Dua hari kemudian, ketika Dante sudah berangkat melakukan perjalanan bisnis, Samantha berpapasan dengan Margareth saat ia akan berangkat bekerja. Wanita paruh baya itu memandangi Samantha dengan sinis. Persis seperti yang dilakukannya selama ini. “Pastikan untuk pulang sebelum pukul lima sore.” “Tapi, Bu, aku … baiklah. Akan kupastikan untuk pulang sebelum pukul lima sore,” sahut Samantha lemah. Lagi-lagi gadis itu memutuskan untuk mengalah. Margareth melangkah masuk ke dalam setelah membuat Samantha tidak punya pilihan. Dalam hatinya merasa sangat muak. Entah mengapa ia tidak bisa menahan kebenciannya saat melihat gadis itu. Bagi Margareth, Samantha tidak lebih dari sekedar pengacau yang merusak semua rencananya. Jika saja gadis itu tidak muncul, tentu saja sekarang ia sudah menjadi besan keluarga Johnson. Entah di mana Dante menemukan gadis itu, Margareth sangat menyayangkan keputusan putranya menikahi gadis seperti Samantha Rayne. Mungkin tidak masalah jika Dante hanya bermain-
Read more