Katherine membeku sejenak. Melihat sosok yang sangat dia kenali berdiri di hadapannya sekarang. Tidak hanya itu di belakang sosok tersebut, ada dua pelayan wanita berdiri tak jauh dari mereka.Dengan raut wajah muram, Celine pun kembali bertanya. "Kau mau pergi?" Katherine tergugu. Apakah harus berkata jujur pada Celine saat ini. Tapi, jika dia mengatakan sebenarnya, apa Celine memperbolehkan dirinya pergi. Katherine mendadak bimbang. "Kalau kau mau pergi, pergilah. Aku tidak bisa menahanmu, maafkan putraku, karena melukai hatimu." Celine bereaksi lagi saat Katherine tak memberi tanggapan. Wanita yang umurnya sudah tua namun masih terlihat cantik tersebut seakan tahu isi pikiran Katherine saat ini. Katherine sedikit terkejut. Respons Celine tak sesuai dugaannya. Bola mata kelabu itu mulai berkaca-kaca, merasa terharu, karena mertua perempuannya ini ternyata begitu baik dan selalu berpihak padanya."Terima kasih." Tas yang dipegangnya pun langsung terjatuh, Katherine berhamburan mem
Read more