Home / Fantasi / AJISEKA / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of AJISEKA : Chapter 91 - Chapter 100

141 Chapters

91. Dua kekuatan iblis.

Hutan bergemuruh sepanjang malam, rupanya pertarungan belum berakhir hingga pagi hari. Bahkan, burung yang biasanya berkicau dengan tenang harus terbang menyelamatkan diri. Pasalnya aksi kejar-kejaran terjadi di sepanjang jalur sungai besar menuju selatan.Artinya mereka melewati wilayah padepokan Kembang Kenongo dan tujuan awal Ajiseka. Tanpa mereka sadari, seorang lelaki empat puluh tahunan menyadari keributan yang terjadi. Bahkan, ia juga mengikuti arah lesatan yang mengakibatkan gemuruh di pepohonan pinggir desanya.Haryo Wicaksono, lelaki itulah yang menyadari adanya pertarungan. Ia menguntit tanpa mengajak muridnya, tetapi rupanya sosok lain juga mengikuti langkahnya. Salindri, gadis yang malam tadi melakukan meditasi juga menyadari adanya keributan dan kebetulan melihat sang ayah pergi ke arah yang sama.Sementara itu, aksi kejar-kejaran berhenti di sebuah desa yang begitu suram. Sepi dan seperti di tinggalkan oleh penduduknya. Di tempat itulah Ajiseka dan Galuh menghentikan pe
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

92. Kematian Brojolewo.

“Romo, apa yang terjadi? Mengapa se-pagi ini ada pertarungan?” Tanya Salindri yang baru saja menyusul ayahnya.Mendengar ucapan itu Haryo Wicaksono pun tersentak kaget. Ia tidak menduga kalau putrinya juga mengikuti pertarungan yang terjadi. Namun, dirinya tidak berani melihat lebih dekat, ia tidak ingin terkena imbas perkelahian yang menurutnya berbahaya itu.“Sebaiknya kamu pulang saja, Nduk? Lihatlah, mereka bukan orang sembarangan,” ujar Haryo Wicaksono sembari mengusap lengan putrinya.“Tidak mengapa, Romo? Bukankah itu pemuda yang dulu itu?” jawab Salindri sembari mengamati pertarungan.“Benar, Romo merasa sebentar lagi akan terjadi sesuatu yang besar di wilayah Selatan ini. Kemunculannya tentu tidak sekedar mengembara,”“Jika seperti itu, kita harus bersiap membantunya. Terlebih mereka hanya berdua saja menghadapi pimpinan Kembang Kenongo, saya khawatir mereka akan kewalahan, Romo?”“Jangan gegabah, Salindri... Lihatlah gadis yang membantu Nak Ajiseka, dia bertarung dengan makh
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

93. Melawan pimpinan padepokan.

Semudah itu seorang yang memiliki ilmu Kanuragan tingkat tinggi meregang nyawa, hanya karena pengaruh iblis yang merasuki dirinya dan meyakini dapat mengalahkan lawannya. Padahal, jika Brojolewo benar-benar menggunakan kekuatan aura alamnya kemungkinan besar akan membuat Ajiseka kewalahan. Hal itu terbukti dari kekhawatiran Kumbolo yang notabene kekuatan intinya adalah air, setidaknya Kumbolo ingin menghindari kekuatan yang sama-sama berasal dari alam.Beruntung iblis mendahului Brojolewo, dan meminjam raganya. Dan saat ini, wakil pimpinan Padepokan Kembang Kenongo itu benar-benar tewas. Bahkan, pedang Nogoweling masih menancap di dadanya. Seperti yang di inginkan oleh Kumbolo, energi panas dengan cepat menyebar dari pedang dan bau daging terbakar mulai menguat. Artinya, raga Brojolewo benar-benar akan terbakar. Perlahan tetapi pasti, aroma sangit pun semakin tajam menusuk Indera penciuman, pada akhirnya tubuh Brojolewo menghitam dan terbakar hingga menyisakan abu.Tinggalkan Kumbolo
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

94. Terbakar

Haryo Wicaksono dan Salindri membawa Galuh ke kediamannya, pasalnya kondisi gadis itu semakin melemah setelah mendapat serangan mematikan dari Dewi Wengi. Oleh sebab itu Haryo Wicaksono memutuskan menyelamatkan Galuh terlebih dahulu, ia yakin ada sesuatu yang menyebabkan merosotnya kekuatan tubuh Galuh. Bahkan, saat sampai di kediamannya bibir gadis itu sudah mulai membiru.“Romo, sepertinya gadis ini terkena racun dari Nyai Dewi Wengi, tetapi aku tidak melihat adanya luka di tubuhnya,” ujar Salindri kepada Ayahnya.“Bawa ke bilikmu, Nduk? Buka pakaiannya dan periksa semua, Romo yakin ada sesuatu yang melukainya.”Beberapa saat setelah memeriksa tubuhnya, Salindri menemukan kejanggalan di punggung galuh. Sebuah jarum perak menancap disana, melihat itu Salindri tidak langsung mencabutnya. Ia tidak mau mengambil resiko jika sembarangan melakukannya, melihat bagian yang tertancap membiru saja sudah menandakan jika jarum itu beracun.“Romo!” panggilnya kemudian.“Ada jarum yang menancap,
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

95. Pertemuan Ayah dan anak

Api berkobar semakin tinggi. Bahkan, Roh Nogoweling yang membersamai Ajiseka masih memutari tubuh Dewi Wengi yang terbakar. Begitu juga dengan api yang tidak kunjung padam dan menyembur tanpa henti dari mulutnya. Sekalipun lengkingan terdengar menyayat dari Dewi Wengi, tetapi tidak menghentikan prosesi peleburan itu.Aroma daging terbakar menguar cukup lama dan kobaran api yang semakin besar, hingga akhirnya api menyusut seiring habisnya raga Dewi Wengi. Pertarungan yang menghabiskan waktu sehari semalam senyatanya menyisakan dua gundukan abu kematian yang mulai terkikis oleh hembusan udara. Ajiseka kembali ke wujud aslinya dan memastikan jika tidak ada keanehan yang mungkin bisa membangkitkan Dewi Wengi.“Maafkan aku makhluk Tuhan yang paling sempurna, kalian harus berakhir seperti ini.” ujar Ajiseka setelah memastikan tidak ada kejanggalan yang terjadi.Ia menundukkan kepala dan mendoakan mendiang musuhnya, memohon belas kasihan kepada sang pencipta agar di beri ampunan atas segala
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

96. Kekhawatiran Sumokolo

Masih di wilayah selatan, tidak jauh dari padepokan Kembang Kenongo. Sekelompok orang dari padepokan Lowo Ireng bergerak menuju barat. Tujuannya adalah desa-desa yang berpotensi menentang keberadaan adanya padepokan yang berada dalam kendali sekte aliran hitam atau sesat.Tidak tanggung-tanggung, mereka tanpa segan melukai siapa saja yang di inginkan. Seperti halnya kelompok yang di pimpin oleh Brojolewo, merampok dan merampas paksa wanita yang di inginkan. Bahkan, mereka tanpa segan melecehkan wanita yang di inginkan di depan keluarganya.Seperti halnya saat ini. Desa yang menjadi targetnya porak-poranda, banyak mayat orang yang melakukan perlawanan. Akibatnya karena di dera ketakutan para warga terpaksa bergabung dengan mereka, sayangnya walaupun sudah bergabung tapi wanita-wanita mereka sama saja di minta oleh anggota sekte.Ternyata setelah meninggalnya Tanu, padepokan Lowo Ireng bertindak lebih brutal dari sebelumnya. Bahkan, terkadang dipimpin langsung oleh Roro Palupi, Sang ket
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

97. Dua pimpinan lelembut.

Ulas senyum merekah indah, seindah pagi yang menyapanya. Galuh, selama proses pemulihan luka dalam, beberapa hari ini dirinya selalu di temani adik kandungnya. Ya! Haryo Wicaksono dan Salindri, keluarga yang terpisah akibat peperangan melawan sekte aliran hitam di masa lalu.Sedangkan Ajiseka sendiri masih melakukan meditasi di ruangan khusus yang disiapkan oleh Haryo Wicaksono. Terhitung sudah tiga hari Ajiseka mengurung diri tanpa makan dan minum. Rupanya Ajiseka sedang bepergian ke alam lain dengan cara meraga sukma.Ia menemui beberapa pimpinan padepokan lelembut aliran putih, termasuk padepokan Balung Wojo. Dirinya meminta izin kepada gurunya dan meminta murid utama untuk berjaga jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Ajiseka juga menemui Ki Paksi Maruta dan mengajak Elang perak menemani dirinya mencari desa-desa yang menjadi korban anggota sekte Kembang Kenongo.Ajiseka ingin mengetahui letak pasti sebelum mendatangi perkampungan yang akan ia datangi, oleh sebab itu juga d
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

98. Tewasnya Kadut.

Paksi Maruta, sejatinya adalah gelar untuk siluman burung yang memiliki kecepatan terbang luar biasa cepatnya. Bahkan, sebelum nama itu tersemat. Bertahun-tahun Paksi Maruta menjalani tapa Brata di udara.Jadi, kecepatan lesatan siluman ular bernama Kadut tidak ada artinya jika di bandingkan dengan Paksi Maruta. Dan serangan yang dilakukan Kadut malah mengenai bangunan padepokan Wono Kelono. Akibatnya siluman ular itu mengalami luka yang luar biasa.“Apa maksudmu, Kadut? Mengapa tiba-tiba kau menyerang Ki Paksi Maruta?” tanya Wono Kelono.Bukan jawaban yang di dengar oleh pimpinan padepokan Wono Kelono, tetapi suara mirip Kokok induk ayam yang memanggil anaknya. Seketika ratusan ular siluman datang dari berbagai arah. Seringai licik dan penuh kemenangan tergambar jelas, dengan bantuan siluman yang berpihak padanya, Kadut merasa mampu menundukkan padepokan.“Ikutlah bergabung dengan diriku, Ki. Aku tau saat ini semua kalangan sedang bersitegang. Dan demi baktiku kepada padepokan ini, b
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

99. Menguji digdaya asli Ajiseka.

Raja dedemit alas kulon, memiliki tubuh tinggi besar. Menyerupai manusia, tetapi setiap sisi pipinya tumbuh cula. Seonggok mahkota tersemat begitu kokoh di kepalanya yang besar.Tinggalkan perwujudan raja dedemit kulon, ada hal yang lebih penting dari itu. Pasalnya aura yang terpancar dari makhluk itu jauh lebih menyeramkan dari wujudnya. Bahkan, jika memaksakan diri, dua pimpinan lelembut itu tidak akan mampu menandinginya.GhooarrrRaungan menggelegar memekakkan telinga, raja dedemit itu mulai menunjukkan tanda-tanda penyerangannya. Rupanya aura besar miliknya berasal dari energi tingkat tinggi yang dikeluarkan dan mempengaruhi setiap gerak-geriknya. Tidak heran jika dunia lelembut kekuasaan Ki Wono Kelono memanas dan terasa begitu pengap.Blar!Blar!Hantaman energi kuat menghujani dua pimpinan padepokan, seketika keduanya melesat cepat menghindari gelombang kuat yang mengancam keselamatannya. Paksi Maruta menukik ke atas, sedangkan Wono Kelono lesap entah kemana. Dua teknik yang be
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

100. Kelicikan Raja dedemit.

“Menyingkirlah, biarkan diriku yang menemani bocah ini, kalian cukup menonton digdaya asli dari keturunan langsung Setyaloka,” ujar Raja Tirta Dunya kepada para pimpinan padepokan lelembut.“Raja Tirta Dunya?” ucap salah satu pimpinan lelembut. Begitu juga dengan pimpinan lainnya yang tidak mengenal Ajiseka.Sementara itu, Ajiseka sudah berhadapan dengan Raja dedemit alas kulon. Sungguh perbedaan fisik yang teramat jauh. Bahkan, jika disandingkan, tinggi tubuh Ajiseka hanya setinggi pusar Raja dedemit alas kulon.Tetapi Ajiseka sama sekali tidak gentar, dengan kecepatan dan kemahiran ilmu meringankan tubuh tentu tidak menjadi masalah yang berarti. Apalagi saat ini digdaya leluhurnya terus bergolak, artinya kekuatan Ajiseka mencoba menyeimbangkan tingkatannya dengan raja dedemit alas kulon. Tentunya proses peningkatan kekuatan juga memiliki resiko tinggi, sebab tubuh yang seharusnya fokus menghadapi musuh malah memproses masuknya kekuatan.Satu kekuatan yang menonjol dari warisan leluh
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status