Semua Bab Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Bab 131 - Bab 140

466 Bab

Ayah Alif

“Iya. Ayah Alif sudah datang. Ayah Alif ... ayah Alif itu Om Emran,” ujar Widuri.Seketika Alif terperangah kaget. Mata kecilnya memelotot dan hampir keluar menatap Widuri. Belum lagi mulutnya sudah menganga lebar dan langsung ditutup oleh kedua tangan kecilnya. Ekspresinya benar-benar menggemaskan kali ini.Emran yang melihatnya hanya tersenyum, kemudian tangannya terulur menyentuh Alif dengan lembut.“Yang dikatakan Bunda benar, Alif. Om memang ayah Alif.”Alif terdiam. Mulutnya sudah tertutup, matanya juga hanya menatap Emran dengan datar. Ekspresinya sudah berubah tidak sekaget tadi.“Jadi beneran Om Emran ayah Alif. Emang Om dulu kerja di luar negeri?” Alif malah bertanya hal yang berbeda.Emran tersenyum mendengarnya. Gara-gara kebohongan Widuri yang membuat Alif bertanya seperti itu padanya. Akhirnya mau tidak mau Emran menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Alif.“Iya. Sekarang uang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya

Pesona Sang Mantan

“Masih marah?” tanya Emran.Pada akhirnya Widuri mengalah dan ikut serta bersama Alif ke tempat Emran. Sepanjang perjalanan Widuri terus diam, melipat tangan di depan dada sambil memalingkan wajah dari Emran. Bahkan saat naik mobil tadi, maunya Widuri ikut duduk di belakang bersama Alif. Namun, lagi-lagi mantan suaminya yang arogan ini bisa memaksanya dan duduk di depan bersebelahan dengannya.“Ternyata sifat marah Alif menurun dari kamu ya, Widuri.” Emran menambahkan.Tentu saja hal itu membuat Widuri kesal. Setahu Widuri, selama ini banyakan sifat Emran yang diturunkan ke Alif bukan sifatnya. Widuri menoleh ke arah Emran dan menatapnya dengan sebal.“Aku gak marah hanya kesal saja. Dari dulu kamu gak berubah paling pinter kalau membujuk orang.”Emran langsung terkekeh mendengarnya.“Wah!!! Ternyata kamu masih ingat dengan sifatku. Aku pikir kamu sudah melupakan semua tentang aku.”Lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya

Tak Seharusnya Bohong

“Kamu melakukan itu karena takut jatuh cinta padaku lagi. Benarkan, Widuri?” ucap Emran sambil berlalu pergi. Widuri membisu hanya matanya yang membola seakan siap keluar dari tempatnya. Dari dulu hingga sekarang, Emran tidak berubah. Dia masih sombong, angkuh, arogan dan sok ganteng. Widuri berdecak kesal dan gegas masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan Emran. Maunya dia langsung tidur setelah seharian ini beraktivitas, tapi ponselnya tiba-tiba berdering. Widuri terjingkat kaget dan melihat nama Dandy di layar ponsel. “Dandy!! Kok tumben malam-malam telepon pakai sambungan video call lagi,” gumam Widuri. Panggilan Dandy terus berdering dan Widuri kebingungan untuk menjawabnya. Namun, kalau dibiarkan terlalu lama Dandy juga akan curiga. Usai mengatur napasnya dengan teratur Widuri mengangkat panggilannya. “Assalamualaikum, Dandy,” sapa Widuri dengan senyum manis. Pria berwajah manis di seberang itu langsung terlihat di layar ponsel. Matanya yang teduh sedang menatap dengan lem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-20
Baca selengkapnya

Hati yang Gundah

“HEH!! Jangan ngimpi kamu!! Aku gak bakal mau balikan ama kamu,” cetus Widuri saking jengkelnya.Emran hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Mengapa juga Widuri merasa kalau Emran sedang mengejeknya? Rasanya keputusan untuk ikut datang ke sini benar-benar salah menurut Widuri.Widuri berjalan cepat menuju ruang makan dan melihat Alif sedang menikmati mie instan buatan Emran dengan lahapnya. Widuri terdiam dan bergeming di samping Alif. Maunya Widuri melarang, tapi ia jadi tidak tega melihat Alif makan begitu lahap.“Aku juga buatkan untuk kamu, tuh!!” Emran sudah menyahut dari belakang.Pandangan Widuri pindah ke meja dan melihat ada semangkuk mie instan lengkap dengan potongan cabe dan sayur serta telur mata sapi. Kenapa juga Emran tahu kalau dia suka mie instan yang lengkap seperti ini?Widuri menukar tatapannya ke arah Emran, tak disangka pria tampan itu juga sedang melihatnya. Mata mereka bertemu untuk beberapa se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-20
Baca selengkapnya

Persaingan Dua Pria

“Bisa kita bicara sebentar, Emran,” ujar Dandy.Pukul dua siang, saat Emran datang ke kafe mengantar Alif pulang, Dandy menghampirinya. Hari ini, Emran memang sengaja mengantar dan menjemput Alif sekolah. Bocah laki-laki itu kesenangan selama mendapat perhatian Emran hari ini.Emran melihat ke arah Dandy sambil tersenyum dan mengangguk. Dia yakin pembicaraan Dandy pasti ada hubungannya dengan kejadian semalam.Mereka kini sudah duduk berdua di teras belakang sambil sibuk menyedot cigaret dan menikmati secangkir kopi seperti biasa. Emran terus mengulum senyum sambil menggelengkan kepala. Dandy yang melihat reaksi Emran sedikit bingung dan gegas bertanya.“Apa ada yang lucu menurutmu hingga kamu terus tersenyum sedari tadi?”Emran mengarahkan tatapannya ke Dandy sambil meniupkan asap putih dari mulutnya.“Sedikit. Pertemuan kali ini sedikit mengingatkanku pada masa lalu. Hanya saja saat itu aku yang di posisimu, D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-21
Baca selengkapnya

Siasat Bapak dan Anak

“Sialan,” desis Dandy sambil mengepalkan tangannya.Emran yang melihatnya hanya menyunggingkan sebuah senyuman penuh kemenangan. Dia senang ulahnya hari ini berhasil mengintimindasi Dandy. Secara tak sengaja Emran mendengar percakapan Dandy dan Widuri semalam. Emran sudah menduga kalau mereka berdua sedikit bersitegang tadinya dan Emran sengaja datang untuk semakin memperkeruh suasana.Dia masih mencintai Widuri dan keinginan rujuk dengan mantan istrinya itu semakin besar saat tahu ada Alif, buah cinta mereka. Untuk itulah mengapa Emran berani menciptakan sebuah persaingan lagi dengan Dandy.“Apa semua baik-baik saja?” Tiba-tiba Widuri datang menghampiri mereka berdua.Wanita manis berhijab itu terlihat cemas memperhatikan dua pria yang berwajah tegang. Bahkan tangan Widuri ikut bergetar saat membawa baki berisi camilan untuk mereka berdua. Dandy menghela napas panjang dan tersenyum lebih dulu ke arah Widuri.“Iya, sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-21
Baca selengkapnya

LIke Father Like Son

“Enggak!! Bukan gitu maksudku. Hanya saja Alifnya sudah tidur,” ujar Widuri.Dia tampak serba salah kali ini. Emran hanya diam sambil berulang menghela napas. Widuri ikut terdiam dan kini sibuk memperhatikan mantan suaminya. Tampilan Emran kini sangat sederhana, celana training, hoodie hitam dan sandal jepit. Namun, segitu saja auranya selalu mempesona dan memikat Widuri.Widuri melihat beberapa buliran air menempel di rambut Emran. Bisa jadi dia menerjang gerimis saat berjalan masuk dari mobil ke kafenya atau bisa juga buliran air itu didapatnya saat menunggu antrian martabak. Widuri tidak tahu pastinya.“Apa martabaknya mau dibawa pulang atau aku kasih ke Alif saat dia bangun?” Widuri memecah keheningan mereka.Emran mengangkat kepala dan tak ayal mata elangnya kembali beradu dengan mata bulat Widuri. Emran tersenyum dan gegas menyodorkan martabak telur itu ke arah Widuri.“Simpan saja buat Alif. Aku sudah makan tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-22
Baca selengkapnya

Keinginan Emran

“Kok kamu masih di sini?” tanya Widuri. Dia baru saja keluar dari sekolah Alif dan melihat Emran sedang menunggu di depan mobil. Hari ini memang sengaja sekolah mengundang wali murid untuk hadir. Mereka mengadakan rapat sekaligus pemberitahuan tentang program sekolah yang akan dilaksanakan. Widuri pikir usai menurunkan Alif dan dirinya, Emran sudah berlalu pergi. Namun, nyatanya pria tampan itu masih berdiri di depan sekolah Alif menunggunya. “Aku sekalian menunggu waktu. Ada janji dengan klien di sekitar sini,” bohong Emran. Widuri hanya mengangguk. Kemudian sudah gegas berjalan menjauh, sepertinya dia hendak mencari taxi online. Emran bahkan melihat Widuri sudah sibuk memainkan ponselnya. “Kamu mau pulang?” Widuri tidak menjawab hanya melirik Emran dengan sudut matanya. Emran diam memperhatikan. Sikap Widuri ini mengingatkannya saat awal nikah dulu. “Aku sudah pesan taxi online. Kamu pulang saja. Bukankah katamu ada janji dengan klien.” Widuri sudah bersuara. Emran hanya mang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-22
Baca selengkapnya

Menguji Kesabaran

“Aku ... aku ingin rujuk denganmu,” ujar Emran.Widuri hanya membisu dan menatap pria tampan di depannya ini tanpa berkedip. Dia sudah menduga kalau pada akhirnya Emran akan mengatakan hal ini. Itu sebabnya, Widuri selalu menghindar darinya usai bercerai. Widuri tidak mau bertemu dengannya bahkan telinganya tertutup rapat untuk sekedar mendengar kabar Emran.Semua berjalan dengan baik, hingga akhirnya hari itu dia harus bertemu dengan Emran dan membawanya sampai kemari. Widuri buru-buru menarik tangannya sambil memalingkan wajah menghindar dari tatapan Emran. Dari dulu hingga sekarang, Widuri tidak merasa baik-baik saja jika hanya berdua dengan Emran seperti ini.Dia tidak tahu apa memang masih ada cinta untuk Emran di hatinya hingga dia selalu merasa deg degan tidak karuan dan tidak nyaman setiap di dekatnya. Atau mungkin rasa sakit dan kebencian yang telah ditorehkan Emran padanya membuat dia trauma. Sehingga alam bawah sadarnya selalu merasa gelis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-23
Baca selengkapnya

Siapa yang Tersakiti

PLAK!!!Widuri spontan menampar Emran usai mengurai kecupan dan mendorong tubuhnya. Wanita berhijab itu sangat terkejut melihat aksi Emran yang kurang ajar. Wajar jika dia melakukan tamparan tersebut secara refleks kali ini.Emran terdiam sambil mengelus pipinya yang tiba-tiba panas. Ini untuk kedua kalinya dia ditampar Widuri dan rasanya masih sama seperti yang dulu.Widuri terdiam, menatap Emran dengan mata berair dan bibir bergetar. Tidak hanya itu, tangannya juga gemetaran tak karuan usai menampar tadi.“Apa ... apa yang kamu lakukan, Mas? Kita bukan suami istri, bukan muhrim. Kenapa kamu ... men---“Widuri tidak melanjutkan kalimatnya, tapi sudah menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangan dan uraian air mata. Emran membisu, dia tidak bisa menjawab pertanyaan Widuri. Dia sendiri juga tidak tahu mengapa tiba-tiba mencium Widuri? Tadi dia lakukan itu semua hanya untuk menunjukkan perasaannya saja. Dia masih mencintai wanita di depa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
47
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status