"Katakan pada putra pertama Tuan Husein bahwa ibu adalah pembunuh Qansha, bukan aku pembunuhnya. Aku sama sekali nggak tau apa- apa soal itu. Aku hanya diperalat, dijadikan alat untuk meracuni Qansha tanpa aku tahu kejadian yang sebenarnya,” ucap Qizha.Agatha membelalak. "Ibu nggak mau?" tanya Qizha.Agatha menelan saliva sembari menatap Qizha dengan tajam."Aku nggak memaksa ibu untuk melakukan kebohongan, kejahatan, atau mencelakai orang lain. Tapi aku minta supaya ibu bertanggung jawab atas perbuatan ibu. Ibu mengakuinya, jangan kambing hitamkan aku. Selama ibu nggak bisa melakukan hal itu, maka aku nggak bisa terima ibu," sambung Qizha."Huh, kau pikir aku akan mengemis kepadamu? Kau pikir aku nggak bisa hidup tanpamu? Ayam saja masih bisa berkais mencari makan sendiri, apa lagi aku. Jangan pikir aku akan mati hanya karena hidup terlantar. Aku masih bisa hidup walau pun kau tak mau membantuku! Anak terkutuk! Nggak tau balas budi! Nggak tau berterima kasih." Agatha melotot, leher
Read more