All Chapters of Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar: Chapter 71 - Chapter 80

144 Chapters

Bab 71 : Berita Sampai Ke Musuhnya!

Sekarang Clara yang bingung mendengar mamanya bicara seperti itu. Bukannya menyambut kedatangannya dengan tangan terbuka dan bahagia, malah bicara ngawur. "Mama, aku baru saja tiba. Kenapa bilang begitu?" tanya Clara tak kalah herannya. Pak Bagas mengikuti Clara dari belakang sambil membawa dua paper bag. Dia membeli beberapa barang sebagai hadiah untuk orang tuanya. Cindy pun memasang wajah masam.Dia melihat Clara hanya membawa tas kecil miliknya. "Mana kopermu? Mana barang-barangmu yang lain?" ucapnya ketus dengan mata mendelik tajam. Clara pun semakin heran dengan pertanyaan mamanya. "Mama bicara apa sih? Buat apa aku membawa koper, Ma?" tanya Clara dengan mencebikkan bibir kesal. "Kamu diusir Adrian ‘kan? Lihat! Baru juga beberapa hari pergi dari rumah ini, dia sudah berani mengusirmu! Awas saja kalau ketemu nanti! Mama pukul dia!" ujar Cindy geram sambil
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 72 : Pintar Melihat Peluang

Pria itu pun mengepalkan kedua tangannya dengan erat.Lagi-lagi dia yang disalahkan dalam hal ini. "Aku tidak akan menemuinya. Seharusnya kau juga bergerak bukan hanya diam saja! Brengsek!" ujarnya geram. Lalu pria itu mematikan panggilan telepon secara sepihak. ["Cih! Pengecut!" dia menatap layar ponselnya sambil melontarkan cibiran.]Pria yang menerima telepon itu pun kembali menghisap rokok cerutunya yang masih tersisa setengah. Bayangan tiga tahun lalu seketika itu juga memenuhi kepalanya. Kalau saja mereka tidak gagal, mungkin dia sudah menjadi orang nomor satu di kota itu. Menurut pikirannya. Karena itu adalah tujuannya dari awal. Besok paginya…Adrian dan Joseph tiba di kantor lebih cepat dari biasanya. Apalagi Clara pulang nanti sore, jadi dia bisa lebih fokus bekerja. Tiba-tiba terlintas di kepala Adrian sebuah gagasan baru. Dia pun meminta Joseph untuk
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 73 : Bisakah Kalian Melanjutkan Di Kamar?

Clara menyodorkan itu di depan Adrian dengan semangat.Adrian pun menerima kantong belanjaan itu dan terlihat tidak sabar untuk membukanya. Setelah itu wajah Adrian berbinar dan dia mengeluarkan bungkusan itu dengan cepat karena sudah mencium aroma yang enak. "Wah! Ini cake Red Velvet di toko kue yang biasa aku beli 'kan?" Adrian bertanya dengan wajah yang benar-benar terkejut. "Iya, benar! Biasanya setiap gajian kamu selalu membeli ini dan makan bersama Pak Mario. Tapi, semenjak Mama tidak memberimu uang, aku tahu kamu pasti sangat ingin makan ini lagi! Itu sebabnya aku membelikan ini untukmu! Aku tahu ini kue kesukaanmu," tutur Clara dengan tersenyum malu. Selama ini dia selalu memperhatikan apa saja yang Adrian lakukan saat ada kesempatan. Dia juga melihat setiap kali Adrian membelinya. "Hmm, jadi selama ingin kamu mematai aku ya?" ujar Adrian dengan menaik turunkan alisnya. Clara pun semakin menundukkan wa
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Bab 74 : Takut Muncul Gosip

Clara pun jadi ikut kaget. Dia langsung melihat sekeliling dan ternyata lumayan banyak orang yang berada di dalam restoran itu. "Sstttt!!! Bisakah kamu bicara pelan saja?" pinta Clara dengan wajah khawatir sambil meletakkan telunjuknya di bibir. Dia berharap tidak ada yang mendengar nama perusahaan yang baru saja gadis itu sebutkan. Clara tidak ingin ada gosip miring yang timbul. Gadis itu pun reflek menutup mulutnya, "Ma-maafkan saya, Bu. Saya tidak bermaksud untuk bicara lancang seperti itu!" ucapnya sambil menganggukkan kepala cepat. Clara pun mencoba untuk maklum. "Baiklah, tapi kenapa memangnya? Apa kamu tahu dengan perusahaan suami saya?" kali ini Clara yang bertanya karena penasaran. Gadis bernama Intan itu mengangguk lagi. "Tentu saja, Bu. Siapa sih yang tidak tahu tentang perusahaan itu di kota besar ini! Bahkan banyak kabar tentang pemiliknya yang menghil
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Bab 75 : Tak Sabar Menunggu Mereka

Adrian pun terkejut mendengar ucapan istrinya itu. Dia pun memegang kedua pundak Clara. "Kenapa Clara? Apa kamu khawatir soal gosip itu?" Adrian bertanya dengan menatapnya intens. Clara pun terdiam lalu mengangguk dengan kepala tertunduk. Dia merasa Adrian pasti kecewa padanya. "Iya, Adrian. Aku belum sanggup untuk menghadapi mereka nantinya. Entahlah, rasanya aku sangat takut!" ungkapnya dengan penuh penyesalan. Adrian mencoba maklum dengan kekhawatiran istrinya itu. Selama ini Clara memang hidup dengan aman dan lancar-lancar saja seperti orang lain pada umumnya. Meskipun papanya seorang pengusaha, tapi keluarga mereka cukup pandai dalam menempatkan diri di setiap situasi. Oleh sebab itu Clara tidak terbiasa dengan hidup seperti ini. Harus siap dikelilingi oleh orang-orang yang penasaran dengan kehidupan pribadi dan apa saja yang terjadi pada mereka. "Tenanglah, Clara. Semua pasti akan baik-baik sa
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Bab 76 : Jauh Dari Ekspektasi Kami!

Seketika itu juga mata Cindy melotot seperti mau keluar. Dia terlihat sangat emosi. "Apa-apaan itu semua? Berani sekali mereka meremehkan keluarga kita, Pa! Lihat kan? Gosip murahan apa yang sudah beredar di sini! Clara anakku pasti lebih cantik dari wanita manapun!" ucapnya dengan napas memburu, tidak terima dengan apa yang didengarnya. Baron juga terkejut, tapi sebagai seorang pengusaha dia tahu hal ini pasti akan terjadi dan berusaha untuk maklum. "Sabar, Ma. Itu sudah resiko Clara karena menikah dengan orang penting dan terkenal di kota ini. Biarkan saja orang lain bicara sesuka hatinya. Yang terpenting kita benar-benar berasal dari keluarga baik-baik!" ujarnya bijak berusaha menenangkan emosi istrinya. Cindy pun mencebikkan bibirnya mendengar itu.Lagi-lagi suaminya itu bersikap positif dan tidak begitu peduli dengan pendapat orang-orang tentang keluarga mereka. "Iya, mama tahu. Tapi mama tidak tahan kalau nanti mendengar semua tamu undangan membicarakan kita, Pa! Mama malu
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Bab 77 : Kembali Dihina Di Pesta

Semua orang pun terkejut mendengar ucapan Tante Adrian yang spontanitas menyindir keluarga Baron. Mata Cindy langsung melotot tidak terima sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat di bawah bantal sofa. 'Apa yang barusan dia katakan?!' batinnya terkejut. Dan Clara hanya bisa terdiam. Sementara itu Adrian masih menahan mulutnya untuk bicara. Sandy pun langsung menoleh ke arah istrinya. "Mama!" tegurnya. Dia merasa tidak enak dan melirik sekilas pada Baron. Semua orang menatap Tyas dengan pandangan yang berbeda-beda. "Loh, benar 'kan? Mama tidak salah mengatakan itu. Faktanya memang seperti apa yang terlihat!" jawabnya enteng sambil mengangkat kedua bahunya. Entah kenapa kali ini hati Cindy berdenyut nyeri. Dia baru benar-benar merasakan rasanya dihina dan direndahkan oleh orang lain. Padahal seperti itulah perasaan Adrian selama berada di rumahnya yang setiap hari dia caci maki saat be
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Bab 78 : Semuanya, Dia Istri Pilihanku!

Kedua alis Adrian menyatu mendengar itu. 'Apa itu tadi ejekan untukku?' batin Adrian masih mencoba mencerna. Joseph yang berdiri di balik tembok, mengepalkan kedua tangannya dengan erat menahan emosi saat mendengar semua ucapan mereka. Rasanya dia sudah tidak tahan lagi, apalagi saat ini sudah ramai tamu yang hadir dan berlalu lalang di sekitar mereka.Tentu dia tidak ingin ada orang lain yang menguping pembicaraan Adrian dan paman Clara. Itu bisa menimbulkan kesalahpahaman dan pasti akan muncul gosip baru. Joseph tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Lalu tiba-tiba dia mendengar Adrian menjawab ucapan Bryan. "Aku tidak perlu mengatakan apapun pada Paman. Kalian lihat saja sendiri nanti. Sekarang nikmati saja dulu pestanya!" ujarnya dengan tatapan tajam dan penuh penekanan. Mendengar itu Bryan pun semakin kesal pada Adrian. 'Cih! Belagu sekali dia!' hatinya mengumpat. Bryan jadi kesal send
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Bab 79 : Cinta Untuk Pria Kulkas!

Adrian seketika itu juga menghentikan langkahnya. Tubuhnya langsung terpaku di tempatnya berdiri. Dia pun menoleh ke samping dan melihat seorang pria yang sangat dikenalnya sedang duduk di bar stool sambil menikmati segelas cocktail. Lalu dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan tersenyum menyeringai. Pria itu tak lain adalah Ronald. Dia pun kembali mengoceh. "Brengsek! Sekarang suaminya ternyata lebih kaya! Kenapa malah sekarang keadaan berbalik?! Aku sudah berhasil membuatnya gagal menikah dengan Daniel! Sekarang aku harus mencari rencana lain!" umpatnya dengan geram terdengar sangat kesal. Dia sampai memijat keningnya yang terasa pusing. Adrian pun secara perlahan melangkahkan kakinya untuk pergi. Dia tidak perlu berlama-lama lagi berada di sana, takut Ronald akan menyadari keberadaannya. Setelah itu Adrian pun bergegas mencari Joseph. Joseph melihat Adrian memberikan kode anggukan padanya. Dia pun berjalan cepat menghampiri Adrian. "Ayo, Jo. Sebelum tamu penting pulang,
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Bab 80 : Membongkar Rahasia Ronald

Kening Clara pun berkerut heran dengan mata yang melotot karena terkejut. "Maksudnya? Ada apa ini, Adrian? Kenapa kamu tiba-tiba membahasnya sekarang?" tanya Clara dengan raut wajah tidak suka. Entah kenapa dia merasa kurang nyaman dan tidak senang mendengar Adrian kembali mengatakan hal itu. Karena sama saja membuka luka lama yang sudah dikubur dengan rapat. Padahal sekarang mereka tengah merayakan pesta pernikahan mereka, sangat bertolak belakang dengan apa yang akan Adrian katakan. Adrian menghela napas pelan lalu mulai menjelaskan secara perlahan pada Clara. "Aku akan memberitahukan ini nanti kalau kamu tidak mau mendengar sekarang, Clara. Aku hanya ingin kamu tahu secepat mungkin!" ujarnya penuh penekanan. Clara yang mulai tidak nyaman dengan pembicaraan mereka, akhirnya melepaskan diri dari dekapan Adrian. "Aku ingin sendiri, Adrian!" ucapnya datar lalu berlalu pergi dari sana dengan berjalan cepat.
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status