Dering panggilan pada gadget Parveen memecah keheningan diantara ketiganya.Sebuah nomor yang diberi nama Helen terpampang jelas di layar, membuat sang empunya mengernyit heran."Ada apa? Tumben sekali telepon malam-malam." Parveen bergumam."Kenapa, Nak?" tanya Amber."Ini, Nona Helen tumben menelpon malam-malam begini," jawab Parveen."Helen?""Sekretaris Devan.""Oooh, mungkin ada hal penting.""Mungkin. Aku angkat dulu, ya.""Iya, angkatlah. Jangan lupa di loud speaker biar kami juga bisa mendengarkan," perintah Bamantara.Setelah menggeser gambar berlogo gagang telepon warna hijau, Parveen melakukan apa yang disuruh Opa-nya tersebut."Selamat malam, Nona Parveen. Maaf mengganggu istirahat Anda," sapa Helen."Malam, Nona Helen. Tak apa, saya tidak sedang sibuk apapun, kok. Ada yang bisa dibantu, Nona?" sahut Parveen."Tidak ada, hanya ingin tahu saja perkembangan design Anda, apakah sudah mulai pembuatan? Pak Devan ingin mengetahui sejauh mana pengerjaannya.""Benarkah? Bahkan bel
Terakhir Diperbarui : 2024-04-17 Baca selengkapnya