"Hanya aku yang mengerti kasus ini. Cukup aku saja yang menangani. Kau punya tugas dan tanggung jawab lain!" tegas Qasam dengan sorot mata yang tajam.Dari interaksi keduanya, jelas terlihat bahwa mereka tidak akur. Pembicaraan pun terlihat panas dan tak bersahabat."Ya ampun, orang yang terlihat mulia di mata orang tuanya, ternyata bisa zalim juga pada karyawannya. Hmm... Tujuanku menemuimu ke ruangan ini sebenarnya untuk membahas hal tidak penting, tapi aku malah mendapati hal penting. " Hasan kemudian mendekati Qizha, merangkul pundak wanita itu dengan entangnya, membuat tubuh Qizha menegang seketika waktu. Jujur saja Qizha ingin melepaskan pegangan lengan Hasan, namun sikapnya yang menolak pasti akan diartikan sesuatu yang berbeda oleh lelaki selengekan ini. "Hei, gadis manis! Kalau ada apa- apa, bicaralah padaku. Kau boleh mengadu apa saja jika pimpinan tertinggi di sini berani macam- macam padamu. Di atas langit masih ada langit. Meski Qasam di sini adalah pimpinan tertinggi,
Baca selengkapnya