“Mulai hari ini aku talak kamu,” kalimat itu diucapkan Angga dengan tenang. “Dan sekarang kita bukan lagi suami istri.” Ruangan itu seketika hening, bahkan tak terdengar tarikan napas dari tiga orang yang berbagi ruangan itu. Keheningan yang mencekam. Angga masih diam menunggu reaksi wanita yang baru saja dia ceraikan itu. Wajah yang tadi terlihat penuh senyum itu seketika menjadi pucat, ada rasa tidak tega di hati Angga, tapi inilah langkah yang harus dia lakukan, toh pernikahan mereka hanya di atas kertas saja. Andai wanita itu paham dan menyadari posisinya sejak awal mungkin Angga tidak akan sampai berbuat begini. “Tapi, Mas, apa salahku, bukankah aku belum melahirkan,” kata wanita itu berang, dia tak terima dibuang begitu saja, dia terbiasa dipuja oleh para pria. “Aku sudah membicarakannya dengan Rudi Hartono, pernikahan kita adalah kesepakatanku dengannya dan dia setuju dengan ini, jadi tidak ada alasan untuk kamu menolak.” Angga merasa seperti laki-lak
Read more