All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 81 - Chapter 90

466 Chapters

Kegelisahan Widuri

“Iya, Sayang. Oke, aku akan jemput kamu besok. Save flight, ya!!” Emran baru saja mengakhiri panggilannya.Mawar yang melakukan panggilan dan memberitahu kalau dia sudah perjalanan pulang. Mawar juga meminta Emran menjemputnya besok pagi. Kini Emran melihat Widuri tampak sibuk menyiapkan makan malam. Sejak Mawar pergi liburan ke Eropa, Widuri selalu memasak untuk Emran. Ternyata masakan Widuri juga tidak mengecewakan dan hampir mirip dengan masakan Nyonya Sari. Tanpa Emran tahu, memang sengaja Widuri menerapkan resep yang sudah dituliskan mertuanya itu.“Kamu masak pesmol ikan malam ini?” tanya Emran.Mata elang pria itu langsung mengerjap berbinar saat melihat ada pesmol ikan yang tersaji di meja. Nyonya Sari memang memberi semua resep masakan yang merupakan kesukaan Emran kepada Widuri. Kali ini sengaja Widuri memasak makanan yang jarang dimasak oleh Mawar.“Iya. Kamu gak suka?” Widuri bersuara.Emran langsung
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Hati yang Berpaling

“Ya ampun, Mas ... aku seneng banget. Ternyata gak rugi aku ikut. Semuanya benar-benar indah,” celoteh Mawar.Emran sudah menjemputnya di bandara dan sepanjang perjalanan pulang, Mawar terus bercerita. Tentang indahnya kota yang dia datangi, aneka makanan yang enak dan unik lalu tentang bangunan indah di sana. Belum lagi kerapian dan kedisiplinan penduduknya, semua dicermati Mawar.Emran hanya manggut-manggut sambil mendengarkan semua cerita Mawar. Ia senang kalau Mawar menikmati liburannya. Rasanya keputusannya tepat saat tidak memberitahu acara launching hotel tempo hari.“Ngomong-ngomong, aku kamu beliin oleh-oleh, gak?” Emran menginterupsi cerita Mawar.Mawar langsung tersenyum dan menganggukkan kepala. “Iya, semua sudah aku belikan. Kamu, Widuri, Mama, Kak Lani bahkan si Kecil Denzel.”Emran kembali tersenyum sambil menggerakkan kepala.“Sebenarnya kemarin aku juga ingin membelikan oleh-oleh unt
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Jangan Mengaturku

“Kamu pulang jam berapa semalam, Mas?” tanya Mawar.Mawar baru saja bangun dan melihat Emran sudah bersiap. Suami gantengnya itu tampak merapikan baju sambil berdiri di depan cermin. Ia mengenakan baju kerja seperti biasa dan berpenampilan mempesona seperti setiap harinya. Hanya saja kali ini yang menarik perhatian Mawar adalah rambut Emran basah, seperti baru saja keramas.Emran tersenyum, melihat Mawar dari pantulan cermin di depannya.“Jam sebelas. Aku lihat kamu sudah tidur semalam.”Mawar menghela napas panjang sambil menyibak rambutnya. Semalam dia memang sangat lelah dan langsung terlelap begitu kepalanya nempel ke bantal. Padahal semalam dia ingin menghabiskan waktu dengan Emran menuntaskan kerinduannya.“Kok kamu gak bangunin aku, Mas.” Mawar kini mengajukan protes.Emran kembali tersenyum dan berjalan menghampiri Mawar kemudian duduk di sampingnya.“Kamu kelihatan capek gitu. Aku gak
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Selalu Tentang Widuri

“Tidak hanya nafkah lahir yang harus aku bagi dengan rata, tapi juga nafkah batin, Mawar. Aku rasa kamu tahu itu,” ucap Emran dengan tegas.Mawar hanya diam dan spontan menundukkan kepala. Dia sangat kesal sekaligus marah, tapi dia juga tidak bisa menunjukkan reaksinya ke Emran kali ini. Bukankah sebelum menikah dulu, malah dia yang mengajukan syarat ke Emran agar berlaku adil. Kalau dia menentangnya, ini sama saja seperti menjilat ludah sendiri.“Aku tahu kok, Mas. Maaf ... aku sudah lancang bertanya seperti itu. Lain kali aku tidak akan menanyakannya lagi.”Akhirnya Mawar bersuara meski dengan menundukkan kepala. Emran hanya manggut-manggut melihat reaksinya. Selang beberap saat, Mawar sudah tiba di kantor. Semua rekan kerja menyambut kedatangannya. Apalagi mulai hari ini dia sudah menduduki posisi barunya sebagai kepala cabang di bank tersebut.“Bu, ada email dari pusat!” ujar seorang bawahannya begitu Mawar datang.
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Yang Tergantikan

“Karena kamu nyuapin Denzel dan belum makan, jadi biar aku kali ini yang nyuapin kamu. Ayo, buka mulutmu, Widuri!!” ucap Emran. Tangan pria tampan itu terus terulur ke arah Widuri dengan sebuah sendok berisi penuh nasi beserta lauknya. Widuri tertegun menatapnya. Hal yang sama juga dilakukan Lani dan Mawar. “Tante, ayo buka mulutnya!! Kayak aku begini.” Denzel menginterupsi lamunan Widuri. Widuri tersenyum dan akhirnya meniru apa yang dilakukan Denzel. Ia membuka mulut dan membiarkan Emran menyuapinya malam ini. Lani yang melihatnya hanya mengulum senyum. Sementara hanya Mawar yang terdiam dan berulang kali memalingkan wajah. Meski ada senyuman di wajah wanita cantik itu, tapi Lani bisa melihat kalau adiknya sedang marah sekaligus cemburu. “Lain kali ke rumah kalau ada aku saja, Kak,” ucap Mawar. Mereka baru saja selesai makan dan sedang berada di ruang tamu. Mawar memang sengaja mengajak kakaknya untuk duduk di ruang tamu. Widuri terlihat sedang di ruang makan bersama Denzel meny
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Kamu Berubah

“Kamu bangun jam berapa, Mas? Kok aku gak melihatmu tadi,” tanya Mawar.Mawar langsung bertanya ke Emran yang baru saja keluar dari kamar mandi. Mawar memang baru bangun karena mendengar suara gemericik air di kamar mandi. Emran keluar dari kamar mandi hanya mengenakan bathrobe dengan rambut yang basah. Usai menghabiskan waktu bersama Widuri sepanjang malam, Emran memang kembali ke kamar kemudian mandi.Ia tidak tahu kalau Mawar terbangun saat jam dua dini hari dan mencarinya yang menghilang ke kamar Widuri. Emran tersenyum dan berjalan menghampiri Mawar yang sedang terbaring di atas kasur.“Aku barusan bangun terus mandi.” Emran malah berkata bohong kali ini.Mawar terdiam dan menganggukkan kepala. Semakin lama, Emran memang semakin berubah. Bahkan suaminya berani berkata bohong padanya. Padahal jelas-jelas semalam Emran menghilang dari kamar dan Mawar sudah memastikan kalau suaminya menyelinap ke kamar Widuri. Namun, mengapa Emra
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Tamu Tak Diundang

“Mawar, apa kamu sudah hubungi Emran? Kok dia belum datang,” ujar Tante Karin. Semua anggota keluarga Mawar sudah berkumpul di tempat acara. Kali ini acara penghargaan tersebut diselenggarakan di sebuah ballroom hotel bintang lima. Keluarga Mawar sudah duduk di tempat yang disediakan. Nantinya Mawar akan duduk berkumpul bersama beberapa rekan yang menerima penghargaan. “Mas Emran sudah di jalan kok, Ma. Barusan saja aku telepon.” Mawar sudah menjawab. “Syukurlah. Mama pikir dia tidak akan datang.” Mawar hanya tersenyum sambil menatap sendu ke arah wanita paruh baya di depannya ini. Mawar terlihat cantik malam ini. Dia sangat gembira. Ini adalah malam paling istimewa baginya. Ini bukti keberhasilan Mawar dalam dunia kerja dan dia sangat puas dengan hal itu. “Bu Mawar, Ibu diminta berkumpul dengan rekan yang lain. Acara sebentar lagi dimulai.” Seorang pria berusia 20-an mendekat dan mengingatkan Mawar. Sepertinya dia salah satu anggota
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Cinta yang Posesif

“Aku ke toilet dulu, ya!!” pamit Widuri.Sejak dari awal datang tadi, Widuri sudah tidak enak dengan reaksi Mawar. Namun, sepertinya Emran tidak memperhatikannya. Untuk itulah, Widuri sengaja menyingkir. Widuri ingin memberi waktu mereka berdua.Emran hanya mengangguk saat Widuri berpamitan. Menyisakan Mawar dan Emran saja kali ini. Tante Karin bersama Lani serta suami Lani sedang bergantian mengambil makanan.“Apa maksudmu mengajak Widuri ke sini, Mas?” cicit Mawar lirih.Sepertinya Mawar sudah berusaha menahan pertanyaan ini sedari tadi dan baru kali ini bisa mengungkapkannya. Emran terlihat heran menatap Mawar dengan tajam.“Sayang ... aku rasa aku sudah membahas hal ini sebelumnya.”Mawar berdecak dan menggelengkan kepala. Mawar mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Emran. Ia tidak ingin pembicaraannya dengan Emran didengar orang.”Aku tahu kamu ingin berlaku adil, tapi tidak begini juga
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Status Mawar

Empat hari berselang usai acara malam penghargaan itu. Hari ini awal tahun yang menyenangkan untuk Mawar. Sejak bangun pagi tadi dia terus mengukir senyuman manis di wajah ayunya. Memang saat libur akhir tahun kemarin, sengaja Widuri mengizinkan Emran menghabiskan waktu bersama Mawar. Widuri tidak mau memperkeruh keadaan gara-gara kehadirannya yang tak diundang di acara Mawar tempo hari.Emran dan Mawar menghabiskan liburan akhir tahunnya bersama, sementara Widuri menikmatinya sendiri di rumah. Dari awal pernikahan Widuri sudah mengalah dan tak masalah baginya untuk mengalah kembali kemarin. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf Widuri karena sudah merusak acara Mawar.“Pagi, Widuri!!” sapa Mawar dengan ceria.Dia baru saja keluar kamar dan menghampiri Widuri yang sedang asyik memotong apel di ruang makan. Widuri tersenyum sambil mengangguk. Ia senang sikap Mawar padanya kembali seperti awal nikah dulu.“Aku bikin sarapan apa, ya?&rdqu
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Rumor Mulai Tersebar

“Suamiku sangat mengenal suamimu bahkan dia tahu kalau nama istrinya adalah Widuri Yasmin bukan Mawar Rosdiana. Jadi, ada hubungan apa kamu dengan Tuan Emran Hafiz?” tanya Sisi penuh selidik.Seketika Mawar terdiam. Bibirnya terkatup rapat, matanya yang indah terlihat marah dan penuh gejolak. Namun, sebisa mungkin Mawar menahan emosinya.“Dari siapa kamu tahu semua itu?” Akhirnya Mawar bisa bersuara.Sisi tersenyum dengan sinis. Memang selama ini dia berteman dengan Mawar, tapi tentu saja rasa saling bersaing itu pasti ada. Apalagi posisi Mawar lebih tinggi dari Sisi kali ini. Padahal mereka awalnya setara jabatannya. BIsa jadi sekarang Sisi sedang memanfaatkan kelemahan Mawar untuk menyingkirkannya.“Tentu saja dari suamiku. Tempo hari suamimu mengenalkan Widuri sebagai istrinya di acara launching hotel. Suamiku juga datang saat itu. Kalau kamu tidak percaya, aku bisa tunjukkan fotonya.”Mawar tampak tercengang.
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more
PREV
1
...
7891011
...
47
DMCA.com Protection Status