"Tapi, Pak...,""Nggak ada tapi-tapian, Najwa! Antar Bapak, sekarang!!" tegas Pak Haris tanpa mau dibantah lagi.Sorot mata tajam terbakar amarah itu mengerutkan nyali Najwa. Perempuan itu menunduk, berpikir cepat.Sejujurnya, dia tak mau sang Ayah terlibat masalah jika mendatangi Galih."Najwa!! Antar Bapak, atau Bapak akan cari pria brengsek itu sendirian.""Ba-baik, Pak! Najwa akan antar Bapak ke sana," angguk Najwa pada akhirnya.Sambil mendesah samar, Najwa kembali meraih tas dan kunci mobilnya. Sang Ayah angkat sudah lebih dulu berjalan di depan dan membuat Najwa jadi kepayahan mengejar langkahnya.Tapi, sebelum mencapai pintu, tangannya tiba-tiba dicekal oleh sang Ibu."Apa perlu, Ibu ikut juga, Wa?" tanya Bu Dahlia pada Najwa. Raut wajahnya terlihat cemas."Ibu di rumah aja. Biar Najwa yang dampingi Bapak.""Kamu... nggak apa-apa, kan? Apa kamu nggak merasa takut, jika harus bertemu Galih lagi?"Najwa menarik napas panjang. Sejujurnya, dia takut. Namun, jika ketakutan itu tak
Last Updated : 2024-06-11 Read more