Wano menerobos masuk tanpa memedulikan apa pun dan langsung merengkuh Yuna dalam pelukannya.Suaranya penuh dengan rasa sakit yang tak bisa diungkapkan."Yuna, berikan aku kesempatan lagi. Kali ini, aku akan memperlakukanmu sebaik mungkin. Aku nggak akan mengecewakanmu lagi, oke?"Wano selalu menganggap dirinya sangat hebat dan tak terkalahkan.Sangat mustahil baginya untuk mengutarakan permintaan maaf.Namun, kini dia memeluk Yuna dengan mata berkaca-kaca, memohon agar dirinya bisa mendapat kesempatan lagi.Yuna menggigit bibirnya dengan keras.Dia mencoba berbicara dengan tenang."Wano, kamu nggak tahu betapa sulitnya hidupku saat Qirana baru kembali ke negara ini. Satu telepon darinya saja bisa membuatmu meninggalkanku berkali-kali. Bahkan, kamu malah memilih bersamanya ketika aku sangat membutuhkanmu.""Saat itu, aku terus mengorbankan diriku sendiri, melampaui batasku, dan memberimu kesempatan lagi dan lagi.""Tapi, ketika aku menyadari kalau hubungan kita hanya permainan tanpa pe
Read more