“Nona Qizha!” Gafar yang berjalan dari arah ujung koridor, berseru seraya mendekati Qizha.“Ya, pak?” Qizha menghadap Gafar.“Selamat ya, Nona. Akhirnya posisi Anda kembali seperti yang seharusnya yaitu menjadi sekretaris,” ungkap Gafar bangga.“Terima kasih, Pak.” “Tidak sia- sia Nona Qizha selama ini menjadi OB. Pada akhirnya kesabaran Nona pun terjawab juga.”Qizha tersenyum. “Oh ya, tolong sampaikan kepada Bu Weni, suruh temui sekretaris sekarang. Saya ada perlu.”“Bu Weni?”“Iya. Staf administrasi itu.” “Apakah ada pekerjaan Non Qizha yang berkaitan dengan Bu weni? Ataukah ada hal pentingdi luar pekerjaan yang perlu dibahas dengan Bu Weni?” gafar bingung. Setahunya, tak ada kaitan antara pekerjaan Qizha dan Weni.Qizha hanya tersenyum, kemudian berkata, “Saya minta tolong panggil saja beliau. Sampaikan supaya dia menghadap saya ya, Pak!”Qizha kemudian masuk ke ruangannya. Ia tersenyum melihat ruangan itu. sudah sejak dulu ia mendambakan kursi tersebut, akhirnya Allah
Read more