Semua Bab Istri Tawanan Sang Mafia : Bab 41 - Bab 50

54 Bab

41 || Ha–mil?

Pria yang sedang tertidur dengan full naked terlihat mengerjapkan mata. tidur damainya harus di ganggu oleh suara berisik. Pria itu membuka mata, dan menggeram kesal karena waktu masih menunjukan jam 11 malam.Gabriel menoleh ke samping, dan tidak mendapati sang istri di sana."Sshhh," rintih Gabriel saat merasakan punggungnya sangat sakit.Saat sedang menikmati bibir manis Grazella, dengan lihai gadis itu justru mendorongnya, dan Gabriel harus merelakan punggung kekarnya mencium lantai marmer yang dingin.Istrinya beralasan tidak kuat menahan bau dari tubuh suaminya. Padahal Gabriel sudah mandi.Alhasil pria itu rela mandi malam-malam dari pada harus tidur pisah kamar dengan sang istri."Hoek ... hoek ...." Gabriel membawa pandangan ke arah sumber suara, yang berasal dari kamar mandi.Pria itu langsung turun dari ranjang, sembari memakai boxernya, karena tubuhnya masih full n4ked, tentu saja karena mereka baru melakukan olahraga malam.Kemudian sang pria menghampiri istrinya, yang ber
Baca selengkapnya

42 || Kebahagia'an Gabriel

Di ruang inap yang besar itu terdengar suara saling bersautan, mereka terlihat sedang berbeda argument. Pria dengan setelan serba putih terlihat kesal."Sudah kukatakan kalau besok pagi saja, Briel bukannya sekarang!" kesal sang dokter."Aku tidak bisa menunggu! Buat apa aku menjadi donatur tetap di sini, kalau aku tidak mendapatkan pelayanan yang spesial!" balasnya lantang."Masalahnya mana ada Dokter obgyn, yang praktek di rumah sakit tengah malam begini, Gabriel?" Lucas sudah sangat muak dengan tingkah sepupu sekaligus sahabatnya itu. Dia menjambak rambutnya dengan frustasi."Aku tidak perduli! Cepat kau hubungi dokter itu, atau rumah sakitmu akan aku bakar! Jangan lama aku tunggu 15 menit!" Gabriel kembali duduk di pinggiran brangkar istrinya, dia mengecup tangan mungil itu secara terus menerus.Sedangkan Lucas terlihat gemas, dia memijit pelipisnya dengan kasar. Lucas memilih melakukan tugasnya. Dia tahu betul ucapan pria itu tidaklah main-main. • • •Pria dengan wajah tampan itu
Baca selengkapnya

43 || Kau melakukan–nya lagi El

Pria itu mencium aroma vanilla yang menyeruak di tubuh Grazella, yang membuatnya mabuk kepayang.Gadis itu sedikit meremang mendengar nada berat Gabriel."Lepas ini tempat umum, Leon! Setidaknya tahanlah," celetuk Grazella mulai geram dengan aksi pria itu.Bukanya berhenti, Gabriel justru sedang asyik menikmati wahana kesukaannya. Gabriel terus merem4s lembut semangka matang sang istri."Mmmpptt ...." Grazella berusaha menahan suara laknatnya agar tidak keluar."Keluarkan desah4nmu, El. Aku suka mendengarmu mendes4h," perintah pria itu, terlihat suara Gabriel sudah semakin berat. Tangan pria itu lebih kasar merem4s semangka besar itu."L–Leon berhenti. Ini di tempat umum ... ahhhh ...." Entah sedari kapan dress yang Grazella pakai sudah terselik4p. Bahkan br4nya sudah di turunkan ke bawah.Gabriel melum4t serta menjil4ti nippl3 pinky yang sudah men4ntang itu."Apa kamu tau fungsi ruangan privat seperti ini, Baby? Ini di khususkan untuk pasangan yang ingin bermesra4n, jadi kita harus me
Baca selengkapnya

44 || Men4iki Si Merah

Setelah kejadian di restoran, Grazella lebih overprotektif terhadap suaminya.Gadis itu selalu menyuruh Gabriel untuk membawa bodyguard kemana pun ia pergi. Gabriel hanya bisa menuruti perintah istrinya, dia sangat menikmati perubahan sikap Grazella.Semenjak hamil, Grazella memang lebih manja dan tidak malu-malu untuk mengungkapkan rasa khawatirnya.Bahkan Jessie bersikap lebih baik terhadap Grazella. Seperti pagi ini, gadis itu sedang duduk di taman samping dengan berbagai cemilan di tangannya, bersama dua maid. Dan dengan lihai Jessie ikut duduk di samping Grazella, setelah selesai melakukan joging, yang membuat bumil itu keheranan."Ada apa dengan matamu? Kenapa melihatku seperti itu? Mau mengajak ribut?" tuduh Grazella. Gadis itu menatap sinis ke arah adik suaminya itu."Percaya diri sekali kamu! Ini Mommy Vidio call," sergah Jessie langsung."Really?" balasnya. Grazella dengan cepat mengambil benda pipih bergambar apel
Baca selengkapnya

45 || Membuat darah tinggi Gabriel kambuh

Setelah sampai di depan gedung pencakar langit itu, wajah Grazella terlihat kesal. Dia mengedarkan pandangan, dan menemukan seseorang yang ia cari. Grazella segera menghampiri paruh baya yang sedang duduk di salah satu kursi di sana.Paruh baya itu sedikit terpesona melihat tampilan menantunya. Sangat berbeda saat ia melihat di mansion.Saat itu Grazella terlihat anggun dan lemah lembut, tetapi melihat penampilannya sekarang, auranya menjadi berani dan swag. Paruh baya tersenyum senang."Mom, kita pindah mall saja, ya? Tidak apa kan?" tanya Grazella. Gadis bersurai pink dan paruh baya itu saling memandang."Kenapa?" jawab Jessie. Gadis itu terlihat kesal. Dia sudah ingin menghabiskan uang kakaknya itu."Bukannya kamu mau balas dendam dengan suamiku Jess?" Gadis itu mengangguk yakin."Maka dari itu, ikuti saranku. Jangan shopping di mall ini. Percuma kamu menghabiskan uang di mall ini, kalau ujungnya Leon juga yang untung," jela
Baca selengkapnya

46 || Hanya p3tting, Sayang.

Di mansion mewah itu terlihat sangat kacau, semua barang yang ada di ruang tamu itu sudah berantakan tak berbentuk."Brengs3k! Karenamu saham di perusahaan itu semakin turun! Bahkan semuanya sudah menjual saham mereka, mana janjimu yang akan mengembalikan semuanya,Selena! Dasar j4lang!" seru paruh baya tersebut.Tangan kekarnya melayangkan tamparan pada wajah cantik putrinya. Gadis bernama Selena itu menjerit memohon ampun pada sang ayah.  "Ampun, Dad. Aku janji akan membuat Gabriel kembali padaku," sumpah sang gadis."Kalau dengan cara lembut tidak bisa, aku akan melakukannya dengan paksa! Aku akan membuat Gabriel kembali mendukung perusahaan itu, Dad!" seru Selena."Bagaimana caranya! Sekarang saja aku dengar dia sudah punya kekasih baru. Ck. Dimana peranmu sebagai tunangannya Selena! Apa kau hanya di anggap seorang j4lang untuknya!" cecar paruh baya itu."Sial4n! Harusnya dulu aku benar-benar membunuh gadis itu!" se
Baca selengkapnya

47 || Disiksa Bumil

Sinar pagi sudah menjalankan tugasnya. Terlihat wanita dengan surai panjang coklat sedang tidur dengan nyenyak.Seseorang dengan pakaian maid sudah siap melakukan tugasnya. Dia membersihkan kamar mandi dan merapikan meja rias sang Nyonya. Suara berisik itu membuat Grazella terbangun.Grazella mengusap matanya yang perlahan terbuka. Dia kebingungan melihat maid tersebut, dari belakang dia bukanlah Emma ataupun Bibi Margaret. Karena maid yang di ijinkan masuk hanyalah mereka berdua."K–kamu siapa?" tanya Grazella langsung. Sang empu yang merasa di panggil segera membalikan tubuhnya dan menghampiri Grazella."Anda sudah bangun, Nyonya?" balas Maid tersebut. Mata Grazella membulat sempurna mendengar suara itu."S–Sheryl?" Maid itu mengangguk."Pagi Nyonya. Maaf saya terlambat, tapi perkenankan saya mengucapkan ini,""Selamat atas pernikahan Nyonya dan Tuan. Semoga kalian bisa bersama sampai akhir hayat, dan juga selamat atas kehamilan Nyonya, saya sangat bahagia mendengar semua itu Nyonya.
Baca selengkapnya

48 || USG

Sepasang sejoli sedang berjalan di koridor rumah sakit, yang di ikuti oleh beberapa pria berbadan kekar menggunakan pakaian serba hitam. Gabriel dan Grazella berhenti kala melihat Lucas yang sudah menunggu di depan ruangan."Hey, Grazella. Akhirnya kita bisa bertemu lagi," sapa pria dengan jubah putih itu"Halo, Lucas. Bagaimana kabarmu?" jawab Grazella. Dia menjabat tangan Lucas yang sudah menyapanya."Seperti yang kau lihat, sangat baik," balas Lucas dengan tertawa."Sudah, cukup. Dan kamu, Baby. Jangan kecentilan! Dia adalah sepupuku, dan untukmu, Lucas, kita periksa Anakku sekarang!" perintahnya datar. Gabriel mengusap tangan Grazella dengan kasar, dia tidak ikhlas gadisnya di sentuh oleh pria lain. Gadis itu langsung menatap tajam ke arah sang suami."Baiklah, ayo aku antar kalian ke bagian obgyn." Lucas segera mengantar mereka ke salah satu dokter terbaik di rumah sakitnya. Mereka segera menuju ruang dokter obgyn."Ini dokter Chatrine, dia yang akan memeriksa Istrimu," jelas
Baca selengkapnya

49 || 4si?

Grazella menatap datar pada wanita di depannya. Selena yang mendapatkan tatapan itu tersenyum puas."Kamu tau? Bahkan kami pernah s3ks di ruang ganti, karena dia selalu mengingink4n tubuhku," ucapnya bangga. Selena tersenyum lebar.Grazella berusaha untuk tenang, meskipun dadanya sangat sakit mendengar hal itu. Tidak bisa di pungkiri dia sangat marah mengetahui suaminya masih saja bersama wanita lain.Gadis itu tidak tahu, kalau Selena dan Gabriel sudah tidak berhubungan, dan pertunangan itu sudah batal."Ya ... mungkin Suamiku memang b4jingan. Dia banyak melakukan s3ks di luaran sana. But it's ok, dia sudah berjanji hanya tubuhku yang akan dia nikmati, jadi apa yang harus aku takutkan?" jelas Grazella yakin."Sekarang aku Istrinya, dan Nyonya satu satunya di mansion ini. Aku juga diterima baik oleh Keluarganya. Jadi aku tidak perduli Suamiku dengan wanita lain, yang penting statusku sah menjadi Istrinya dan bukan hanya sebagai pemuas naf
Baca selengkapnya

50 || Baby Room

Saat Gabriel menghis4p dengan kuat semangka Grazella, dia merasakan sesuatu yang sangat familiar di lidahnya."J–jadi itu semua benar," batinnya dengan wajah penuh kebingungan. Gabriel menatap wajah Grazella yang sudah mendongak ke atas dengan mata tertutup."5hit! Kenapa wajahnya sangat s3ksi!" Batinnya menggeram kesal."Baby, apa benar itu 4si milikmu?" Tubuh Grazella langsung mematung, wajahnya sudah pucat pasi."K–kenapa? Apa kamu jijik?" tanya Grazella. Gadis itu terlihat sedikit kecewa dengan hal itu."No! Aku sangat menyukainya," ungkap Gabriel. Gadis itu hanya diam, dia masih syok kenapa bisa suaminya tahu."Kamu tau dari mana?""Tidak penting, sejak kapan kamu melakukan itu?" Grazella kebingungan dengan pertanyaan sang empu."Menukar itu dengan milikmu?" Grazella menggaruk tengkuknya."Sejak aku berusa kabur," jawab sang gadis. "Mulai sekarang jangan pernah kamu lakukan itu lagi," per
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status