All Chapters of Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar: Chapter 81 - Chapter 90

144 Chapters

Bab 81 : Penyebab Kamu Gagal Menikah

"A-apa?!" pekiknya spontan dengan mata melotot. Clara langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Clara, are you ok?" Adrian bertanya karena khawatir. Istrinya itu hanya diam lalu beberapa detik kemudian kembali tersadar. Lalu dia melepaskan tangan Adrian yang ada di pundaknya dengan kasar. Adrian sampai tersentak kaget. "Clara, dengarkan aku dulu! Aku minta kamu tenang dulu, ok?" pinta Adrian supaya Clara kembali mendengarkan penjelasannya. Wanita berambut panjang itu hanya diam lalu menatap suaminya dengan lekat. "Apa maksud semua ini, Adrian? Kenapa kamu berani bicara seperti itu? Apa kamu punya bukti?" dia bertanya dengan datar dan tatapan yang tidak Adrian mengerti. Dia bukan wanita bodoh, semua hal harus jelas dulu sebelum memutuskan untuk percaya atau tidak. Adrian pun mencoba untuk tetap tenang mendengar semua pertanyaan istrinya. Dia tahu ini tentu tidak mudah diterima begi
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Bab 82 : Tahan Dirimu Sebentar Lagi!

Adrian pun mengepalkan kedua tangannya dengan erat mendengar itu. Ternyata dugaannya benar. Untung saja dia sudah meminta paman dan tante istrinya untuk menginap malam ini. Jadi, Ronald juga harus tetap tinggal di rumahnya sampai besok atau paling tidak sampai acara pesta ini selesai. "Brengsek! Dia harus tetap di rumah ini, Jo. Orang tuanya sudah setuju untuk menginap! Jangan sampai dia kabur!" ujar Adrian geram dengan tatapan menusuk ke arah Ronald. Kening Joseph pun berkerut. "Memangnya ada hal penting apa, Tuan? Sampai kita harus mencegahnya pergi?" Joseph akhirnya melontarkan pertanyaan itu juga setelah penasaran dari tadi. Adrian melirik sekeliling untuk memeriksa keadaan sekitar. "Dia adalah orang yang membuat mantan tunangan Clara itu berselingkuh dengan wanita yang dibayar olehnya. Semua itu ulahnya! Dia dalang yang merusak kebahagiaan Clara. Tapi aku lega sekarang aku yang menjadi suaminya!" jelasnya dengan sediki
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 83 : Aku Dalangnya!

"A-apa?!" ucap Ronald gugup. Semua orang pun menoleh ke arah mereka berdua. Adrian langsung mengusap wajahnya dengan kasar karena tidak sempat untuk menahan istrinya, belum saatnya mereka melabrak pria itu. "Clara!" desahnya penuh sesal. Para orang tua juga saling pandang satu sama lain. Bryan pun bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri mereka berdua. "Clara, apa maksud ucapanmu itu?" tanya Bryan dengan mata yang melotot tajam. Tentu saja, dia merasa tidak terima putranya diperlakukan seperti itu. Baron yang mendengar itu pun masih tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi. "Clara, tenanglah!" ujarnya menenangkan. Cindy pun berjalan mendekati putrinya dan memegang pundak kanannya. "Kenapa, Sayang? Coba bicara pelan-pelan!" pintanya dengan mimik wajah tidak enak. Cindy paling takut kalau ada keributan di keluarga mereka, karena pasti akan berdampak buruk kedepannya nanti
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 84 : Tidak Mau Melihat Wajahmu Lagi!

Semua orang pun terkejut mendengar pengakuan dari Ronald.Dia benar-benar mengatakannya!.Clara sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Sementara itu Adrian tampak puas melihat semua orang yang memasang wajah kecewa. Akhirnya ketahuan juga rahasia pria sombong itu. Tapi masih ada satu hal lagi yang harus Adrian pastikan yaitu alasan Ronald melakukannya. Tentu saja dia tidak tahu dan tidak terlalu mengenal mereka dengan baik karena selama tinggal di rumah Baron, mereka tidak akrab dan terlalu dekat seperti sekarang. Hanya sekedar sapa dan jarang sekali bicara. Adrian sangat penasaran. "Tega sekali kamu, Kak! Aku benar-benar tidak menyangka! Apa alasanmu melakukan hal itu? Jawab aku!" cecar Clara dengan bibir bergetar menahan tangis sekaligus emosi yang memenuhi kepalanya. Bryan tidak bisa lagi berkutik dan membela anaknya. Ronald sendiri sudah mengakui sem
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 85 : Model Baru Perusahaan

Kedua alis Clara menyatu dengan wajah yang terheran-heran. Dia tidak mengerti dengan perkataan Papanya barusan. "Kenapa, Pa? Memangnya ada yang salah?" Clara tidak sabar untuk bertanya. Baron pun menghembuskan napas kasar. "Papa malu, Clara! Adrian mengetahui rahasia keluarga kita dan itu bisa berdampak buruk kedepannya. Siapa tahu dia akan memanfaatkan hal ini untuk menyakiti kita!" jawabnya dengan datar. Clara menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Tidak mungkin, Pa! Adrian bukan orang seperti itu!" sanggahnya tegas. Papanya terlalu berpikiran negatif semenjak Ronald mengkhianati keluarga mereka. Mungkin takut Adrian juga akan melakukan hal yang sama. "Papa tidak bisa tinggal di sini lama-lama, Clara. Perasaan papa tidak bisa tenang! Karena tadi Adrian sudah meminta jadi terpaksa besok kami pulang," ujarnya lemah dan terlihat tidak bersemangat. Baron berusaha mengambil langkah yang tepat set
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 86 : Selamat Datang di Perusahaan Kami, Nona!

Joseph sedikit bingung dengan ucapan Adrian barusan. Dia tahu pergaulan Tuannya itu kemana saja selama ini, jadi mana mungkin kalau mereka saling kenal. "Maaf, Tuan. Maksudnya Tuan sudah mengenal gadis ini?" dia akhirnya bertanya karena tidak bisa menahan rasa penasarannya. Adrian tidak langsung menjawab. Dia terlihat berpikir sejenak sambil menerawang. "Hmm, tidak. Sepertinya aku salah orang, Jo!" jawabnya dengan mengangkat kedua bahunya. Dia hanya merasa pernah melihat gadis itu tapi entah dimana. Dia tidak bisa mengingatnya. Adrian lupa kalau memang pernah bertemu gadis itu, meskipun sebentar. Joseph pun menghela napas lega. "Baiklah, Tuan. Kalau Tuan setuju maka aku akan menyampaikan pada tim terkait dan meminta gadis ini untuk datang besok. Kita akan mulai melakukan jadwal baru secepat mungkin, Tuan!" ujarnya yakin dan bersemangat. Adrian mengangguk setuju. Dia juga tidak sabar untuk
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 87 : Jangan Bicara Apapun!

Nayla menatap Adrian dengan lekat dalam beberapa detik. Dia sedang berusaha meyakinkan dirinya kalau pria yang ada di hadapannya ini adalah orang yang sama yang saat itu bertabrakan dengannya di depan toilet restoran. Sementara kemarin Adrian seperti mengenal gadis itu karena mereka memang pernah bertemu sebelumnya meskipun hanya sekilas, tapi karena Adrian sedang bersama Clara jadi ingatan tentang hal itu menguap begitu saja dari kepalanya. Dia menganggap itu angin lalu dan seolah-olah tidak pernah terjadi. Berbeda dengan Nayla yang merasakan sebaliknya. Gadis itu menyukai Adrian sejak pandangan pertama mereka bertemu. Dia merasa Adrian adalah tipe pria yang dia inginkan selama ini. Meskipun sudah berulang kali bergonta ganti pacar dan semuanya pria tampan, tapi saat melihat Adrian dia merasa kali ini ada yang berbeda. "Nona? Kenapa bengong?" tanya Joseph sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nayla. Gadis i
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 88 : Simpan Rahasia Ini!

Wanita yang menerima panggilan telepon itu menautkan kedua alisnya karena bingung dengan ucapan Ronald yang tiba-tiba. ["Apa maksudmu? Bicara itu yang jelas dong!" cibirnya tak kalah ketus.]Tentu saja dia terkejut dan tidak menyangka dengan ucapan pria itu. Tidak ada angin dan hujan, tetapi tiba-tiba saja Ronald kembali menelponnya setelah sekian lama. Ya, wanita yang sekarang bicara dengan Ronald adalah Joana. Wanita yang dibayar dan ditugaskan olehnya untuk menggoda Daniel. Dan tentu saja Joana berhasil melakukannya, karena Daniel memang genit pada wanita cantik dan seksi. Menjalin hubungan dengan Clara adalah kebanggaan bagi keluarga mereka. Meskipun dia mencintai Clara tapi tetap saja nafsunya yang besar itu mengalahkan segalanya. Ronald pun menghembuskan napas kasar karena mendengar jawaban Joana. "Dengar, ya! Aku tidak mau rahasia yang selama ini disimpan menguap keluar dan diketahui banyak orang! Pokoknya i
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Bab 89 : Bisnis Baru Untukmu

Mulut Adrian melongo karena tidak menyangka dengan ucapan istrinya barusan. Clara jadi merasa tidak enak, lalu buru-buru menjelaskan maksudnya. "Bu-bukan begitu, Adrian! Bukan bekerja di perusahaan milikmu atau orang lain. Aku ingin memiliki bisnis sendiri eh maksudku … aku punya impian memiliki toko kecil," ungkapnya dengan menundukkan wajah. Adrian akhirnya paham apa yang istrinya itu inginkan. Dia memang sempat mengira Clara mau ikut andil dalam bekerja di perusahaan miliknya, tentu saja dia tidak akan menyetujui hal itu. Untung saja dia belum berpikir yang aneh-aneh dan terlalu jauh, seharusnya dia bisa lebih sabar dan mendengarkan dulu penjelasan istrinya. "Jadi, kamu mau buka toko sendiri? Apa uang yang aku berikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhanmu? Apa harus aku tambah lagi?" tanya Adrian dengan kedua alisnya yang menyatu. Dia ingin memastikan kalau Clara bahagia menjadi istrinya atau malah sebaliknya.
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Bab 90 : Apa Dia Bangkrut?!

Ternyata dia sudah sampai dari tadi, tapi baru saja gadis itu ingin mengetuk pintu, tetapi suara Adrian yang meminta Joseph mentransfer sejumlah uang pada Clara langsung membuatnya mengurungkan niatnya. Gadis yang memiliki rambut pirang sedikit bergelombang pada bagian tengah sampai ke bawah itu, mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Dia pun berusaha mengatur napas dan emosinya agar tidak terlihat aneh saat masuk ke dalam ruangan Adrian. Ya, gadis itu adalah Nayla.Dia sudah hampir mengetuk pintu tadi. Tangan kanannya sudah menggantung tapi suara Adrian benar-benar membuat moodnya berantakan. Sementara itu, obrolan antara Adrian dan Joseph masih berlanjut. "Clara ingin membuka toko bunga kecil. Dia merasa bosan kalau hanya di rumah, jadi dia perlu ada kegiatan lain. Hari ini Clara dan Mama mertuaku akan pergi melihat tempat yang cocok," Adrian menjelaskan dengan singkat tapi cukup lengkap. Joseph pun menganggukkan kepala
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status