All Chapters of Pria yang Kucumbu Malam Itu Ternyata Bosku: Chapter 121 - Chapter 130

151 Chapters

Di Restoran

"Aditya!" desis Selena kaget, beberapa detik kemudian tampak cuek. Apalagi melihat Julia juga turun dari mobil Aditya."Ayo," ajak Hendra meninggalkan parkiran. Di dalam restoran Hendra duduk di meja kosong di barisan pengunjung ramai. Selena memunggungi meja Aditya yang tidak jauh dari mereka, sempat bersirobok pandangan dengannya. Raut wajah Aditya tampak sangat kesal melihatnya bersama Hendra."Kamu sudah menelepon Ayah?" tanya Hendra merapikan serbet di pangkuan Selena."Sudah, tapi katanya Kakak sudah mengabari mereka," sahut Selena. Pikirnya, siapa lagi yang dimaksud Ayahnya tadi kalau bukan Hendra. "Mm, iya."Tidak kaget lagi namun Selena masih ragu dengan pikirannya yang Hendra mendapatkan nomor ayahnya dengan bantuan Riana. "Apa Riana yang memberikannya ke Kakak?" Selena lebih menuduh ketimbang bertanya."Iya, aku yang menyuruhnya.""Lalu, bagaimana dengan Baby Lea, Kak? Sebenarnya aku belum pernah memberitahu hal itu kepada mereka. Apa aku harus jujur saja, Kak? Tapi aku
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Seranjang Dalam Hotel

Sampai tiba di hotel, Selena dan Hendra tak banyak bicara. Baik setelah di dalam kamar hotel pun , Hendra langsung sibuk dengan laptopnya. Satu keuntungan juga buat Selena bisa lega karena tidak banyak ruang untuk mereka berbincang. "Kamu tidur di kamar saja, Selena. Maaf, aku masih harus menyiapkan ini," ujar Hendra tanpa memalingkan tatapannya dari laptop. Selena menurut berpindah dari sofa ruang tamu ke kamar tidur. Tubuhnya yang terasa lelah seharian mulai mengantuk. Namun, setelah didalam kamar Selena malah tidak bisa memejamkan matanya. Masih saja melotot menatap langit-langit kamar, pikirannya tiba-tiba terganggu dengan kepulangan mereka besok.Sudah tengah malam. Terdengar suara kaki meja yang bergesekan dengan lantai dengan sengaja dari ruang tamu. Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki seiring pintu kamar yang dibuka."Selena!"Cepat-cepat Selena menutupi wajahnya dengan selimut, pun berpura-pura tidur. Jantungnya semaki tidak karuan bisa merasakan Hendra
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Di Dalam Kamar Mandi

"Kak Hendra!" pekik Selena menutupi tubuh seadanya. "Maaf, aku pikir tadi kamu belum melepas pakaian. Aku mau mengambil ponselku yang ketinggalan," sahut Hendra memutar badan menghadap dinding, tangannya meraih ponsel yang terletak di wastafel."Maafkan aku," ucap Hendra segera keluar dan menutup pintu.Selena terdiam, jelas beberapa detik Hendra bisa melihatnya bertelanjang bulat tadi. Tapi, tidak bisa juga menyalahkannya, ia yang lupa mengunci pintu kamar mandi. Sesaat mendesah pendek sebelum mengguyur tubuhnya dengan shower dengan rasa malu yang besar. Sialnya lagi, karena buru-buru tadi Selena hanya masuk membawa handuk. Ia lupa membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi. "Bagaimana ini?" gumamnya melilitkan handuk menutupi separuh tubuhnya. Sejenak hanya berdiri di depan cermin wastafel, matanya bergeser ke pakaiannya yang teronggok di lantai kamar mandi. "Mana mungkin memakainya lagi," desisnya."Sudah selesai, Selena?" Terdengar Hendra memanggil dan mengetuk pintu kamar mand
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Kelancangan Julia

"Apa-apaan ini? Aku harus membicarakannya dengan Kakek," kata Aditya semakin geram saja. Namun, baru saja berdiri paman Grove menghentikannya dan menyuruh Aditya duduk kembali."Itu tidak akan mengubah keputusan Tuan Collins karena beliau sudah menandatangani kontrak dengan Tuan Barata, Aditya. Sekarang kamu hanya perlu berpura-pura mengikuti semua rencana Tuan Collins sampai aku menemukan cara untuk meyakinkan Selena."Mau tau mau Aditya akhirnya setuju dengan paman Grove. Namun, berpura-pura dekat dengan Julia sudah membuat dirinya sangat tersiksa. Apalagi setiap malam tidak ada malu-malunya Julia mendatangi rumahnya."Paman, katakan kepada Tuan Collins mulai nanti malam aku tinggal di villa," titah Aditya bersiap beranjak dari duduknya."Aku tidak yakin beliau mengizinkan itu, Aditya. Lebih baik tidak usah memberitahunya sampai beliau tahu sendiri dan bertanya. Mungkin nanti kamu bisa pikirkan apa jawaban yang bisa meyakinkan Tuan Collins," usul paman Grove mendahului Aditya kelua
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Pasangan Dalam Hotel

"Selena? Tapi, siapa pria yang bersamanya?" Aditya mengucek-ucek matanya memastikan tidak salah mengenali Selena namun pasangan tersebut sudah masuk ke dalam kamar."Ahhk! Mana mungkin Selena," desisnya berhenti di depan pintu kamar hotel pasangan barusan masuk. "Tapi ... tak mungkin aku salah mengenalinya!" Aditya sangat penasaran sekali sampai-sampai berniat mengetuk pintu guna memastikannya. Namun, tangannya hanya mengambang di udara. Sebelum terpaksa masuk ke kamar tujuannya yang kebetulan bersebelahan. Aditya merebahkan tubuhnya di ranjang empuk, menatap kosong langit-langit kamar hotel. Rasa cintanya kepada Selena teramat besar. Melihat gadis tadi mirip dengan Selena masukin bersama pria lain, hatinya terasa sangat sakit. Aditya merasa tubuh Selena hanya miliknya. Sepanjang malam hingga menjelang subuh, Aditya tak kunjung bisa memejamkan mata. Pikirannya masih ke pasangan yang masuk kamar sebelahnya, niatnya besok pagi-pagi akan menunggunya di luar kamar. Namun, karena lelahn
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Salah Orang

Aditya tertawa kecil mengekori kedua pasangan paruh baya itu. Pikirnya, Selena pasti sudah melarang kedua orangtuanya bicara dengan dirinya. "Apa yang kamu inginkan, Anak muda?" Gerah sang Pria tesebut bertanya, melihat Aditya seolah tak berhenti mengikuti mereka. Pun sok kenal saja. Sang wanita juga terlihat menunjukkan raut wajah tidak senangnya dengan sikap Aditya itu. Berkali-kali melayangkan pandangan sinis ke Aditya. Tapi, Aditya yang kukuh dengan pikirannya hanya menanggapinya santai. "Aku tahu Selena yang melarang Anda, Tuan dan Nyonya berbicara padaku, 'kan?" ujar Aditya kepedean melipat kedua tangannya di dada, punggungnya menyandar di dinding pembatas tangga, dan salah satu kakinya diangkat dengan bertumpu di ujung sepatu pantofelnya. Sang pria tersebut mengumpat tidak jelas sebelum mendorong bahu Aditya kasar, gegas menarik tangan sang Istri segera pergi dari sana. Namun, Aditya yang tidak setuju mendapat perlakuan keduanya yang dia anggap sebagai orang tua Selena
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Rencana Tuan Collins Dengan Grove

"Argh! Kurang ajar!" Aditya menggeram seraya melajukan mobilnya menuju perusahaan. Tergesa keduanya masuk ke ruangan private sebelum Julia melihat mereka. "Apa yang sangat penting itu, Paman?" gegas Aditya bertanya. "Tuan Collins sudah menetapkan tanggal pernikahanmu dengan Julia, jadi tidak ada waktumu mempertahankan Selena!" ujar paman Grove serius. "Tidak, Paman! Bagaimanapun aku tidak akan merelakan cinta sejati ku dengan orang lain, alih-alih bersama Hendra! Paman juga tahu bagaimana perasaanku padanya selama ini!" "Yah, aku tidak memaksamu, Aditya. Tapi itulah yang aku dengar dari Tuan Collins! Terserah kamu mau percaya padaku atau kukuh dengan pikiranmu mempertahankan Selena!" Aditya terdiam, seolah mencerna ucapan paman Grove. Dia bertekad harus bisa mempertahankan cintanya kepada Selena sebelum Hendra berhasil mendapatkan cinta Selena. "Kapan Kakek menentukan tanggal pernikahan?" tanya Aditya pasrah. "Awal bulan depan, artinya dua minggu tiga hari lagi dari hari ini.
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Kemarahan Aditya

Setelah hanya memutar-mutar Aditya memutuskan kembali ke kos Selena, dia harus bisa memastikan Selena pergi dengan siapa. Takut Sharon hanya mengada-ada saja.Pucuk dicinta ulam pun tiba, orang yang dia cari sedang ada di luar pagar. Dengan mudah Aditya mencegat langkah Sharon yang lantas tergesa hendak masuk sesaat melihat dirinya turun dari mobil."Aku cuma mau bertanya sama kamu!" ujar Aditya merentangkan kedua tangannya di pintu pagar menghalanginya masuk. Menajamkan pandangannya ke wajah Sharon yang mengeras itu. "Jika tentang Selena, aku sudah katakan tadi. Jadi, pergilah sebelum aku meneriakimu maling!" kata Sharon tidak perduli sikapnya yang kurang sopan itu."Oke, baik. Sebenarnya aku cuma ingin tahu Selena pergi dengan siapa, tidak lebih!""Aku sudah katakan ia pergi ikut dengan suaminya. Apa kamu masih kurang jelas mendengar?" "Bukan, bukan, Selena belum punya suami. Anak yang ada padanya itu anakku!" ungkap Aditya tidak lagi memikirkan aibnya bisa saja tersebar dan hany
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Merindukan Aditya

Tidak ingin rencananya dengan Tuan Collins berantakan, alih-alih mendapatkan bonus dari kesepakatannya dengan Tuan Collins. Paman Grove juga terancam dipecat sebagai penasehat Aditya.'Tidak bisa begini!' batinnya mengejar Aditya.Paman Grove sudah hafal karakter Tuan Collins, setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, dirinya pun tidak akan berguna lagi bagi Tuan besar itu. Artinya, dirinya menjadi pengangguran."Aditya! Aku mohon dengarkan penjelasanku!" Aditya tidak menggubris hanya mempercepat langkahnya menuju parkiran mobil. Dia sudah tidak tahan harus menunggu sang Kakek mendapatkan yang dia inginkan. Sama saja dia bakal kehilangan kesempatan memiliki Selena. "Oke, aku mengakui kalau aku sengaja melakukannya, Aditya! Aku hanya takut keluarga Selena tidak bisa menerimamu- yang malah akan merusak nama baikmu nantinya. Aku memang tidak mengatakan alasan ini padamu, Aditya, semata-mata karena aku takut kamu terbawa emosi saja," papar paman Grove terus berusaha meyakinkan Aditya
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Tuduhan Hendra

"Apa maksud Kak Hendra?" Kaget Selena cuma bisa balas bertanya. Tengkuknya terasa berkeringat dingin dengan pertanyaan itu. Seakan-akan Hendra tahu apa yang ia pikirkan sekarang. Hendra tersenyum kecil seraya menghela napas. Kemudian hanya menutup buku di genggamannya sebelum meletakkannya ke atas meja.Sesaat hanya menatap dalam wajah cantik Selena, gadis itu tergugu dan salah tingkah jadinya. Khawatir Hendra malah akan membahas pertanyaannya tadi. Sebisa mungkin ia berusaha tetap tenang meski telapak tangannya sudah banjir keringat."Selena, kamu mencintaiku?" Spontan Selena mendongak. Matanya melotot tajam sebelum mengangguk cepat. "Iya, Kak," sahutnya. Pikirnya, tidak ada lagi gunanya jujur dengan perasaannya yang masih ragu-ragu.Hendra merangkul hangat bahunya. "Aku bukan meragukan perasaanmu padaku, tapi aku tidak mau kamu terpaksa melakukannya, Selena.""Tidak, Kak. Hatiku sudah bulat menikah dengan Kakak. A-aku malah berpikir tentang perasaan Kak Hendra saja.""Kamu tida
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status