajahnya, "Nyonya Lasegaf patuh sekali, aku akan memberimu hadiah yang istimewa saat bertemu nanti."Wano sengaja mengucapkan kata "Hadiah" dengan cara yang ambigu,
Read more

Bab 0315

Yuna merasakan jantungnya berdegup kencang.Dia seketika bertanya, "Ada apa?"Pelayan rumah pun menjawab, "Nyonya mengatakan sesuatu pada tuan sampai serangan jantungnya kambuh. Sekarang tuan dirawat di rumah sakit. Dokter juga sudah memberi peringatan kalau kondisinya kritis."Mendengar hal itu, kedua tangan Yuna pun mulai gemetaran.Suaranya pun ikut bergetar, "Tunggu aku, sebentar lagi aku ke sana."Dia hampir saja bangkit, ketika melihat pengacara lawan mendekatinya."Bu Yuna, klien kami sudah tenang, kita bisa melanjutkannya."Yuna meliat Qirana yang sebelumnya mengamuk, kini tengah menatapnya dengan tenang dan santai.Tersirat rasa puas dalam ekspresi wajahnya.Yuna seketika mengerti apa yang sedang terjadi.Dia menggigit bibirnya, lalu berkata dengan tajam, "Saya ada urusan mendadak, mohon persidangan ini ditunda sementara."Pengacara lawan mengernyit selagi berkata, "Maaf, Bu Yuna, klien kami sedang sakit. Kalau persidangannya ditunda lebih lama, saya khawatir dia nggak akan bi
Read more

Bab 0316

Namun, pada saat genting seperti ini, dia tak dapat tinggal lebih lama. Setelah memberikan beberapa instruksi, dia bergegas menuju rumah sakit.Melihat Yuna mengurungkan niat untuk mundur dari sidang, Qirana yang awalnya tampak bangga tiba-tiba menjadi panik.Dengan tatapan dinginnya, dia memandang Yuna dengan tajam dan penuh kebencian.Dia tidak percaya bahwa Yuna mampu memusatkan perhatiannya untuk memenangkan kasus ini saat ayahnya tengah kritis.Yuna menyeka air matanya dan mengatur napasnya.Dia berusaha menenangkan dirinya secepat mungkin.Zanny memberikan segelas air kepada Yuna dengan hati yang pilu, lalu mencoba menghibur Yuna dengan lembut, "Yuna, jangan khawatir, Paman Yudha pasti baik-baik saja."Yuna mengangguk pelan.Persidangan pun dilanjutkan.Di saat semua orang menantikan Yuna membuat kesalahan, dia justru mampu menghadapi situasinya dengan penuh keberanian dan ketangguhan yang luar biasa.Dengan gagasannya yang tajam dan tepat, Yuna membuat pengacara lawan terdiam ta
Read more

Bab 0317

Yuna sampai di rumah sakit ketika Yudha sudah diantarkan ke ruang ICU.Yuna melihat tubuh Yudha yang terhubung dengan mesin pernapasan dan juga beberapa alat monitor, dirinya berjalan perlahan ke samping ranjang lalu mengangkat tangan besar ayahnya, air mata Yuna menetes di punggung tangan Yudha.Wano segera memeluk bahu Yuna untuk menenangkannya, "Jangan sedih Yuna, ayah cuma tersulut hingga penyakit jantungnya kambuh, sehingga perlu melakukan operasi penggantian katup jantung lainnya."Dengan mata berair Yuna melihat Wano, "Tapi kondisi ayah spesial, nggak ada ahli dalam negeri yang berani melakukan operasi itu."Dengan rasa sakit di hatinya, Wano membantu Yuna mengusap air matanya, "Jangan nangis, nggak bagus untuk bayi kita kalau kamu terlalu sedih. Ayah nggak akan meninggalkanmu dengan adanya aku di sini, aku sudah menghubungi dokter Arshen di luar negeri yang bisa melakukan operasi ini, tapi saat ini dia sedang membantu peperangan yang terjadi di Awanpura, jadi aku yang harus mem
Read more

Bab 0318

Yudi hanya bisa menghela napas memikirkan hal itu.Sepertinya tidak akan mudah bagi Yuna untuk mengakui asal usulnya.Sekalipun Yuna sudah tahu kebenarannya, mungkin dia tetap tidak akan mau mengakui sosok seorang ayah bajingan yang selalu mencelakai dirinya demi Qirana.Tepat di saat itu Yudi menerima panggilan telepon dari Juna, dia mengangkatnya dengan tidak sabar.Di ujung telepon terdengar suara serak dan sendu Juna."Qirana dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, hidupnya pasti hancur setelah bebas 10 tahun nanti. Kamu harus mencari cara menyelamatkannya Yudi, bagaimanapun juga dia adik tirimu."Juna mulai menggunakan kartu perasaan dengan Yudi.Yudi mencibir, "Jadi demi membebaskan Qirana, ayah sengaja melukai Yuna?"Juna terdiam beberapa saat ketika mendengar itu, lalu berkata, "Itu salah Yuna sendiri karena menolak tawaran, jadi dia harus merasakan imbasnya. Kamu belum melihat betapa kejamnya Yuna, bahkan ketika ayahnya sedang kritis dia tetap nggak menyerah dengan kasus ini. Kalau
Read more

Bab 0319

Ini bukan pertama kalinya Yuna mendengar kalimat seperti itu.Terakhir kali di acara jamuan ulang tahun Marisa, Leni juga mengatakan hal yang sama.Yuna tidak mempermasalahkannya dan hanya tersenyum tipis, "Berdasarkan kalimatmu, berarti aku dan Qirana terlihat mirip, apa itu bisa disebut takdir? Sepertinya lebih tepat kebencian."Melihat Yuna menolak dirinya sendiri membuat Yudi tersenyum pahit."Tolong jangan samakan aku dengan Qirana, oke? Ada kebencian yang dalam antara aku dengannya. Ibunya membunuh ibuku dan aku kehilangan adikku. Aku nggak akan pernah bisa berdiri sejajar dengannya."Demi mendapatkan kepercayaan Yuna, Yudi menceritakan bagaimana Maya dibunuh dan adiknya ditukar oleh seseorang.Yuna melihat rasa sakit Yudi karena kehilangan ibunya dan juga kerinduannya pada adiknya.Yuna sedikit tersentuh.Bahkan Yuna merasa iba.Penolakan di hati Yuna perlahan memudar.Yuna mengalihkan matanya untuk melihat Yudi dengan cermat, "Bagaimana menurutmu kalau penyakit ayahku ada hubun
Read more

Bab 0320

Yanuar dan Zanny membujuk Yuna cukup lama, hingga akhirnya Yuna itu berhasil dibawa ke kamar di seberang ruang rawat.Yuna bolak-balik di atas ranjang sebelum akhirnya merasakan kantuk.Keesokan paginya.Nuria membawa Zidan ke rumah sakit.Melihat beberapa pengawal dengan baju hitam berdiri di depan ruang VIP, membuat Zidan ketakutan hingga menghentikan langkahnya.Zidan meraih tangan Nuria dan berkata, "Mereka nggak akan melarang kita masuk ke dalam 'kan nek?"Nuria mendengus, "Aku ibunya Yudha, aku kesini untuk menjenguk putraku, kenapa mereka melarangku masuk? Lihat saja siapa yang akan lebih malu, aku akan duduk di sini dan menangis kalau mereka sampai nggak mengizinkanku masuk."Dengan berapi-api Nuria berjalan ke pintu ruang rawat, namun para pengawal segera menghentikannya."Nyonya nggak bisa masuk ke dalam."Nuria seketika merasa kesal, "Aku kesini untuk menjenguk putraku yang terbaring di dalam karena sakit, kenapa kalian melarangku masuk?"Pengawal itu berkata dengan nada din
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
66
DMCA.com Protection Status