Home / Pernikahan / Kau Bisa Apa Tanpaku, Mas? / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Kau Bisa Apa Tanpaku, Mas?: Chapter 191 - Chapter 200

218 Chapters

Niat buruk

"Baik, kami akan bantu," angguk Pak Haris setuju. "Deva, tolong kamu keluarkan mobil ya, Nak! Biar Bapak sama Pak Unang yang mengangkat Intan dari dalam rumah." "Iya, Pak," angguk Deva yang langsung bergerak cepat menuju kembali ke rumah. Tepat didepan teras, dia berpapasan dengan sang istri. "Mas, ada apa sebenarnya?" tanya Najwa penasaran. "Intan... dia melakukan percobaan bunuh diri. Kita harus segera mengantarnya ke rumah sakit sebelum nyawanya benar-benar tak bisa tertolong," jawab Deva dengan wajah tegang. "Innalilahi...jadi, gimana?" "Mas boleh pinjam mobil kamu, Sayang?" tanya Deva. "Soalnya... Mas harus antar dia ke rumah sakit. Kasihan, Papanya. Beliau nggak bisa ngapa-ngapain saking syoknya." "Iya, Mas. Boleh. Tunggu sebentar, ya! Aku ambil kuncinya dulu di kamar," angguk Najwa yang kembali masuk ke dalam rumah dengan langkah tergesa. Selang beberapa saat, wanita itu kembali keluar dengan kunci mobil yang sudah berada ditangan. "Ini, Mas!" "Terimakasih. Kamu... ng
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Tolong nikahi anak saya!

"Assalamualaikum!""Waalaikumsalam," jawab Bi Iroh sambil tersenyum kaku. "Silakan masuk, Pak!" Ia membuka pintu dengan lebar."Terimakasih," angguk Pak Unang sambil melangkah masuk."Silakan duduk! Sebentar, saya panggil majikan saya dulu ya, Pak!"Dengan segenap perasaan bingung, Bi Iroh segera menuju ke belakang untuk melaporkan kedatangan tamu tersebut kepada Bu Dahlia dan juga Pak Haris. Kebetulan, sepasang suami istri paruh baya itu sedang nge-teh di halaman belakang rumah. "Bu, Pak! Ada tamu," lapor Bi Iroh. "Siapa, Roh?" tanya Bu Dahlia. "Itu... Papanya Mbak Intan," jawab wanita berbadan gempal itu."Papanya Intan?Mau apa beliau kemari?" Sebelah alis Pak Haris tampak terangkat heran. Sesaat kemudian, dia saling berpandangan dengan sang istri."Sebaiknya, kita temui saja, Pak. Mungkin, beliau ingin mengucapkan terima kasih, sekali lagi.""Iya. Ayo, Bu!" Pak Haris bangkit dari kursinya kemudian berjalan lebih dulu menuju ke ruang tamu.*"Assalamualaikum, Pak Unang!" sapa Pak
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Gagal

"Bagaimana Nak Najwa? Nak Najwa sependapat dengan saya, kan? Saya yakin, sebagai seorang wanita, Nak Najwa pasti bisa merasakan penderitaan yang putri saya alami."Pak Unang menjeda sesaat untuk menarik napas panjang."Intan sangat kasihan. Dia butuh dukungan dari orang yang dicintainya. Dan, harapan satu-satunya agar dia bisa bertahan di tengah cobaan ini adalah Nak Deva. Nak Najwa tenang saja! Intan akan tahu diri, kok. Dia tak akan menuntut lebih terhadap Nak Deva selain status sah dimata agama maupun hukum. Sementara, untuk masalah waktu, Nak Deva boleh empat hari dengan Nak Najwa dan tiga hari dengan Intan. Adil, kan?"Hening seketika setelah Pak Unang selesai bercerita panjang lebar tentang dongeng indahnya. Bu Dahlia terlihat menahan kekesalan. Terlebih dengan Pak Haris yang sedari tadi wajahnya sudah mulai mengeras."Untuk acara akad nikahnya, kalau bisa dilaksanakan secepatnya saja. Saya tidak mau jika kehamilan Intan akan menjadi konsumsi publik sebelum akad nikah nanti. Jad
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Rencana serangan balik

"Halo, Assalamualaikum, semuanya! Perkenalkan, saya Intan Safira Hermawan. Saya adalah seorang wanita yang saat ini sedang mengandung anak dari pria yang bernama Muhammad Devandra Al-Ghifari. Ya, beliau adalah putra dari seorang pengusaha ternama yang bernama Bapak Syahid Al-Ghifari. Tentu, kalian sudah tidak asing dengan nama itu, kan?"Jeda sesaat karena Intan menyeka air matanya terlebih dulu. Dengan wajah pucat dan pakaian pasien rumah sakitnya, dia menangis menghadap kamera."Saya dan Devandra adalah sepasang kekasih yang awalnya saling mencintai saat kami masih berada di Singapura. Namun, semuanya berubah saat Deva memutuskan untuk kembali ke tanah air. Rupanya, di sini... di Indonesia, Deva jatuh cinta lagi pada seorang wanita yang sudah berstatus janda bernama Najwa. Mereka bahkan telah menikah secara resmi tanpa peduli pada keadaan saya yang saat ini tengah berbadan dua. Mereka juga nggak peduli, ketika saya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri nyawa saya sendiri karena frust
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Menyerang balik

"Intan viral, Ma!" ucap Pak Unang senang saat mengecek media sosialnya.Video Intan telah ditonton ratusan ribu kali hanya dalam waktu sehari. Dalam sekejap, dunia maya gaduh dengan video pengakuan Intan tersebut."Yes! Dengan begini, Deva dan keluarganya pasti tidak akan bisa berkutik lagi, Pa. Mau tak mau, mereka harus bertanggungjawab terhadap Intan jika ingin perusahaan mereka tetap selamat," tutur Bu Sephia dengan seringai puas.Ini yang dia inginkan. Dia mau, seluruh warga Indonesia ikut menekan keluarga Al-Ghifari. Dengan begitu, kemungkinan besar... Deva akan dengan mudah mereka taklukkan."Ide Mama memang brilian. Tak lama lagi, Deva pasti akan datang untuk menemui kita, Ma!" kata Pak Unang dengan senyum penuh kepuasan.Diatas brankar pasien, Intan tampak tertawa kecil. Impiannya untuk memiliki Deva sebentar lagi akan benar-benar terwujud.Tak mengapa menjadi istri kedua asal dia bisa menikah dengan Deva.*Dan, benar saja. Dugaan Pak Unang tidaklah meleset.Tepat setelah sho
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

Kemarahan kakak Intan

Klarifikasi Deva sukses mengundang kehebohan yang luar biasa. Lelaki itu berhasil membalikkan keadaan dengan memperlihatkan bukti-bukti bahwa Intan pernah melakukan hubungan suami-istri dengan beberapa pria dalam rentan waktu empat bulan terakhir. Deva juga mengundang beberapa teman dekatnya sewaktu tinggal di Singapura untuk menjadi saksi. Tentu saja, empat orang yang dibawa Deva, membeberkan semuanya dengan penuh kejujuran. "Intan itu terkenal suka gonta-ganti pasangan. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum kalau Intan itu suka keluar-masuk hotel dengan orang yang berbeda-beda." Salah satu teman wanita Deva yang juga sangat akrab dengan Intan mulai membeberkan kelakuan wanita tukang fitnah itu. "Saya punya buktinya," ujarnya seraya memamerkan beberapa foto milik Intan yang dia ambil dari akun media sosial beberapa mantan teman kencan Intan."Deva lelaki yang susah didekati. Jangankan oleh wanita yang kelakuannya bin@l kayak Intan, dengan perempuan berkerudung saja, dia tidak pernah
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Jika dihujat

"Mas, gimana?" tanya Najwa saat sang suami akhirnya kembali ke rumah.Deva yang baru saja tiba tampak tersenyum lebar. Rasa lelah seketika luruh saat melihat sosok sang istri yang menantinya didepan pintu dengan gelisah."Alhamdulillah. Semuanya lancar. Intan akan kita tuntut dengan kasus pencemaran nama baik. Kamu nggak usah cemas lagi! Pengacara kita akan mengurus semuanya dengan baik."Mendengar itu, Najwa seketika melirihkan kalimat hamdalah sambil menghela napas lega."Mas Deva pasti lapar, kan? Kita masuk, yuk! Aku udah masakin makanan yang enak buat Mas Deva.""Terimakasih." Deva mengusap puncak kepala Najwa hingga wanita itu tampak tersipu malu. "Gimana kabar kamu hari ini? Ngapain aja selama aku nggak ada?"Najwa mendongak sesaat. Dia tak menyangka, Deva akan menanyakan hal yang mungkin bagi sebagian suami bukanlah sesuatu hal yang penting untuk ditanyakan pada istri-istri mereka."A-aku nggak ngapa-ngapain, Mas. Aku cuma bantuin Ibu dan Bi Iroh masak sama beres-beres rumah."
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Ingin mati

"Tidak bisa! Bagaimana kalau Intan malah dihujat habis-habisan oleh netizen?"Deva rasanya ingin tertawa sekeras yang dia bisa. Betapa egoisnya pria tua yang kini sedang duduk berhadapan dengannya itu.Dia membiarkan anak orang lain dihujat, tapi tak ingin membiarkan anaknya sendiri merasakan hal yang sama. Adilkah? Jelas tidak."Itu resiko, Om! Berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab.""Nak Deva... tak bisakah Nak Deva menolong anak kami? Dia sedang hamil. Dia perempuan malang yang butuh uluran tangan dari orang lain. Maka dari itu, bisakah kita mencari solusi lain untuk permasalahan ini? Jangan jebloskan anak kami ke penjara! Kami mohon!" Bu Sephia turut angkat suara."Solusi seperti apa yang Tante tawarkan?""Nikahilah, Intan! Dengan begitu, tidak akan ada yang dirugikan lagi dalam masalah ini. Jika kalian menikah, maka kasus ini perlahan, pasti akan selesai dengan sendirinya."Degh!Najwa tanpa sadar meremas kuat ujung sweater rajut yang dikenakannya. Apa yang dikatakan
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Jika belum jera juga

"Silakan! Lakukan kalau kamu memang mau mati," jawab Deva sambil tersenyum sinis.Apakah Intan berpikir bahwa Deva akan luluh hanya dengan ancaman semacam itu? Jelas, tidak."Deva!! Jaga bicara kamu!" hardik Pak Unang. Dia tak mau putrinya semakin terprovokasi dan nekat mengakhiri hidupnya sekali lagi."Intan, Sayang! Jangan ya, Nak!" bujuk Bu Sephia. "Semua pasti akan baik-baik saja. Jadi, tolong berikan serpihan kaca itu ke Mama ya, Sayang!"Pelan namun pasti, Bu Sephia melangkah mendekati putrinya. Dia berharap, Intan akan mengurungkan niat nekatnya itu."Nggak mau," geleng Intan seraya beringsut mundur. "Sebelum Deva setuju untuk menikahi aku, maka aku akan akan tetap seperti ini.""Kamu dengar permintaan anak saya, kan?" tanya Bu Sephia sambil memandang nanar ke arah Deva. "Dia hanya ingin dinikahi oleh kamu. Apa susahnya, mengabulkan permintaan sederhana seperti itu?""Gila!" desis Deva. "Kalian benar-benar keluarga gila!""Jangan asal bicara, Nak Deva!" sergah Pak Unang tak ter
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Habis

"Pokoknya, Intan nggak mau klarifikasi! Titik!" teriak Intan begitu sampai di rumah."Ya, memang sebaiknya tidak usah, Sayang! Mama yakin, Deva pasti cuma menggertak saja. Kalau kamu nggak klarifikasi, orang-orang pasti akan berpikir kalau kamu memang tidak bersalah."Intan mengangguk cepat. Yang dikatakan Ibunya memang sangat benar.Jika dia klarifikasi, maka Intan pasti akan panen hujatan. Sebaliknya, jika dia diam saja, maka orang-orang pasti akan berpikir bahwa justru Deva yang malah mengarang pembelaan untuk dirinya sendiri."Tapi, bagaimana dengan saham perusahaan kita? Harganya semakin turun seiring masalah ini yang tidak selesai-selesai," tutur Pak Unang yang merasa paling frustasi dalam menghadapi masalah ini."Lebih baik kita bertahan dengan kondisi ini dulu! Mama yakin, cepat atau lambat, Deva pasti akan menyerah dan bersedia menuruti kemauan kita.""Tapi... Papa punya firasat buruk, Ma!" kata Pak Unang."Firasat buruk, apa? Udah, Papa jangan suka parno, ah! Nggak akan ada
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status