"Lah, anakmu ngambek, Ma?" tanya Pak Syahid tercengang.Putranya sudah keluar dari kamar mereka. Jelas sekali, Deva sangat kesal terhadapnya."Padahal... tadi Papa cuma bercanda, loh," lanjutnya sambil mengintip ke arah pintu. Barangkali, Deva akan kembali muncul dari sana."Papa sih! Suka banget bikin anaknya jadi kesal. Udah tahu anak cuma ada satu. Mbok ya, disayang-sayang itu, loh! Jangan malah dibikin ngambek terus.""Maksud Papa tadi, cuma mau memancing Deva aja, Ma! Papa mau ngetes, seberapa besar rasa cinta Deva sama wanita itu.""Tapi, cara Papa keterlaluan. Apa Papa tahu, sudah berapa lama, Deva mencintai perempuan itu?" tanya Bu Zubaidah pada suaminya.Pria tua itu menggeleng pelan."Anak kita sudah mencintai perempuan itu sejak duduk di bangku kuliah, Pa. Dan, alasan dia selalu menolak perjodohan yang Papa usulkan adalah karena dia masih menunggu perempuan itu. Dan, sekarang Deva baru ada kesempatan. Tapi, justru malah Papa yang mau menghancurkan harapan anak Papa sendiri.
Terakhir Diperbarui : 2024-06-13 Baca selengkapnya