Masih ada di restoran cepat saji “Kita harus berangkat kan, tapi udah jam segini kita masih di sini. Aku belum mandi belum siap-siap, belum apa.” Nabila terdengar mengeluh. “Telat-telat dikit ya nggak papa, lah.” Aditya menggampangkan. Ya iyalah, bebas saja baginya mau berangkat habis bedug magrib pun. Tidak akan ada yang berani menegurnya. Lha wong dia bosnya sendiri. “Kok gitu?“ keheranan Nabila menyiratkan ketidaksetujuan, “kalau Mas sendiri sih nggak masalah, kalau aku? Nanti dikira aku memanfaatkan kesempatan. Mentang-mentang aku dekat sama atasan, aku jadi seenaknya.” “Ngapain mikirin orang lain sih, Bil? Yang mau gaji kamu kan, aku.” “Aku udah banyak banget catatan buruknya di kantor. Dari dulu kayak nggak pernah bener track record nya. Wara-wiri libur, yang cuti sakitlah, cuti inilah, itulah. Belum lagi rumor negatifnya, selingkuh, terima transferan, belum lagi masalah rumah tangga. Kalau di tempat lain mungkin aku udah dipecat tau nggak.” “Yang penting di sini enggak kan
Last Updated : 2024-07-04 Read more