All Chapters of Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar: Chapter 111 - Chapter 120

144 Chapters

Bab 111 : Aku Datang Menghiburmu, Kak

Clara sedikit terkejut melihat gadis cantik yang berdiri di depannya saat ini. “Sore, Kak! Apa kabar?” sapa gadis itu ramah. Clara yang masih bingung menjawab dengan gugup, “So-sore juga, Kinan. Masuklah!” ajaknya tersenyum sedikit canggung. Dia pikir siapa orang bertamu ke rumah mereka, apalagi suasana tadi sedikit genting. Kinan pun mengangguk dan masuk dengan langkah ceria. Adrian yang melihat istrinya bersama Adik sepupunya berjalan ke arahnya, mau tidak mau harus ikut tersenyum juga. Meskipun tadi sempat kaget karena obrolan mereka terganggu oleh orang lain, dia akan maklum karena Kinan adalah keluarganya. “Bi, buatkan minum ya!” Adrian sedikit berteriak yang langsung dijawab oleh Bi Asti dari arah dapur. “Baik, Tuan!”Kedua wanita cantik itu menghampirinya. “Hai, Kinan. Kamu baru pulang kuliah?” tanya Adrian basa basi. Gadis itu mengangguk semangat lalu duduk di sofa berseberangan dengan pasangan suami istri itu. “Iya, Kak. Tadi aku lewat sekitar sini jadi sekalian de
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Bab 112 : Bertengkar Dengan Pria Kulkas 4 Pintu! 18+

Pria itu berdiri di depan pintu kamarnya dengan ekspresi terkejut. Bahkan tangan kanannya masih tergantung di kepala, memegang handuk yang digunakan untuk mengelap rambutnya yang setengah basah. Tadi dia baru saja selesai mandi dan mendengar pintunya diketuk berulang kali. Dia pikir orang itu adalah Adrian, jadi dengan secepat kilat tangannya mengambil celana boxer dan memakainya. Tapi setelah pintu terbuka, berdirilah gadis cantik yang tengah tersenyum padanya. “Ki-kinan? Apa yang kamu lakukan di sini?” Suara berat pria itu menyadarkan Kinan dari bengongnya karena terpukau melihat pemandangan indah nan langka seumur hidupnya. “Hah? Eh, apa? Anu … itu!” gadis itu mendadak gugup. Bagaimana tidak? Tubuh atletis Joseph yang terpahat sempurna dengan dada bidang dan otot perut rata berkotak-kotak terpampang nyata di depan matanya. Jangan lupakan bulir-bulir air yang masih mengalir di tubuhnya, pandangannya terhenti saat menuju area pusar ke bawah, refleks gadis itu memalingkan waj
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Bab 113 : Aku Harus Kabur!

“A-apa?!”Kinan yang kecewa semakin menangis terisak mendengar penuturan Joseph. Sangat menyakitkan baginya ditolak seperti ini. Joseph ingin sekali memeluk dan menghapus air matanya dan berusaha menenangkan gadis itu, tapi sisi dirinya yang lain menahannya. Lalu tak lama kemudian Kinan menghapus air matanya dan tertawa. Joseph sampai heran melihat perubahan gadis itu yang tiba-tiba. “Oh, jadi itu alasanmu menolakku? Klasik sekali!” ucapnya santai. “Aku berkata jujur!”Joseph memang mengatakan salah satu alasannya tidak bisa membalas perasaan gadis itu. Bukan karena sikapnya yang manja, dia menyukai semua kekurangan dan kelebihan Kinan. Tapi karena memang hidupnya terikat dengan Adrian. Kinan mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Dia pikir alasan Joseph membenci keluarganya tidak jelas karena menurutnya, Papanya sangat baik dengan Adrian juga dengan pria itu. “Kenapa kau membenc
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Bab 114 : Dasar Anak Bodoh!

Besoknya…Sesuai janji Adrian akan melaporkan semua kejahatan Ronald, tapi tidak di kota ini. Joseph sudah menyiapkan semua bukti yang diperlukan. Pak Bagas sudah pergi dari pagi tadi ke kota kelahiran Clara. Mereka akan menyerahkan pria itu ke polisi di sana supaya keluarga dan semua orang yang mengenalnya di kota itu bisa menyaksikan saat pria licik itu ditangkap. Adrian akan pastikan Ronald cepat di penjara supaya istrinya bisa tenang. Clara memutuskan untuk kembali mengurus tokonya meskipun Adrian sudah melarangnya. Dia ingin cepat menyelesaikan semua yang tertunda supaya tokonya kembali beroperasi. Dia ingin membuktikan pada orang-orang kalau peristiwa itu tidak terpengaruh untuknya. Clara ingin tetap kuat, tidak ingin dipandang sebelah mata hanya karena dia istri dari Adrian. “Mama bilang apa, Sayang? Apa mereka baik-baik saja?” Adrian bertanya basa basi setelah mereka sampai di toko. Clara mengambil tasnya dan menatap suaminya dengan serius. “Mereka bilang setuju denga
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Bab 115 : Aku Menyesal, Adrian!

Di Perusahaan Baron… Baron memegang file di tangannya dengan erat. Senyum penuh kemenangan mengembang sempurna menghiasi wajahnya yang tak lagi muda. “Akhirnya! Aku berhasil merebut semua klien penting! Ini seharusnya memang milikku dari awal! Mati kau, Bryan!”Dia akan memberitahu kabar bahagia ini pada istri dan putrinya. Sekarang keluarganya tidak perlu lagi takut pada Bryan, bahkan bisa menegakkan kepala, berani dan tertawa puas saat berhadapan dengan mereka nanti. “Tidak sia-sia aku menikahkan Clara dengan Adrian! Mungkin ini jalan dari Tuhan untukku.”Ya, sekarang Baron akhirnya mengakui dan yakin kalau Adrian adalah menantu yang berguna dan bisa diandalkan. Padahal dulu dia selalu meremehkan Adrian karena miskin dan asal usul yang tidak jelas. Tapi sekarang semua sudah berubah semenjak identitas Adrian yang sebenarnya terkuak. Dia sangat senang karena berkat bantuan modal dari Adrian kemarin membuatnya bisa mewujudkan ide dari proposal yang bagus sehingga negosiasi berh
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Bab 116 : Aku Tidak Mau Jatuh Miskin!

Joseph mengatupkan mulutnya sementara meskipun sebenarnya sudah tidak sabar menunggu Tuannya selesai bicara. Dia tentu tahu siapa orang yang menelpon Adrian. “Apa yang dia katakan, Tuan?” Joseph tidak tahan lagi untuk bertanya. Adrian meletakkan ponselnya dan menyandarkan punggungnya ke kursi lalu kedua matanya terpejam. Berusaha menetralkan perasaan yang berkecamuk di hatinya saat ini. “Entahlah, Jo. Ronald menelpon untuk meminta maaf dan bilang kalau ingin bertemu denganku dan juga Clara, untuk terakhir kalinya.”Kedua alis Joseph menyatu mendengar penjelasan Tuannya.Sangat tidak mungkin seorang pria seperti Ronald mengatakan itu. “Apa Tuan yakin dia berkata jujur? Mencurigakan sekali!” sambil menopang dagu dia menggerutu. “Entahlah, Jo. Aku harus memikirkan hal ini sebelum memberitahu Clara!” desahnya dengan mata menerawang. Dia tidak mungkin membawa Clara menjenguk Ronald. Pasti pria itu akan membuatnya menangis lagi. Adrian tidak ingin istrinya kembali terluka atau lulu
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Bab 117 : Waktu Kalian Sudah Habis!

Mulut Clara membentuk bulat saat mendengar penjelasan dokter itu.“A-apa, Dok? Maksudnya saya hamil?!” dia masih bertanya untuk memastikan sekali. Takut kalau telinganya bermasalah dan jadi berhalusinasi karena pusing tadi. “Iya, Bu. Jangan lupa makannya yang teratur ya, Bu. Dan paling penting protein yang bergizi tinggi!” jelasnya lagi menatap penuh minat. Dokter itu pun menuliskan resep vitamin untuk ibu hamil yang memang masih rentan di usia kandungan muda. Bi Sari sudah senyam senyum dari tadi, berbeda sekali dengan Clara yang masih mencerna informasi penting itu. “Bi, aku tidak salah dengarkan? Aku benar-benar hamil ‘kan?” dia beralih bertanya lagi pada Bi Sari dengan wajah sangat antusias. “Owalah, benar hamil, Nyonya! Saya sudah bisa duga waktu Nyonya muntah-muntah di rumah tadi, tapi kalau diperiksa dokter kan lebih pasti!” jawabnya berusaha meyakinkan istri Tuannya itu. Clara pun akhirnya tersenyum. Dengan perlahan dia meraba perutnya yang masih rata. ‘Aku hamil! Aku
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

Bab 118 : Rasakan Pembalasanku!

“A-apa?!”Pekikan kencang keluar begitu saja dari mulutnya.[“Kami baru saja ti-tiba di rumah sakit, Nyonya! Aku akan kirimkan nama rumah sakitnya! Ma-maafkan aku,” suara pria itu terdengar sedih. Juga seperti menahan sakit yang amat sangat.]“Bagaimana dengan Adrian?! Kenapa bukan dia yang menelponku? Kalian pergi kemana? Apa yang sebenarnya terjadi?” isaknya pilu tidak tahan lagi dengan berbagai macam pertanyaan memenuhi kepalanya. Namun Joseph hanya diam lalu mematikan panggilan itu. Membuat Clara semakin menangis kencang dengan kedua bahu yang terlihat berguncang. Bi Sari yang masih meneliti keadaan berusaha menenangkan istri Tuannya itu. “Tenang dulu, Nyonya. Maaf, ada masalah apa?” dia memberanikan diri untuk bertanya. Clara tergugu menatap wanita itu dengan nanar, “Me-mereka … kecelakaan, Bi!” Pak Bagas dan Bi Sari pun terkejut. Pantas saja majikan mereka begitu shock menerima telepon dari Joseph. “Nyonya, yang kuat. Sekarang sedang hamil, tidak boleh stress,” desahnya
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Bab 119 : Aku Mohon Sadarlah!

Clara menggeliat pelan, mengerjap beberapa kali. Rasanya sangat berat untuk membuka kelopak mata yang masih membengkak itu. Bi Sari menatapnya dengan senyuman lebar. “Nyonya, sudah bangun?”Clara berusaha untuk duduk dengan susah payah karena posisinya yang tidur menyamping. Perasaannya merasa aneh karena bangun di kamar yang berbeda. Dia pun tersadar kalau sedang di rumah sakit. “Adrian!” dia pun menatap tubuh suaminya dengan wajah terkejut. Tangannya terulur mengelus kepala suaminya yang masih tertidur. Entah kapan dia bisa membuka matanya karena Clara ingin segera memberitahu soal anak mereka. ‘Aku mohon cepatlah sadar! Aku takut!’Lalu air matanya kembali keluar tanpa bisa dicegah. Melihat itu Bi Sari hanya bisa menghembuskan napas kasar. “Nyonya, duduk saja di sini. Ayo, sarapan dulu!” ucapnya lagi sambil menenteng semangkuk bubur hangat. Clara menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tidak ingin meninggalkan Adrian sendirian. “Nyonya sekarang sedang hamil, jadi harus ba
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

Bab 120 : Aku Mengkhawatirkanmu!

Kinan yang sedang bersiap, kembali menatap layar ponselnya saat pesan masuk. (Ini nama rumah sakitnya dan nomor kamarnya ya, Kinan. Hati-hati bawa mobilnya!) “Hah? Dimana? Kenapa rumah sakit di Kota Biru? Ck! Jauhnyaaaa,” desahnya dengan bibir berdecak kesal. Dia tidak tahu kalau mereka dirawat di rumah sakit yang bukan dari kota itu. Tapi memang gadis itu tidak pernah terpikir kenapa dan curiga sama sekali karena mengerti kalau Adrian bisa pergi kemana saja saat bekerja. “Kalau begini aku tidak bisa mengajak Tyo ikut. Aku terpaksa pergi sendiri!” gumamnya yakin karena tidak mungkin menjemput adiknya dulu. “Pantas tadi Kak Clara bilang begitu. Aduh, aku harus cepat!”Kinan pun bergegas mengambil tasnya. Dia akan ngebut supaya cepat sampai di sana waktu masih sore nanti. Di Rumah Sakit… Cindy sedikit berlari dan membuka pintu kamar dengan buru-buru. “Clara?!” suaranya tercekat karena panik. “Aku di sini, Ma! Ayo, duduk dulu, Ma.”Clara menepuk sofa di sebelahnya. Wanita itu
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more
PREV
1
...
101112131415
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status