"Najwa!" sapa Galih disaat jam makan siang tiba dan dia melihat sosok Najwa yang sedang menuju ke arah kantin. "Hai, Gal!" sapa Najwa meski tak tersenyum sama sekali. "Katanya, mau makan bareng? Tapi, kok malah mau ke kantin sendiri?" tanya Galih. "Cieee... Galih boleh juga, nih!! Semoga langgeng terus, ya!" Tiba-tiba, segerombolan teman-teman Galih lewat dan melontarkan kata-kata yang makin membuat Najwa merasa tak nyaman. "Apaan sih, kalian!! Sana, pergi! Najwa jadi nggak nyaman, ini. Iya, kan, Wa?" Tatapan mata itu terlihat sangat dalam. Berpendar indah dengan binar cinta yang terlihat kentara. "Maaf, ya, Bu! Kami permisi dulu!" ucap salah seorang teman, mewakili yang lain. Najwa mengangguk saja. Tak ada gunanya meladeni omong kosong orang-orang itu. Sementara, Galih malah memerah pipinya. Dia mengusap tengkuknya, malu-malu. "Wa! Maaf ya... Temen-temen aku..," "Ada hal yang harus kita obrolin berdua, Gal!" potong Najwa. " Bisa kita bicara sambil makan?" "O-oke,"
Last Updated : 2024-06-07 Read more