Share

Bab 0317

Author: Aryanti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Yuna sampai di rumah sakit ketika Yudha sudah diantarkan ke ruang ICU.

Yuna melihat tubuh Yudha yang terhubung dengan mesin pernapasan dan juga beberapa alat monitor, dirinya berjalan perlahan ke samping ranjang lalu mengangkat tangan besar ayahnya, air mata Yuna menetes di punggung tangan Yudha.

Wano segera memeluk bahu Yuna untuk menenangkannya, "Jangan sedih Yuna, ayah cuma tersulut hingga penyakit jantungnya kambuh, sehingga perlu melakukan operasi penggantian katup jantung lainnya."

Dengan mata berair Yuna melihat Wano, "Tapi kondisi ayah spesial, nggak ada ahli dalam negeri yang berani melakukan operasi itu."

Dengan rasa sakit di hatinya, Wano membantu Yuna mengusap air matanya, "Jangan nangis, nggak bagus untuk bayi kita kalau kamu terlalu sedih. Ayah nggak akan meninggalkanmu dengan adanya aku di sini, aku sudah menghubungi dokter Arshen di luar negeri yang bisa melakukan operasi ini, tapi saat ini dia sedang membantu peperangan yang terjadi di Awanpura, jadi aku yang harus mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0318

    Yudi hanya bisa menghela napas memikirkan hal itu.Sepertinya tidak akan mudah bagi Yuna untuk mengakui asal usulnya.Sekalipun Yuna sudah tahu kebenarannya, mungkin dia tetap tidak akan mau mengakui sosok seorang ayah bajingan yang selalu mencelakai dirinya demi Qirana.Tepat di saat itu Yudi menerima panggilan telepon dari Juna, dia mengangkatnya dengan tidak sabar.Di ujung telepon terdengar suara serak dan sendu Juna."Qirana dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, hidupnya pasti hancur setelah bebas 10 tahun nanti. Kamu harus mencari cara menyelamatkannya Yudi, bagaimanapun juga dia adik tirimu."Juna mulai menggunakan kartu perasaan dengan Yudi.Yudi mencibir, "Jadi demi membebaskan Qirana, ayah sengaja melukai Yuna?"Juna terdiam beberapa saat ketika mendengar itu, lalu berkata, "Itu salah Yuna sendiri karena menolak tawaran, jadi dia harus merasakan imbasnya. Kamu belum melihat betapa kejamnya Yuna, bahkan ketika ayahnya sedang kritis dia tetap nggak menyerah dengan kasus ini. Kalau

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0319

    Ini bukan pertama kalinya Yuna mendengar kalimat seperti itu.Terakhir kali di acara jamuan ulang tahun Marisa, Leni juga mengatakan hal yang sama.Yuna tidak mempermasalahkannya dan hanya tersenyum tipis, "Berdasarkan kalimatmu, berarti aku dan Qirana terlihat mirip, apa itu bisa disebut takdir? Sepertinya lebih tepat kebencian."Melihat Yuna menolak dirinya sendiri membuat Yudi tersenyum pahit."Tolong jangan samakan aku dengan Qirana, oke? Ada kebencian yang dalam antara aku dengannya. Ibunya membunuh ibuku dan aku kehilangan adikku. Aku nggak akan pernah bisa berdiri sejajar dengannya."Demi mendapatkan kepercayaan Yuna, Yudi menceritakan bagaimana Maya dibunuh dan adiknya ditukar oleh seseorang.Yuna melihat rasa sakit Yudi karena kehilangan ibunya dan juga kerinduannya pada adiknya.Yuna sedikit tersentuh.Bahkan Yuna merasa iba.Penolakan di hati Yuna perlahan memudar.Yuna mengalihkan matanya untuk melihat Yudi dengan cermat, "Bagaimana menurutmu kalau penyakit ayahku ada hubun

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0320

    Yanuar dan Zanny membujuk Yuna cukup lama, hingga akhirnya Yuna itu berhasil dibawa ke kamar di seberang ruang rawat.Yuna bolak-balik di atas ranjang sebelum akhirnya merasakan kantuk.Keesokan paginya.Nuria membawa Zidan ke rumah sakit.Melihat beberapa pengawal dengan baju hitam berdiri di depan ruang VIP, membuat Zidan ketakutan hingga menghentikan langkahnya.Zidan meraih tangan Nuria dan berkata, "Mereka nggak akan melarang kita masuk ke dalam 'kan nek?"Nuria mendengus, "Aku ibunya Yudha, aku kesini untuk menjenguk putraku, kenapa mereka melarangku masuk? Lihat saja siapa yang akan lebih malu, aku akan duduk di sini dan menangis kalau mereka sampai nggak mengizinkanku masuk."Dengan berapi-api Nuria berjalan ke pintu ruang rawat, namun para pengawal segera menghentikannya."Nyonya nggak bisa masuk ke dalam."Nuria seketika merasa kesal, "Aku kesini untuk menjenguk putraku yang terbaring di dalam karena sakit, kenapa kalian melarangku masuk?"Pengawal itu berkata dengan nada din

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0321

    Nuria tidak kenal dengan Yudi.Melihat Yudi bersikap sopan, membuat Nuria berpikir pria itu hanya sekedar berbicara.Nuria memaki dengan keras, "Yuna sama murahannya seperti ibunya, nggak punya kemampuan selain menggoda pria. Cuma memiliki Wano saja nggak cukup dan sekarang ada pria lain lagi. Apa kalian para pria itu buta? Nggak tahukah kalian wanita seperti apa Yuna itu?"Setelah Nuria selesai berbicara, dia melihat Yudi yang baru saja membungkuk dan tersenyum padanya, mengangkat kakinya lalu menendang Zidan yang berada di sebelahnya.Tendangan Yudi tiba-tiba membuat Zidan terkesiap hingga tubuhnya goyah ke belakang.Sebelum Zidan sempat pulih, tendangan lainnya kembali mengenai tulang keringnya.Terdengar suara nyaring bergema di telinga setiap orang.Lalu diikuti teriakan kesakitan Zidan."Nenek berhentilah memaki, dia adalah Yudi, kepala dari Keluarga Saradan saat ini yang selalu tersenyum sambil menyembunyikan sebilah pisau."Nuria seketika tertegun.Nuria melihat Zidan terbaring

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0322

    Yudi tentu saja paham ketika melihat Yuna seperti itu.Yudi segera mengambil selimut di belakangnya lalu membalut Yuna dengan selimut itu, serta menenangkannya dengan lembut, "Jangan takut, bayimu pasti baik-baik saja, nggak perlu pikirkan apa pun karena aku sudah mengurus semuanya, oke?"Meskipun Wano tidak ada di sisi Yuna, kalimat Yudi sedikitnya mempengaruhi wanita itu.Hati Yuna yang tegang perlahan mulai tenang.10 menit kemudian, Yanuar berjalan masuk dengan dokter kandungan.Setelah melakukan beberapa pemeriksaan pada Yuna, dokter itu berkata, "Bayinya nggak apa-apa, pendarahan terjadi karena sedikit terlalu emosional. Istirahatlah dengan baik, saya akan resepkan beberapa obat untuk menstabilkan kandungan, apa Anda bisa minum obat tradisional?"Yuna menganggukkan kepala ketika mendengar kata-kata dokter, "Nggak masalah, mohon resepkan sekarang."Dokter kandungan itu menepuk lengan Yuna menenangkannya, "Jangan gugup, pendarahan itu normal dan bukan berarti Anda akan keguguran ha

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0323

    Tubuh Yuna tampak gemetar. Dia sampai terhuyung beberapa kali ke belakang hingga menabrak dinding.Dinding dingin itu membuat Yuna tersadar.Dia tahu betul, kalau dia tanda tangan maka 80% kemungkinan Ayahnya tidak akan bisa keluar dari meja operasi.Kalau dia tidak tanda tangan, sewaktu-waktu Ayahnya dapat meninggal dunia.Meskipun dihadapkan pada dua pilihan yang sulit itu, Yuna tetap memaksakan dirinya untuk tenang.Dia berjalan perlahan ke sisi dokter dan mengambil formulir pelaksanaan operasi itu. Dia tanda tangan di atas kertas itu.Perlahan, air mata mulai mengalir di pipi Yuna dan membasahi kertas itu.Dia berkata sambil terisak, "Bisa nggak aku masuk untuk menemani Ayahku?"Dokter mengerutkan kening dan berkata, "Operasi ini memakan waktu kurang lebih tujuh hingga delapan jam. Dengan kondisi tubuhmu yang seperti ini, nggak memungkinkan untuk bisa masuk. Lebih baik tunggu di luar saja, kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Ayahmu."Yuna hanya bisa mengangguk-angg

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0324

    Dia menepuk-nepuk kepala Yuna. Tangan besarnya sangat ingin tetap berada di atas kepala Yuna. Tapi, dia segera menarik tangannya kembali.Zakri dengan cepat juga segera menghibur Yuna, "Pengacara Yuna, Pak Wano pasti baik-baik saja. Siapa tahu, ternyata dia sudah berhasil lolos keluar. Hanya saja, mungkin di sana masih belum ada sinyal, sehingga nggak bisa menghubungi kita."Melihat semua orang tampak menghiburnya, Yuna pun perlahan merasa lega.Dia menatap semua orang dengan mata yang mulai basah dan suaranya terdengar serak, "Aku tahu dia nggak akan meninggalkan kita. Dia pasti kembali."Setelah berkata hal itu, dia menyeka air matanya, lalu mengambil gelas air itu dan meminumnya.Kemudian, dia menatap Zakri dan berkata, "Zakri, aku ingin makan. Kamu pergi beli makanan, ya."Zakri tampak terdiam sejenak, lalu segera berkata, "Baik. Aku akan segera pergi beli."Setelah beberapa menit kemudian, Zakri sudah membeli Bubur Sapi dan siomai.Yuna duduk di bangku koridor rumah sakit dan mema

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 325

    Itu adalah nomor panggilan tak dikenal yang berasal dari luar negeri.Meskipun suara itu terdengar samar, dia tidak mungkin sampai salah mengenali suara itu.Yudi tiba-tiba menatap ke arah Yuna.Suara Yudi terdengar bergetar, "Dia baik-baik saja, kamu sendiri bagaimana?"Suara Wano terdengar seperti menahan rasa sakit, "Berikan telepon ini pada dia."Yudi berjalan menghampiri Yuna dan dengan sedikit membungkuk dia berkata, "Ini Wano. Dia baik-baik saja."Mendengar hal itu, Yuna tampak terkejut.Butuh beberapa detik baginya untuk dapat bereaksi.Dia segera merebut telepon itu dari tangan Yudi dan menjerit, "Wano."Sambil menjerit, air mata Yuna pun tampak mengalir.Wano memejamkan matanya dengan sedih, "Yuna, aku baik-baik saja. Butuh beberapa hari lagi aku baru bisa keluar dari sini karena semua akses jalan ditutup. Arshen sudah datang?""Sudah. Operasi Ayah juga sukses." Kata Yuna sambil terisak."Baguslah. Akhirnya, aku bisa menepati janjiku padamu. Yuna, apa kamu benar-benar cukup i

Latest chapter

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0655

    Yuna segera mundur setelah Wano menyentuhnya.Dia menatapnya dengan ekspresi datar, lalu berkata, "Pak Wano, kita ini sudah bercerai, tolong jaga sikapmu. Saat ini aku sudah mempunyai pacar."Setelah mendengar perkataan Yuna, Wano merasa lega.Dia langsung tertawa dan berkata, "Beri aku waktu 20 menit."Selesai berbicara, dia berbalik badan dan pergi.Dari perkataan Yuna, Wano tahu bahwa wanita itu sedang memberi peringatan padanya agar tidak terlalu menampakkan kemesraan di tempat umum.Jika tidak, semuanya akan terungkap dan rencana mereka akan sia-sia.Tidak disangka ternyata Yuna mengakui Jeri sebagai pacarnya. Itu artinya Yuna sudah memaafkannya.Setelah memahami maksud dari perkataan Yuna, Wano pun pergi dan berjalan masuk ke mobilnya, kemudian menekan pedal gasnya dengan bersemangat.Dia pun kembali ke kompleks apartemen elit miliknya yang berlokasi di tengah kota.Apartemen di daerah itu dibangun dengan tinggi, luas masing-masing apartemen yang disewakan bisa mencapai 400 meter

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0654

    Ternyata itu karena Yuaris sudah mengetahuinya sejak awal.Anak itu bahkan terus merahasiakannya.Dia hanya seorang anak kecil yang baru berusia dua tahun.Tapi dia harus menanggung beban seberat ini.Memikirkan hal itu, hati Yuna terasa semakin sakit.Dia memeluk kepala Yuaris dan menciumi wajahnya berkali-kali.Suaranya tersendat karena menangis. Dia berkata, "Sayang, Ibu yang seharusnya meminta maaf padamu. Ibu sudah lalai dan membiarkan ayahmu menipu Ibu selama dua tahun. Selama itu Ibu nggak memenuhi tanggung jawab sebagai seorang ibu. Ibu benar-benar sangat sedih."Yuaris juga menangis saat melihat Yuna menangis.Tangan kecil Yuaris menepuk kepala Yuna dengan pelan dan berkata, "Ibu, jangan menangis. Aku juga jadi ingin menangis kalau melihat Ibu sedih."Saat melihat anak dan ibu itu berpelukan dengan sedih, Maggie akhirnya tidak bisa menahan perasaannya lagi.Dia berjalan mendekati Yuna dan menepuk-nepuk punggungnya, lalu berkata, "Yuna, luka Yuaris belum pulih. Setelah efek biu

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0653

    Air mata yang asin dan bercampur rasa darah memenuhi mulut Yuna.Dia tidak bisa melupakan rasa sakit di hatinya saat dirinya kehilangan bayinya dua tahun lalu. Dia tidak akan pernah bisa melupakan rasa kecewa saat melihat mayat bayinya.Hampir setiap malam dia memimpikan hal yang sama selama dua tahun.Dia bermimpi anak yang sudah meninggal itu memanggilnya dengan sebutan ibu.Keesokan pagi setiap terbangun dari tidur, bantalnya selalu basah.Rasa rindu yang terus terulang setiap hari dan rasa sakitnya yang semakin bertambah itu menyebabkan depresinya kambuh.Ternyata semuanya palsu.Selama ini ternyata bayi yang dikira sudah tiada itu selalu berada di sampingnya.Yuna tidak hanya tidak memberinya ASI secara eksklusif, tapi juga merasa gagal memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.Dia dengan bodohnya juga mengira bahwa Yuaris menyukainya hanya karena keakraban mereka.Ternyata itu adalah ikatan batin antara ibu dan anak.Betapa bodohnya Yuna yang selama ini tidak menyadari ikat

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0652

    Terlebih lagi, pada saat itu, dia juga melihat bahwa jenazah bayinya memang sekecil itu.Yuna terus merasa ada yang tidak beres selama dua tahun terakhir.Mengapa saat pemeriksaan kehamilan dokter mengatakan bahwa ukuran tubuh bayi Yuna normal?Mengapa bayinya ternyata berukuran kecil ketika lahir?Ternyata, bayi yang dia lihat saat itu bukanlah anaknya.Namun, dia adalah anak dengan penyakit jantung yang ada dalam perut Maggie.Selain itu, Wano sengaja membuat bayinya diasuh oleh Maggie.Untuk menghindari perhatian orang-orang jahat.Jadi, Yuaris adalah bayinya.Itu sebabnya golongan darahnya sama dengan Yuaris, yaitu Rh-negatif.Yuna tak bisa menahan air matanya lagi saat menyadari semua ini.Melihat ekspresi panik dan kebingungan Maggie, membuat air mata Yuna tak bisa berhenti mengalir.Dia menahan semua rasa sakit dan kepiluan dalam hatinya.Dia melihat Maggie dan Xena seraya berkata, "Kak Maggie, Kak Xena, terima kasih."Dengan kalimat sederhana itu, mereka semua langsung memahami

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0651

    Mendengar ucapannya, raut wajah Maggie seketika berubah. Dia pun buru-buru menarik lengan Yuna seraya berkata, "Kamu nggak boleh melakukannya."Saking cemasnya, perkataannya terdengar melengking.Yuna memandangnya dengan kebingungan, "Kenapa nggak boleh? Kita ini saudara dan Yuaris itu anakmu. Aku bisa saja mendonorkan darah dalam situasi medis yang darurat begini."Mendengar perkataan Yuna, sang dokter pun berkata, "Kalau memang begitu, ini bisa jadi tindakan darurat. Dengan begitu, anak itu nggak perlu menunggu terlalu lama dan ini bisa meringankan rasa sakitnya.""Itu juga nggak boleh. Pokoknya kalau aku bilang nggak bisa, berarti nggak bisa. Dia anakku, aku nggak mau ada kesalahan terjadi padanya. Bagaimana kalau tubuhnya menolak? Yuaris masih sangat kecil."Yuna merasa bingung dan tak mengerti dengan keanehan pemikiran Maggie.Maggie biasanya bukan orang yang seperti ini.Dia juga begitu menyayangi Yuaris.Bahkan, dokter pun menyatakan kalau hal itu diperbolehkan, lantas mengapa d

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0650

    Yuaris mengangguk berkali-kali.Melihat bayangan mereka yang pergi, membuat mata besarnya terus bergerak.Bagaimana caranya agar sang tante tidak mengetahui kebenarannya?Dokter Sari bersiap untuk memeriksa Yacob.Tiba-tiba saja dia bertanya, "Pengacara Yuna, apa kamu yakin ini anaknya? Bukan yang di luar sana?"Yuna sedikit kebingungan, "Kenapa? Ada yang salah?""Anak ini nggak punya bekas luka sedikit pun, jadi dia nggak pernah menjalani operasi."Hati Yuna agak berdesir ketika mendengarkan kata-kata itu, "Mungkinkah kakakku takut anak itu punya bekas luka, jadi dia melakukan operasi penghilang bekas luka?"Sari memeriksa tubuh Yacob dengan alatnya dan berkata, "Aku bisa memastikan kalau anak ini nggak punya penyakit jantung dan belum pernah melakukan operasi apa pun. Mereka berdua kembar, jangan-jangan kamu salah orang.""Nggak mungkin, mereka berdua bukan kembar identik, jadi sudah berbeda sejak kecil. Mana mungkin aku nggak mengenali mereka.""Kalau begitu, ini aneh. Anak itu sebe

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0649

    Pada saat ini, ponsel Zanny berdering.Dia melihat layar ponselnya dan menerima telepon dari Yuna."Yuna.""Zanny, apa kamu sudah mendapatkan buktinya?""Sudah, aku akan segera mengirimkannya padamu.""Oke, serahkan semua urusan ini padaku."Mereka berdua mengobrol sebentar sebelum Yuna mengakhiri percakapan mereka.Yuna menatap dua bocah di depannya dan berkata, "Tante mau pergi kerja, kalian bermain saja dulu dengan pelayan dan Kakek. Sebentar lagi Nenek cantik akan tiba. Main yang tenang dan jangan lari-lari, mengerti?"Yuaris dan Yacob mengangguk berkali-kali, lalu berkata, "Kami mengerti, Tante bisa berangkat kerja dengan tenang."Yuna mengatakan sesuatu pada pelayan sebelum akhirnya pergi dengan mengendarai mobilnya.Hari ini dia akan pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian kliennya yang merupakan seorang dokter anak.Suami klien itu berselingkuh dan diam-diam memindahkan harta bersama yang sudah mereka kumpulkan.Demi mendapatkan hak asuh anak, mereka bertengkar dengan sen

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0648

    Setelah mendengar perkataan Yuna, mata Zanny memancarkan rasa sakit yang tidak terlukiskan.Selama dua tahun, dia mampu menyembunyikan penderitaannya dengan baik.Dia pikir tidak ada orang yang bisa mengetahui pikirannya.Siapa sangka ternyata Yuna bisa menebaknya dengan tepat.Dia meremas jari Yuna dengan pelan dan menggelengkan kepalanya.Hanya dengan satu gerakan, Yuna bisa mengetahui apa yang ingin dikatakan Zanny.Dia segera mengangguk dan berkata, "Jangan khawatir, aku tahu apa yang harus kulakukan."Pada saat ini, Yanuar tiba-tiba mendorong pintu dan masuk.Saat melihat Zanny yang sudah siuman, dia segera berjalan ke samping kasur.Dia menatap Zanny dengan emosi yang tidak bisa digambarkan.Dia dengan suara serak bertanya, "Zanny, bagaimana keadaanmu?"Mata Zanny yang semula berlinang air mata itu langsung terlihat dingin saat melihat Yanuar.Dia menundukkan pandangannya dan melengkungkan sedikit bibirnya.Zanny memang sedang tersenyum, tapi Yanuar merasa bahwa mantan kekasihnya

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0647

    Saat bisa melihat kembali ekspresi marah Yuna, Wano tersenyum bahagia.Tangannya yang besar membelai telinga Yuna, dia dengan suara rendah berkata, "Ayo umpat aku sekali lagi!""Dasar bajingan tengik!"Yuna mengumpat Wano sekali lagi tanpa ragu.Dia tidak hanya ingin mengumpatnya, tapi juga ingin menggigitnya sekeras mungkin.Jika bukan karena Wano menggoda Yuna seperti siluman rubah, wanita itu tidak harus menunjukkan ekspresi memalukannya di depan Wano.Saat dirinya bisa kembali mendengarkan umpatan yang sudah tidak asing baginya, Wano tertawa dan memeluk wanita itu dengan erat.Wano berbaring di pundak Yuna, ada emosi tak tertahankan yang terdengar dari suaranya.Ada perasaan bersemangat sekaligus kesedihan yang didominasi oleh rasa sakit hati."Akhirnya Yunaku kembali."Yuna yang suka memukul, mengumpat dan memarahinya akhirnya kembali seperti sedia kala.Tangan besar Wano membelai kepala Yuna dengan lembut, dia sekali lagi berkata dengan suara lembut. "Untuk seterusnya, kamu seper

DMCA.com Protection Status