“Ami memang mengharap cucu darimu, tapi tidak seperti ini caranya, anakku!“ tak hanya air mukanya yang berubah, nada Ami juga sudah berbeda. “Ami, Ami, tenanglah. Ini nggak seburuk yang Ami pikirkan. Please dengerin aku dulu, Ami. Anakmu ini kecelakaan.” Aditya terus berusaha menenangkan dan meyakinkan sang ibunda. “Nggak ada kecelakaan yang dilakukan dalam keadaan sadar, Anakku.” Ia tetap tak percaya. Anaknya ini dia akui pintar dan cerdik, tapi sangat nakal, begitu yang Ami tahu. “Tidak, Ami. Ini murni sebuah kecelakaan. Please Ami, bisa tenang dan dengerin aku dulu?” Aditya menggenggam kedua tangan ibunya, lalu membawanya ke tempat duduk yang memang sengaja disediakan untuk taman kecil ini. Barulah setelah keduanya duduk dan ibunya berangsur-angsur tenang, Aditya kembali melanjutkan perkataannya, “Ami udah tenang?” Ami tak menjawab pertanyaan Aditya, ia justru menanyakan hal lain, “Anak gadis mana yang kamu rusak kehormatannya, Anakku? Jangan buat Ami malu, jangan buat image mu
Terakhir Diperbarui : 2024-07-09 Baca selengkapnya