"Kenapa, memangnya?" tanya Deva."Udah aku bilang, nggak usah aneh-aneh. Sana, siap-siap! Jangan lama! Bapak nungguin, loh.""Iya, iya. Galak amat, sih? Padahal, aku cuma pengen berbuat baik, loh. Aku cuma mau bantuin kamu mandi biar cepat selesai.""Nggak usah. Kalau dibantu sama Mas Deva, yang ada nanti malah makin lama aku mandinya." Bibir Najwa cemberut."Oh, ya? Emangnya, bisa gitu?"Najwa tergeragap. Dia tak tahu harus berkata seperti apa."Ish!! Mas Deva nyebelin."Blam!Pintu kamar mandi ditutup sedikit keras oleh Najwa. Bukannya tersinggung, Deva malah tertawa senang.Sementara, Najwa yang berada dibalik pintu kamar mandi, sedang berusaha menetralkan detak jantungnya. Perut sixpack dan lengan berotot milik Deva, terus terbayang dalam benaknya."Astaghfirullah!! Kenapa aku mendadak mesum kayak gini, sih?" gerutu Najwa.Wanita itu mengulum senyum. Tak lama kemudian, dia menggeleng pelan lalu berjalan menuju ke pancuran air untuk membasuh tubuhnya.*"Apa anak itu sudah mau men
Last Updated : 2024-07-08 Read more