"Bonbon, jangan nakal!"Setelah mendengar suara Wano, barulah Bonbon menghentikan gonggongannya.Namun, dia tetap berada di antara Xena dan Yuna.Wano berjalan mendekati Bonbon, lalu membungkuk dan memijat leher Bonbon pelan. Wano kemudian berkata dengan penyesalan, "Maaf, Bonbon memang nggak suka kalau ada pria selain aku mendekati ibunya."Bagaimana mungkin Yuna tak mengerti dengan apa yang terjadi.Yuna menatap Wano dengan tajam dan penuh amarah, "Wano, kamu sebenarnya mau apa, sih?"Wano membelalakkan matanya dengan santai, terpancar sebuah perasaan yang mendalam dari mata menawannya itu."Memang kamu nggak lihat kalau aku lagi membantu Bonbon mengejar ibunya kembali?"Yuna menggigit bibirnya dengan kesal, "Kalau begitu, biar kuberitahu, kamu nggak akan bisa mengejarnya, karena aku nggak akan memberimu kesempatan."Setelah mengatakannya, dia mendekati Xena dan bertanya dengan penuh perhatian, "Kak, kamu nggak apa-apa, 'kan?""Nggak apa-apa, kamu naik dulu saja. Hari ini sangat mele
Read more