Clara langsung terduduk lemas di jalan aspal hitam itu.Pak Bagas yang melihatnya dengan sigap membantu Clara untuk kembali berdiri."Nyonya! Apa Nyonya baik-baik saja?" teriaknya panik."A-aku … aku tidak tahu, Pak!" jawabnya dengan bibir bergetar.Pak Bagas berusaha tetap berdiri tegak, mengimbangi Clara yang berpegangan pada tangannya. Dia pun tidak tahu harus mengatakan apa untuk menghibur istri dari Tuannya itu."Saya akan telepon Tuan!" ujarnya sambil merogoh saku celananya."Tidak usah! Biar aku saja, Pak."Clara pun membuka tasnya dengan perlahan. Tangannya bahkan terlihat gemetar saat memegang ponsel.Sementara itu di Perusahaan Car's Nata…Adrian baru saja duduk di kursinya, lalu suara dering ponselnya mengalihkan atensinya."Clara?" gumamnya heran.Padahal mereka baru saja berpisah masih hitungan jam, tapi istrinya sekarang menelpon. Dia pikir Clara sudah rindu padanya.
Last Updated : 2024-03-03 Read more