“Permisi, aku ingin mengambil pesanan kue atas nama Nyonya Margareth Adams,” ucap Samantha di meja kasir. Dua puluh menit yang lalu gadis itu mendapat perintah dari ibu mertuanya untuk mengambil kue pesanannya di Lilian’s Bakery. Wanita paruh baya itu mengatakan jika hari ini ia akan kedatangan tamu spesial di rumah. Samantha tidak berpikiran macam-macam ketika Margareth memerintahkan dirinya untuk mengambil kue. Meski sebenarnya ia bisa menyuruh salah seorang ART, namun Samantha tidak ingin membuat keributan dengan menolak perintah ibu mertuanya itu. “Maafkan aku, Nona. Tapi pesanan kue atas nama Nyonya Margareth Adams sudah diantar sepuluh menit yang lalu.” Kedua mata Samantha sontak melebar. “Apa? Sudah diantar? Tapi, orang yang bersangkutan menyuruhku …,” tiba-tiba Samantha menyadari jika Margareth mungkin sedang mempermainkannya, “baiklah kalau begitu, permisi.” Samantha melangkah keluar dari Lilian’s Bakery dengan perasaan kecewa. Samantha sungguh tak habis pikir dengan ting
Baca selengkapnya