All Chapters of Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40

265 Chapters

Bab 31

"Bu, bilang sama Flora kalau malam ini, aku gak pulang." Ucap Arifin lewat telepon. Dia menelpon sang Ibu, karena tahu kalau ponsel Flora rusak dan dia tidak mau membelikan nya ponsel lagi.Kenapa rusak? Padahal, Arina masih sempat mengirim pesan-pesan untuk mengompori Flora? Ya, karena Abian membantingnya. Dia kesal dan jijik melihat foto-foto kemesraan pasangan itu. Akhirnya, ponsel itu pecah berhamburan, untungnya Flora masih memiliki ponsel mahal yang di berikan oleh Abian. Ponsel yang jauh lebih mahal dari yang dia miliki sebelumnya."Kenapa?" Tanya Ranti sambil mengernyitkan keningnya."Kerjaan Arif banyak, Bu. Jadinya harus lembur, maklum lah kan sekarang Arif itu direktur." Jawab Arifin dengan nada bangga nya, membuat Ranti tersenyum."Yaudah, nanti Ibu sampaikan. Kamu fokus aja kerjanya ya, tapi besok pulang kan? Ibu pengen makan mie ayam." Ucap Ranti."Iya, besok Arif pulang kok. Mau mie ayam yang dimana, Bu?""Yang di
Read more

Bab 32

"Mas.." Panggil Flora dengan nada berbisik, wanita itu melambaikan tangan nya ke arah Abian dan pria itu langsung mendekat."Kenapa, sayang?""Kamu serius ngasih aku ini? Ini baju apaan, Mas. Tipis gini." Ucap Flora membuat Abian terkekeh."Itu baju dinas, sayang." Jawab pria itu sambil tersenyum manis."Menerawang gini, kamu sengaja ya?" Tanya Flora dengan tatapan memicing ke arah Abian."Hehe, jelas. Ayolah, pakai ya? Kamu akan sangat cantik ketika memakainya. Gak sabar banget Mas pengen lihat kamu pakai pakaian itu." Abian tersenyum nakal, otaknya sudah traveling kemana-mana."Udah, gak usah cengengesan kayak gitu, Mas.""Pakai ya?" Bujuk Abian membuat wanita itu menghela nafasnya."Kenapa harus?""Tentu nya buat nyenengin Mas dong, sayang. Gak ada salahnya nyenengin selingkuhan kayak yang suami kamu lakukan." Ucap pria itu sambil tersenyum."Baiklah, sekali-kali aku akan menyenangkan mu, Ma
Read more

Bab 33

Abian membuka kaos yang dia kenakan, juga celana seluruhnya itu. Pria itu merangkak menaiki tubuh Flora yang sudah terbaring di atas ranjang. Pria itu menurunkan tali spaghetti yang ada di pundak Flora, dia mengangkat tubuh wanita itu hingga lingerie itu berhasil lolos dari tubuh Flora."Menakjubkan, sayang." Puji Abian, lalu tanpa banyak basa-basi lagi, pria itu langsung menerkam tubuh Flora. Untuk awalan yang bagus, Abian menyusu seperti bayi di dada kenyal nan besar milik Flora.Sebelah tangan nya lagi menyusup ke dalam celana dalam Flora yang hanya berbentuk tali dan segitiga kecil untuk menutupi gundukkan berbulu itu. Tangan pria itu mulai membuka lebar kaki Flora dan memainkan nya hingga membuat Flora kelojotan sendiri karena ulah sang pria."Aaahhh, Mas.." Wanita itu mendesah nikmat ketika tangan pria itu berhasil menerobos masuk ke dalam lubang hangat sang wanita dan menggerakkan nya keluar masuk.Wanita itu semakin membuka kakinya lebar-l
Read more

Bab 34

"Aaaahhhh.." Dengan cepat, Abian merunduk dan melumat bibir Flora dengan liar dan brutal.Pria itu memagut bibir sang wanita dengan sensual, juga menggigitnya kecil hingga membuat tubuh Flora mengejang tak terkendali setelah berhasil mendapatkan klimaksnya yang entah ke berapa kalinya dalam penyatuan malam ini.Abian benar-benar luar biasa, hanya pria itu yang bisa membuat Flora klimaks berkali-kali bahkan hanya dalam waktu singkat, bahkan sebelum penyatuan di mulai sekalipun, pria itu sudah bisa membuat Flora klimaks dengan bantuan jemari atau lidahnya saja."Mas, kenapa ini nikmat sekali?""Iya, ini sangat nikmat. Mas menyukai milikmu yang sangat sempit menggigit ini, jaga tubuhmu untukku, sayang.""Iya, Mas. Aku akan menjaganya untukmu." Jawab Flora, dia tersenyum lalu keduanya kembali terlibat adu mulut, tapi ya bukan debat apalagi debat capres. Upss..Abian kembali melanjutkan permainan intinya dengan cepat dan kuat, membuat
Read more

Bab 35

Keesokan harinya, tepatnya malam hari Arifin pulang dengan wajah cerianya. Dia menenteng beberapa kresek di tangannya, mungkin makanan atau apa itu yang jelas dia membawanya dengan kedua tangannya."Ibu, Arif pulang.." Ucapnya sambil tersenyum. Ranti menyambut kedatangan putranya itu dengan sukacita, bukan putranya yang dia tunggu-tunggu, tapi apa yang di bawa di tangan Arifin."Bawain pesenan Ibu kan?" Tanya Ranti."Ini mie ayam bakso buat Ibu, ada juga buat Mbak Winda sama Mbak Santi.""Flora?" Tanya Santi."Halah, biarin aja dia beli sendiri." Ucap Arifin acuh, dia pun meletakkan kresek berisi makanan itu di atas meja makan dan pergi dari ruang tamu menuju ke kamar.Pria itu membuka pintu kamarnya dan ketika melihat ke arah ranjang, seketika itu juga dia terlonjak kaget ketika melihat bubuk putih yang memenuhi wajah istrinya. Ya, dia yakin itu Flora istrinya karena tidak mungkin jika orang lain berani berbaring di atas ra
Read more

Bab 36

"Flora, kau tidur di dalam kamar mandi? Lama sekali." Omel Arifin dari luar. Tiba-tiba saja, Flora membuka pintu kamar mandi dan menatap wajah Arifin yang terlihat menyebalkan di matanya."Apa?""Kau bertelur di dalam sana? Lama sekali.""Iya, aku menghasilkan dua telur selama di dalam sana." Jawab Flora sambil tersenyum kecil. Setelahnya, dia mengganti daster rumahan nya dengan daster yang di belikan Abian, lagi-lagi Abian yang membelikan semua yang di kenakan oleh Flora.Hanya lima belas menit saja, Arifin menyelesaikan mandinya. Terpaksa, dia mandi menggunakan air dingin karena Flora tidak menyiapkannya. Biasanya, ada Flora yang akan selalu siap sedia menyiapkan segala keperluannya termasuk air hangat untuk mandi."Flora?""Apa sih? Dari tadi manggil-manggil terus. Ada apa?" Tanya Flora dengan ketus."Daster kamu bagus dan kekinian, kapan kamu membelinya?""Hmm? Aku tidak mampu membelinya karena uang darimu m
Read more

Bab 37

Abian pergi ke parkiran dan mengemudikan kendaraannya menjauhi perusahaan, tapi saat di dalam perjalanan dia mendapatkan pesan dari seseorang yang membuat hatinya berbunga-bunga.'Mas, dimana? Apa sudah mau pulang? Aku tunggu di kamar kamu ya, kalau boleh bawain martabak dong. Lagi pengen makan martabak.' Isi pesan yang di kirimkan oleh Flora, membuat Abian tersenyum kecil.Dia pun berhenti di sebuah kedai makanan bercita rasa manis itu dan bersiap memesan, tapi dia lupa rasa apa yang di inginkan oleh wanitanya."On my way, sayang. Martabaknya mau rasa apa? Ini Mas udah di depan tukang martabaknya." Balas Abian. Dia menunggu dengan sabar hingga akhirnya kesabaran nya berbuah manis.'Rasa coklat keju. Mas.''Hati-hati di jalannya, Mas. Aku menunggumu juga martabaknya, hehe. Balas Flora yang membuat Abian kembali tersenyum kecil.Dia menjadi tak sabar bertemu dengan sang wanita."Astaga, kenapa Flora begitu menggemaskan? Aku ta
Read more

Bab 38

"Gimana martabaknya, enak gak?" Tanya Abian sambil mengusap rambutnya dengan handuk kecil. Pria itu baru saja selesai keramas, aroma shampoo nya menguar lembut membuat Flora tersenyum kecil."Enak, Mas. Manisnya pas, mana masih anget lagi. Mau?" Tawar Flora sambil mengulurkan sepotong martabak ke arah sang pria. Abian duduk di samping sang wanita dan menerima suapan dari tangan wanitanya."Enak sih, tapi kayaknya ada yang lebih enak deh..""Apa, Mas?" Tanya Flora sambil menyandarkan kepalanya di pundak Abian."Martabak kamu, sayang.""Aku mana punya martabak, Mas. Ada nya kan cuma ini yang kamu beliin.""Terus yang itu apa kalau bukan martabak?" Tanya Abian sambil tersenyum nakal. Abian menatap ke arah bawah, tepat di area sensitif milik Flora yang rasanya jauh lebih enak dari martabak yang tengah mereka makan sekarang.Flora mengikuti arah pandang sang pria, membuat wanita itu seketika mencebikkan bibirnya. Dia refleks
Read more

Bab 39

"Permisi, Pak. Selamat pagi.." Sapa seorang perempuan berwajah cantik dengan pakaian kerja rapi nya."Iya, selamat pagi." Jawab Arifin, pria itu tengah bekerja di depan laptopnya saat ini."Ada apa?""Anda di panggil oleh Tuan Robi ke ruangannya." Jawabnya sambil tersenyum."Oh, baiklah. Saya kesana sekarang, kamu asisten saya kan?" Tanya Arifin membuat perempuan itu mengangguk, masih dengan senyum manisnya."Kemarilah." Pinta Arifin, membuat sang perempuan melangkah ragu, mendekat ke arah meja Arifin."Jangan canggung seperti itu, siapa namamu? Aku lupa.""Vania, Pak.""Duduklah disini." Arifin menepuk-nepuk pahanya, membuat perempuan bernama Vania itu terhenyak. Ini adalah hari pertamanya bekerja tapi dia sudah mendapatkan godaan tak senonoh dari atasannya."T-tidak, Pak. Saya ada pekerjaan yang harus di selesaikan, anda juga harus segera ke ruangan Tuan Robi karena beliau sedang terburu-buru." Ucap V
Read more

Bab 40

'Hmmm, jadi bantulah aku. Kau jangan khawatir karena semua kerugian yang di lakukan Arifin, semuanya akan aku ganti.'"Baiklah, senang bisa membantumu berjuang, Abi." Ucap Robi.Terimakasih, Robi.'Setelahnya panggilan pun selesai, di ruangan itu Abian tersenyum menyeringai. Sedikit lagi semua rencananya akan berhasil, selama Arifin pergi dari rumah untuk urusan pekerjaan, maka dia akan merombak habis-habisan penampilan Flora."Baiklah, ayo kita mulai Arifin!" Ucap Abian sambil tersenyum smirk. Pria itupun kembali menghubungi beberapa orang suruhannya untuk memantau keadaan keluarga Wicaksana, itu adalah keluarga Arina, selingkuhan Arifin.Kedua mata Abian memicing ketika melihat kediaman itu terlihat sangat sepi. Bahkan tidak ada satupun petugas keamanan yang berjaga disana, sangat aneh bukan? Di rumah sebesar itu tapi tidak ada yang menjaganya."Apa rumor itu benar-benar nyata? Keluarga Wicaksana bangkrut?" Gumam Abian, dia sen
Read more
PREV
123456
...
27
DMCA.com Protection Status