Setelah sebulan tidak bertemu, Wano terlihat jauh lebih kurus.Matanya yang dalam terlihat cekung, kerutan di ujung matanya pun semakin terlihat jelas.Yuna belum pernah melihat Wano terlihat sedemikian hina.Yuna berdiri diam di tempatnya, memperhatikan Wano mendekatinya langkah demi langkah.Wano yang senantiasa muram, sedikit tersenyum saat melihat Yuna.Dia berkata dengan suara serak, "Yuna, terima kasih sudah mau mengambil kasusku."Yuna segera menundukkan pandangan, berusaha menjalankan tugasnya dengan profesional, "Aku diutus oleh pemimpin kota untuk menjadi pengacaramu. Mari kita bahas kasus ini."Yuna menaruh perekam suara di sampingnya, siap untuk memulai pekerjaannya.Namun, suara Wano yang rapuh mengganggunya."Yuna, kita sudah sebulan nggak bertemu, apakah kamu baik-baik saja? Apa kamu pernah memikirkan aku saat kamu nggak bisa tidur?"Yuna, aku selalu memikirkanmu setiap hari, sangat merindukanmu."Wano memandang Yuna dengan penuh kasih, wajahnya yang tampan dipenuhi deng
Read more