"Mas …-" gugup Aeera, mendongak ke arah Alarich yang berjalan ke arahnya. Pria tersebut terus melangkah dan mengikis jarak. "Aku sangat lapar," ucap pria itu, mengungkung serta mengunci pergerakan Aeera dalam rengkuhannya. Tubuh Aeera mentok, terjepit antara meja kabinet dapur dan tubuh besar suaminya. Tangan Alarich bertumbuh pada sisi meja, mengunci pergerakan Aeera; membuatnya tidak bisa kemana-mana. Di sisi lain, tubuh Alarich merapat dengan tubuhnya. Alarich mencondongkan kepala ke arah Aeera, membuat Aeera menarik kepala ke belakang; takut serta waspa dengan gerakan suaminya. Seperti ikan pemanah, lambat tetapi sekalinya menyambar nyawa target melayang. "Aku baru saja selesai memasak. Aku berniat akan mengantarnya ke ruangan Mas Alarich," jawab Aeera, berupaya tidak kikuk dan gugup. Walaupun kebenarannya hatinya dag dig dug berhadapan dengan suaminya sendiri. Jatuh cinta setiap saat itu memang indah. Namun resikonya begini, Aeera terus-terusan salah tingkah, mudah gugup dan
Terakhir Diperbarui : 2024-03-09 Baca selengkapnya