Eranganku di atas kasur mendominasi. Meski teriakku kesakitan, Nara tidak juga mau berhenti. Ia menguasai medan. Berkuasa di atas tubuhku. Menjajah setiap inchi demi inchi. Perih dan nikmat menyatu jadi satu.Kulampiaskan dengan menjambak rambut belakang Nara, sesekali menggigit lehernya, jakunnya, atau membuang napas di belakang telinganya. Nara memainkan ritme makin kencang sampai kami berdua akan tiba di gerbang pelepasan.Lebih cepat. Dan makin cepat. Sampai Nara juga ikut berteriak. Akhirnya ... puncak kenikmatan itu kami rayakan dengan beradu bibir. Saling membisikkan nama sebelum membersihkan diri dengan tisu basah yang disiapkan di atas nakas.Seperti malam yang sudah-sudah, sambil menjaga kualitas keharmonisan, kami melakukan pillowtalk. Apa saja kami bicarakan. Kejadian tadi siang, gundah yang masing-masing kami rasa, atau keinginan di masa depan. Apa saja.Para ahli bilang, pasangan menikah perlu melakukan ini. Tidak susah, hanya perlu
Read more