“Itu ada pesawat, Nainai!” tunjuk Zaki ke atas langit, di mana suara itu terdengar. “Duh, Nainai udah nggak bisa ngeliat, Sayang. Mata Nainai sudah rabun,” kekeh Ami Safira. “Nainai harus perliksa ke dokter,” katanya dengan ekspresi polosnya namun terlihat lucu. Ami Safira tersenyum. Lalu mengusap kepala bocah itu. “Udah nggak bisa. Karena Nainai emang udah tua.” “Kayak Oma?” “Iya, betul sekali.” “Omanya Zaki juga halrus pakai kaca mata kalau baca buku,” dia bercerita, benar-benar anak yang sangat menyenangkan. Karena di usianya yang belum empat tahun ini, dia sudah mengetahui banyak hal dan sudah memiliki banyak kosakata. “Keren anakmu, Nak. Dia sangat cerdas,” katanya saat sang anak datang menghampiri, tentunya saat tak ada Nabila tak bersama mereka. Karena Nabila sedang berada di toilet. “Iyalah, siapa dulu ibunya. Kepintaran itu menurun dari ibunya.” “Lagi bangga hati ceritanya?” “Harus, Mi. Karena aku yakin, kali ini aku nggak akan salah pilih lagi.” “Ami harap kalian
Last Updated : 2024-07-11 Read more