Setelah mengganti pakaian, Adi keluar dari kamarnya dengan perasaan bahagia. Berjalan menuruni tangga sambil bersenandung ria. Ibu Airin sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya yang seperti anak remaja sedang jatuh cinta.“Yakin kamu mau pergi sekarang, Di? Nanti kamu pulangnya kemalaman,” kata Ibu Airin.“Iya, Ma. Adi tidak mau menundanya lagi, pengawal juga akan ikut. Mama tenang saja, Adi akan bawa menantu Mama pulang.” Adi memeluk Ibu Airin.“Ya sudah, kamu hati-hati. Mama hanya bisa mendoakan kamu,” kata Ibu Airin seraya mengusap punggung Adi.“Adi pergi, Ma,” ucap Adi sembari melepas pelukannya.Adi dan empat orang pengawal keluar dari rumah menuju halaman depan, lalu masuk ke dalam mobil masing-masing. Kali ini Adi membawa Pak Dodi untuk menemaninya, sementara empat orang pengawal membawa dua mobil.Tiga mobil telah keluar dari halaman rumah utama keluarga Winata. Ibu Airin hanya bisa berdoa, semoga perjuangan putranya tidak sia-sia. Meskipun nanti Risa belum bisa
Read more