“Bagaimana kalau kamu memberikan mata dan ginjalmu untuk Evan?” Deg! Jantung Sanna seakan berhenti seketika. Ia berkedip beberapa kali, tidak menyangka dengan permintaan mertuanya barusan. “A-apa?” tanya gadis itu. “Berikan ginjal dan matamu untuk Evan.” Hannah mengulangi. “Kamu bisa melakukannya, ‘kan?” Sanna menelan saliva yang terasa seperti jarum. Ia sama sekali tak menyangka Hannah akan terang-terangan mengatakan itu kepadanya. Ia, diminta untuk memberikan apa yang sejak lahir menjadi miliknya. Hal yang menopang hidupnya begitu saja.“Tapi, jika aku buta, bagaimana aku akan mengurus Evan, Bu?” balas Sanna dengan suara tercekat. “Dan … untuk ginjalku–”“Ck, ginjalmu kan ada dua. Anggap saja, itu adalah pengabdian terbesar yang bisa kamu lakukan sebagai seorang istri,” ucap Hannah, memotong kalimat Sanna. “Setelah Evan sembuh, kamu tidak perlu merawatnya lagi.”Meskipun kalimatnya terdengar seperti ingin menenangkan Sanna, wajah Hannah tidak tampak demikian.“Ayolah, Sanna.
Last Updated : 2024-01-30 Read more